Chapter 10

835 108 21
                                    

- P O L A R O I D -

Rate : Teen
Main Pair : Seokmin x Soonyoung | DK x Hoshi
Genre : Romance, Angst, Humor
Chapter : 10 of 10

Copyright hamster_typeb, 2017
Started : Dec 14th 2016
Status : Fin / End (Mei 21st, 2017).

Backsound : Ungu - Cinta Dalam Hati

000

"Bolehkah aku mengatakan jika aku telah lelah dengan semuanya?"

000

Berkali-kali Seokmin ditegur oleh sang Guru karena tidak memperhatikan penjelasan si Guru Killer. Ini sudah peringatan yang ke tiga. Hingga sebuah penghapus melayang dengan tidak elitnya dan mengenai tepat didahi Seokmin. Membuat lelaki yang tadi sedang memandang kosong papan tulis seketika kembali ke raganya. Ia melamun.

"Lee Seokmin. Jika kau benar-benar tidak memperhatikan pelajaranku lebih baik kau keluar saja."

Dan geraman sang Guru mampu membuat Seokmin meninggalkan bangkunya tanpa protes sedikitpun setelah menyempatkan diri membungkuk, minta maaf. Keluar dari kelas, Seokmin lebih memilih melangkahkan kakinya ke arah taman belakang sekolah yang memiliki sebuah danau kecil disana. Lebih baik menjernihkan pikirannya disana.

Bukan tanpa alasan Seokmin melamun. Hanya saja beberapa hari ini ia selalu memikirkan Soonyoung dengan sangat. Ia tak lagi bisa mengelak. Hatinya memang sudah berkata seperti itu. Juga pikirannya mengarah pada kejadian tadi pagi dimana ia bertemu Soonyoung di gerbang sekolah.

000

Pagi ini seperti biasa, Seokmin datang pagi-pagi sekali. Hari ini ia ingin mendisiplinkan siswa-siswi sekolah karena, ya, sudah hampir seminggu lebih ia tak lagi melakukan hal itu. Setelah selesai menghukum anak-anak yang terlambat itu, Seokmin hendak melangkahkan kaki nya pergi dari sana saat ia mendengar suara yang sangat ia hafal, memohon kepada paman keamanan sekolah, sebut saja ia satpam. Maka dari itu Seokmin urung pergi dari sana. Kembali berbalik dan melangkah menuju gerbang sekolah yang sudah tertutup itu.

"Paman. Ayolah. Aku benar-benar berjanji besok aku tidak akan terlambat lagi."

"Kau selalu saja mengatakan seperti itu murid Kwon."

"Tapi kali ini aku benar-benar berjanji."

Menghela napas sebentar Seokmin lalu membuka suara. Yang mana membuat kedua orang itu sedikit terkejut karena tidak menyadari ada orang lain di sana.

"Biarkan dia masuk, Paman. Nanti biar aku yang menghukumnya."

Si Satpam mengangguk mengerti. Ia lalu membuka gerbang dan membiarkan Soonyoung, si siswa yang terlambat tadi, masuk.

"Terimakasih, Paman."

Dan selanjutnya Seokmin menatap Soonyoung. "Dan kau, ikut aku."

Soonyoung yang baru saja menetralisirkan napasnya karena berlari sepanjang jalan, hanya mengangguk dan berjalan mengikuti Seokmin dari belakang. Soonyoung mengerutkan dahi ketika ia sadar mereka kini tengah berada di depan pintu ruangan musik, tempat dimana dulu ia sering berlatih bernyanyi bersama Seokmin. Walaupun merasa keheranan karena jika biasanya anak yang terlambat akan di bawa ke toilet atau ruang osis, Soonyoung tetap mengikuti langkah Seokmin hingga mereka berhenti tepat di depan sebuah grand piano yang biasa Seokmin mainkan.

Polaroid ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang