Alexsha
Alarm Alexsha berbunyi menunjukan pukul 04.30, dia segera terbangun. Sejenak ia bingung, lalu ia menyadari bahwa itu bukannlah suara alarmnya, melainkan suara hp nya yang menunjukan panggilan dari Alvin. Ia segera mengangkatnya.
Alexsha: "Ya, hallo, Vin?"
Alvin: "Hari ini berangkat pake apa kamu?"
Alexsha: "Aku nebeng sama Refan, Vin. Tumben jam segini udah bangun. Langsung nelpon pula."
Alvin: "Oh, yaudah. Aku nelpon takut aja kamu telat bangun. Biasanya kan kamu kalo lagi badmood berat pasti ngelakuin sesuatu yang nguras otak sampe malem. Liat aja waktu kejadian soal Khillian. Kamu ga bangun sampe jam 12 siang, untung libur, tapi orang tua kamu lagi pada keluar kota. Kalo ga aku gedor pintunya, pasti kamu bakal tidur sampe jam 4 dan ga makan. Terus juga-"
Alexsha:" Yaudah lah, gausah ngungkit itu lagi. Udah aku mau siap siap dulu."
Alvin: "Emang si Refan udah ngontak kamu? Yakin dia udah bangun?"
Alexsha:"Gatau juga sih, ntar aku telpon aja lah. Oke? Bye. See you at school."
Alvin:"Bye."
Bip..
Alexsha membereskan buku pelajarannya, mandi dan menyadari dia belum menyiapkan baju sekolah nya. Lalu dia pun mengambil seragam nya dari lemari dengan harum yang semerbak seketika memenuhi ruangan. Dengan masih memakai baju rumah, ia menuju meja makan. Hari ini mama dan papa Alexsha berangkat dari jam 4 pagi untuk pergi ke luar kota untuk tugas. Jadi Alexsha sudah dimasakkan sarapan pagi yaitu pancake hangat yang tersaji di meja. Setelah makan, ia baru tersadar bahwa ia belum menelpon Refan. Setelah meja dibereskan, ia masuk ke kamarnya dan mengambil hp nya, segera menelpon Refan.
Refan
Dari malam tadi Refan sudah tidak bisa tidur, perasaan senangnya tak terkendali sampai-sampai ia tak lagi memiliki rasa ngantuk. Alhasil, ia tidur sekitar pukul setengah 2.
Waktu sudah menunjukan pukul 05.00, tapi Refan tak kunjung bangun dari tidurnya. Alarm seakan tak berguna lagi baginya. Lalu, dering telepon mengagetkannya. Ia memaksa diri untuk membuka mata dan menjawab telpon tersebut.
Refan: "Ya?"
Alexsha: "Bangun-bangun. Udah pagi nih. Katanya mau nganterin."
Refan: "Hah? ... Oh iya. Sebentar ya, siap siap dulu nih."
Refan langsung memutus telpon dan pergi mandi.
Bagaimana ia bisa lupa suatu hal yang dia nantikan sejak tadi malam? Ia mandi terburu buru sampai-sampai saat keluar dari kamar mandi, ia terpeleset terjatuh. Untung tidak terluka sama sekali. Tapi kejadian itu malah memicu keributan dan mengundang orang tuanya ke tempat Refan terduduk.
Ibunya menghampiri dan memeriksa seluruh badannya. "Kamu kenapa, Fan? Jatuh? Tapi gak kenapa kenapa kan? Ada yang sakit ga? Bilang sama mama."
"Gapapa, ma..." Refan segera berdiri lalu memandang ayahnya seakan berkata. "Ini juga, papa pake ikut ikutan panik kesini."
Risa adiknya, ikut menghampiri, tapi dengan ekspresi senyum sinis. "Makanya, jangan mikirin cewe terus. Sukurin tuh jatuh."
"Ga jatoh kok." Refan tak mau kalah.
"Terus apa? Ketarik gravitasi?"
"Tuh tau. Nanya sendiri, jawab sendiri. Ga jelas lu dek." Refan puas karna adiknya yang masih SMP itu segera pergi dengan muka kecut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart MOOD
Novela JuvenilAlexsha si gadis yang memiliki kebanyakan teman dan sahabat laki laki. Gadis yang tidak ingin terlibat dalam satu persoalan yang justru sedang disenangi oleh gadis lain seusianya, soal percintaan karena trauma. Hanya dengan satu penjelasan dari tra...