Refan

51 10 6
                                    

Perang bantal kemarin membuat Alexsha sangat lelah. Dia hampir saja terlambat bangun. Setelah bangun, Ia segera mandi dan melakukan rutinitas paginya. Ibu dan Ayahnya sudah menunggu di bawah.

"Echa, Ayo sarapan!" Panggil Ayahnya.

"Ok, Dad! I'm comingg!!!!" Jawab Alexsha.

Hem... hari ini telur mata sapi yang terpampang di atas piring makan terlihat sangat menggiurkan.
Oh iya, Alexsha lupa, ternyata dia belum makan tadi malam. Pantas saja perut nya lebih lapar dari biasanya.

"Hem, aku telfon Alvin dulu deh. Kayaknya dia belum bangun tuh." Batin Alexsha.

Dia mengambil HP nya dan memencet Kontak 'Vin's♡'.

Alvin :  "Halo, aku udah bangun kok, Cha. Sarapan cepet, aku udah siap."

Bip.! Panggilan berakhir

"Tumben cepet siapnya." Alexsha menghabiskan sarapannya dan pamit kepada orang tuanya.

"Aku pergi duluuuu. Aku ga bawa motor yaaa soalnya bareng Alvin perginyaa..." Alexsha bergegas ke gerbang.

"Hati Hati, nak!" Teriak Ayahnya.

"HUAAAA!!" teriak Alvin yang berniat mengagetkan Alexsha.

"Aku ga kaget. Ayo cepat berangkat." Alexsha menarik rambut Alvin dan menyeret nya ke motor. Merekapun berangkat.

Di Sekolah

Alvin dan Alexsha sekelas, mereka berada di kelas C. Raflly, Rio, dan Willy berada di kelas A. Reyna dan Vian berada di kelas D. Sedangkan Laurent dan Max berada di kelas E.

Tiga Haters Alexsha sekelas dengannya. Hal yang sudah pasti membuat Alexsha tidak tenang setiap waktu.

Beberapa hari lalu, salah seorang murid di kelas Alexsha keluar dari sekolah. Tidak ada yang tau penyebabnya. Dan sebagai gantinya, hari ini akan ada murid baru yang mendaftar. Sedikit aneh memang seorang murid baru masuk saat awal semester 2. Bahkan bukan awal, ini sudah selesai UTS dan dia baru masuk sekolah. Dari mana ia akan mendapat nilainya? Tidak habis pikir Alexsha dengan murid baru itu.

Bel berbunyi.
Hari ini Alexsha duduk sendiri, kursi sebelahnya kosong. Alvin duduk tepat di belakang Alexsha.

"Hey, Echa. Murid baru itu pasti bakal duduk sebelah kamu." Bisik Alvin dari kursi belakang.

"Tak masalah." Kata Alexsha ceria.

Guru masuk dengan seorang anak laki laki berpenampilan keren. Badannya setinggi Max, rambutnya hitam dan terlihat sangat cool. Kulitnya putih bersih, seperti Alvin. Matanya tajam. Tapi senyumnya sangat ramah.

"Anak anak, perkenalkan. Ini Refan. Dia dari sekolah yang berada di Bandung. Pasti kalian heran mengapa kita menerima murid baru di saat seperti ini. Kami menerima nya karena prestasinya bisa dibilang mampu dalam mengejar semua ketertinggalannya. Baiklah, Refan, silahkan duduk di sebelah Alexsha. Alexsha, selama 10 menit atau lebih ibu harus pergi ke kantor guru. Tolong perkenalkan kabinet yang ada di kelas ini." Bu Guru berkata dengan lantang ke seluruh kelas.

Dalam sekejap aku bisa mendengar seluruh siswi di kelas ku berkata "Wah, Alexsha beruntung sekali!" "Aku harus bisa mendapatkan hati cowok itu!" "Ganteng banget! Pinter pula! Perfect!"

Alexsha merasa bahwa cowok itu biasa saja. Firasat yang pertama diterima Alexsha adalah
"Gawat, bagaimana kalo dia malah menyukaiku?"
Batin Alexsha. Bukannya dia terlalu percaya diri. Tapi, Itulah yang selalu terjadi biasanya.

"Hai, Alexsha." Sapa Refan ramah.

"Hai juga. Jadi aku akan menjelaskan kabinet kelas 10C ini. Ketua Kelasnya adalah Alvin Vanuel. Wakil Ketua Kelasnya adalah Aku, Alexsha Laura Violent." Alexsha baru akan melanjutkan perkataannya tapi Refan memotong.
"Nama mu cantik. Aku suka namamu."

Heart MOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang