Refan
Heuh, malas sekali aku harus pindah sekolah karena ayahku yang pindah tempat kerja. Untung aku pintar dan melewati tes dengan mudah.
Seperti biasa, satu sekolah menatapku dengan tstapan kekaguman. Ada apa dengan perempuan perempuan itu?
Kelas ku cukup nyaman sepertinya. Pagi ini seorang guru mengantar ku ke kelas dan memperkenalkan aku. Dia malah membahas tentang kepintaran ku yang dapat melewati tes tes sekolah dan dapat mengejar pelajaran dengan mudah. Tapi, aku cukup malu dengan pengakuan sang guru di depan kelas itu. Untuk apa hal seperti itu di bahas depan kelas begini?
Aku melihat sekeliling, semua gadis di sini tampak seperti gadis lainnya yang mengedipkan kedua mata mereka dengan mulut menganga seakan tak pernah melihat remaja sepertiku.
Tapi, ada seorang gadis yang menarik perhatianku. Tatapannya ke arah ku berbeda. Seakan tak tertarik. Di semua novel dan film yang pernah ku lihat. Orang seperti ku pasti tertarik dengan cewek yang lebih ke arah misterius dan pendiam. Tapi justru gadis ceria yang tampak berbeda inilah yang menarik perhatianku.
Beruntunglah aku, duduk disebelahnya. Aku harus bisa mencari cara untuk makin dekat dengannya. Dan aku berhasil mendapat kesempatan untuk berkelilin sekolah dengannya.
Sahabat sahabat nya kebanyakan laki laki. Dan mereka para remaja populer yang dikenal seluruh unit sekolah. Seharusnya mereka sangat seru.
Tapi, masalah macam apa ini yang muncul? Sahabat sahabat nya seakan tak suka dengan ku.
Disaat yang paling kutunggu, malah ada pengganggu yang mengikuti ku dengan gadis ini.
Aku harus mencari cara lain untuk mendekatinya.Aku harus bisa mengabil hatinya...
Beberapa menit berkeliling
"Jadi, Refan. Kalo toilet laki laki ada di ujung sana dekat mading dan kelas 12C. Nah, kalau UKS ada di sebelah Kantor Guru. Ada lagi yang mau ditanyain?" Jelas Alexsha.
"Kalau soal sekolah, ga ada sih. Tapi kalo soal yang lain ada." Refan berhenti di tempatnya.
"Apa?" Alexsha ikut berhenti. Begitu juga Dika yang mengikuti mereka di belakang."Jadi, aku ga boleh manggil kamu Echa. Karna panggilan itu dipake sama sahabat sahabat kamu. Tapi, kenapa orang yang ngikutin kita ini manggil kamu Vio?" Tanya Refan sambil menatap sinis ke arah Dika.
Dika membalas tatapan sinis itu dan menjawab "Itu panggilan saya ke Vio dari awal kita akrab. Kenapa tanya tanya soal itu?"
"Hanya penasaran." Balas Refan mengangkat bahu dan terlihat meremehkan Dika dengan senyumnya.
"Al, rumah mu dimana?"
"Di perumahan Sun and Flower. Kenapa?" Alexsha melanjutkan perjalanan dan mengambil arah menuju kelas mereka."Wah, kita seperumahan. Gimana kalo kita pulang bareng nanti?" Tanya Refan seraya memamerkan senyumnya.
Tatapan sinis Dika mengarah pada Alexsha. Menunggu jawaban yang akan diberikan."Hehe sepertinya tidak bisa, aku harus latihan basket hari ini sampai sore. Dan pulang bareng Alvin. Sekalian, aku punya janji dengan Alvin untuk pergi ke tempat musik untuk membeli peralatan musik nya yang rusak." Jawab Alexsha. Untunglah dia punya alasan.
"Ooh, ok baiklah. Ayo balik ke kelas." Ajak Refan.
"Ketauan banget Refan mau buat aku suka sama dirinya. Jangan lengah Alexsha. Kamu belum siap untuk memulai cerita seperti ini lagi." Batin Alexsha.
Pulang sekolah
"Alexshaaaaaaa!"
Reyna berlari sekuat tenaga menuju Alexsha yang tidak mendengar teriakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart MOOD
Fiksi RemajaAlexsha si gadis yang memiliki kebanyakan teman dan sahabat laki laki. Gadis yang tidak ingin terlibat dalam satu persoalan yang justru sedang disenangi oleh gadis lain seusianya, soal percintaan karena trauma. Hanya dengan satu penjelasan dari tra...