Chapter 1

1.8K 163 37
                                    

Senyum indah tak henti ia ukir sejak tadi. Kaki mungilnya ia langkahkan seiring dengan suara bidikan yang terdengar dari kamera polaroid yang ia bawa. Sesekali ia akan berdecak kagum dengan hasil jepretannya. Ah. Bukan jepretannya. Melainkan objek yang ia bidik. Seorang laki-laki tampan nan berkharisma. Lihatlah bagaimana hidung mancungnya itu, bibirnya, telinganya, matanya juga tatapannya. Begitu membuat hati terpukau dan tak bisa berhenti untuk memperhatikannya.

Ia mengambil duduk disebuah kursi taman. Lagi-lagi hendak membidik si objek dan ia urungkan ketika terdengar seorang memanggilnya dari kejauhan. "Yak! Tuan polaroid. Aku mencarimu kemana-mana. Tapi ternyata kau malah disini. Ck! Menyebalkan."

Ia hanya tersenyum mendengar ocehan lelaki China disebelahnya ini. Sesekali ia menggelengkan kepala. "Kau bahkan tahu aku selalu kemari di jam istirahat Minghao."

"Ah! Benar. Jadi ini bukan salahmu. Eh. Tapi ini juga bukan salahku. Kan bisa saja kau mengubah tempat nongkrong mu. Lalu jika bukan salah kita, ini salah siapa?"

Ia memutar matanya malas. Jika kalian baru mengenal lelaki keturunan China ini maka kalian akan menyangka ia adalah seorang yang tenang dan tidak banyak bicara. Tapi pernah dengar pepatah mengatakan 'Jangan nilai seseorang dari sampulnya'? Nah itu lah Minghao. Lelaki yang tampak calm yang pada kenyataannya ia seorang yang cerewet seperti Ibu-ibu yang sedang arisan.

"Jika ku katakan ini salah Jun sunbae apa kau terima?"

Minghao menoleh. "Tentu saja tidak. Dia bahkan tidak tahu tentang permasalahan ini."

"Maka dari itu berhentilah mengoceh."

Minghao tampak berpikir. Ia lalu melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. "Ah. Aku lupa jika sekarang Jun sunbae sedang ada latihan renang. Sampai jumpa Tuan polaroid."

Minghao dengan segera bangkit dari duduknya. Kemudian berlari menjauh dari sana. Soonyoung. Si Tuan Polaroid. hanya tersenyum melihatnya. Kisahnya dengan Minghao terasa sama. Minghao menyukai sunbae-nya Soonyoung juga. Bedanya Minghao secara terang-terangan memperlihatkan ketertarikannya pada Jun, sedangkan Soonyoung harus mati-matian agar tak satupun yang tahu bahwa ia tengah menyukai seseorang. Bahkan Minghao pun tak pernah tahu akan hal ini.

***

K

won Soonyoung. Siswa jurusan seni yang besekolah di salah satu sekolah menengah atas ternama di Seoul. Terlahir dari keluarga yang serba berkecukupan tak membuat Soonyoung menjadi seorang yang manja. Ia bahkan terbilang sangat mandiri di umurnya yang baru menempuh angka enambelas.

Keluarga Soonyoung bukanlah seperti keluarga kaya yang pada umumnya kekurangan kasih sayang dari orang tuanya. Soonyoung memilih tinggal sendiri di apartement dengan alasan ingin belajar mandiri. Orangtuanya pun setuju akan hal itu. Mereka juga sering berkunjung sekurangnya satu kali dalam seminggu ke apartement Soonyoung.

Setiap orang memiliki setidaknya satu buah benda yang wajib dibawa kemana-mana. Dan Soonyoung memilih kamera polaroid pemberian sang Nenek di peringatan ulangtahunnya ke lima belas sebagai benda yang wajib ia bawa. Bukan tanpa alasan ia memilih benda itu. Ia memilihnya karena Soonyoung memang hobi mengabadikan setiap moment. Bukan dirinya, tetapi moment seorang yang ia sukai. Lee Seokmin. Sunbae di sekolahnya satu tingkat diatas Soonyoung. Seokmin kini berada dijurusan Seni Musik. Berbeda dengan Soonyoung yang mengambil jurusan Seni Tari.

Awal mula Soonyoung menyukai lelaki itu adalah saat perayaan ulang tahun sekolah beberapa bulan yang lalu. Saat itu Soonyoung telah selesai dengan penampilannya yang menunjukkan modern dance. Ia lalu beralih duduk ke bangku penonton depan panggung. Dengan sebelah tangan yang menggenggam botol minum dan sebelah lagi mengipas-ngipas wajahnya. Kepanasan.

Polaroid ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang