<7> sister's order

403 91 4
                                    

Cewek dengan rambut sebahu membuka kamar Yunhyeong dengan wajah suram, mengagetkan si empunya kamar yang lagi asik nonton tv.

"Kak. Tolong beliin pembalut."

"Chaeng? Nggak salah?"

"iiiih tolongin kaaaak. Sakit banget perut chaeng huhuhu." Chaeyoung langsung merengek melihat kakak semata wayangnya tidak kunjung bangkit dari kasur.

Yunhyeong langsung panik dan berlari cari kunci motor. Dia paling enggak tahan liat adiknya kesakitan.

Gimana kalau pacar ? Hmm.

"LOH?! Mana kunci motor?!"

"Ayah tadi pake mau main mahjong di rumah papanya Dino."

"Ya terus gimana chaeng....." kata Yoyo melas.

"ITU MOBIL DI DEPAN NGANGGUR!"

Terus gue suruh bawa mobil lamborghini papa ke indomaret beli pembalut ?

Yoyo pusing duluan. Mobil dia lagi di bengkel.

"KAAAAAK...."

"I...IYA IYA JALAN NIH!"

***

Yunhyeong celingak-celinguk di rak-rak minimarket itu. Setelah berhasil memilih minimarket yang jauh dari rumahnya, dia sekarang bingung.

Pembalut cewek itu yang kayak gimana.

Apa beli aja semua satu-satu?

Anjir. Bisa disangka lelaki mesum gue.

Lalu Yoyo mengambil ponselnya, mencari kontak nayeon.

Setelah mendengar nada sambung, Yoyo berbisik-bisik dengan menutup mulutnya di ponsel.

"Halo."

"Nay. Gue mau nanya."

"Besok aja kalo tugasnya bu hyekyo..."

"Bukaaaan. Anu..."

"Apaan? Gue ngantuk nih!"

"Itu....mm..lo biasa pake pembalut warna apa?"

"BODO AMAT! GAK LUCU! "

pip.

"He? Halo? Woy Nayeon! NAY!" "Aish. bener bener si Nayeon." Umpat Yunhyeong.

Dia mutusin buat ambil keranjang belanja terus mengisinya dengan tiga bungkus snack keripik kentang.

Kemudian dengan ragu, dia balik lagi ke rak tempat pembalut wanita.

Setelah berpikir keras, dia yakin Chaeyoung adiknya suka dengan yang bungkusnya gambar hello kitty.

Pas dia baru mau mengambil...

"Kak Yoyo?"

kayak kenal suara itu.

"Eh. Sana." "Hai! Kamu kok...belanja disini?" Yunhyeong garuk kepala.

"Rumah tante kan deket sini. Kakak lupa ya..." kata Sana sambil ketawa.

Darn it.

***

Sana ketawa ngakak setelah mendengar pengakuan Yunhyeong di pojokan meja dalam minimarket itu.

Baru kali ini Yoyo liat Sana ketawa lepas di depan dia. Still beautifull as ever.

Tadi setelah kepepet dan Chaeyoung tidak henti-henti misscall hapenya, dia narik Sana kesana.

"Kakak....bego banget ya?" Tanya Yoyo.

Sana menggeleng sambil mengibaskan tangannya cepat. "Enggak kak! Justru aku salut kakak mau beliin. Kalau Jungkook kayanya nggak bakalan mau. Hihi."

"Ya soalnya kakak udah dipesenin mama buat jagain Chaeng."

"Mamanya kak Yoyo...."

"Udah ke surga."

"M...maafin Sana ya, kak." Raut muka Sana berubah enggak enak.

Yunhyeong senyum. "Enggak apa. Tuhan sayang sama mama, makanya diambil duluan." Ucapnya. Tapi tetap aja keliatan matanya sedih.

Sana mandangin cowok di depannya dengan tatapan teduh.

Terus Yoyo langsung nyengir lagi untuk ngilangin suasana kikuk. "Nanti aku anterin aja ya. Tapi mobil parkir depan ruko perempatan." Yoyo menawarkan. Kapan lagi anter Sana.

"Kok Jauh kak? Kakak ada perlu di ruko itu?"

"Enggaaak. Jalan dikit biar sehat. Hehehe."

Sana mengangguk dan senyum ngeledek ke arah Yoyo. "Nahhh...sekarang...ayo, beli pembalutnya."

"Hehe. Kakak jadi malu."

"Tadi Chaeyoung bilang perutnya sakit ya? Berarti mungkin masih hari pertama." Sana mengetukkan jemarinya sebentar ke dagunya.

Yoyo cuma iya-iya aja.

"Beli aja dua ya, kak. Untuk persiapan." Sana memasukkan dua bungkus pembalut ke keranjang Yoyo.

"Yuk."

"Sana beli apa? Biar kak Yoyo aja yang bayar."

"Apaan sih, kak. Sana masih bisa bayar sendiri." Sana gembungin pipinya, bikin Yoyo gagal fokus nyari ATM di dompetnya.

Tapi dia langsung narik tissue dan sekotak susu literan itu dari tangan Sana dengan cepat.

"Kalau nolongin jangan setengah-setengah." Kata Yoyo sambil naruh barang belanjaan ke meja kasir.

Sana cuma bengong.

"Nih bayar." Yoyo mengadahkan ATM ke tangan Sana.

"Totalnya seratus dua puluh sembilan ribu." Kata mba kasirnya.

"E...eh, iya." Sana mau enggak mau memberikan ATM itu dengan cengo.

***

Sana agak ngambek karena Yoyo nggak mau nerima uangnya.

"Kenapa sih kak? Sana jadi nggak enak ngerepotin Kak Yoyo terus."

Yunhyeong ketawa sambil ngerem mobilnya di depan rumah Sana. "Siapa yang ngerasa direpotin coba?"

Duh kenapa gue terdengar lagi sepik. Hmm emang iya sih.

"Yatapi kan...."

"Makasih ya udah nolongin. Kakak cuma malu bawa itu ke kasir kok. Ya pura-puranya 'kan punya kamu."

"Bener?"

Yoyo ketawa ngeliat Sana ngeliatin dia serius.

Nggak tahan, dia ngacak-ngacak rambut Sana pelan. "iya...."

"Yaudah. Salam ya buat chaeyoung. Pasti dia anaknya manis banget ya?" Tanya Sana excited sambil melepas seat belt-nya.

"Kenapa? Karena kakaknya manis?"

"KAK YOYO!!!" Sana memajukan bibirnya lucu.

Yunhyeong ketawa sebelum ngebukain pintu mobil buat Sana.

"Selamat istirahat!"

"Eung. Sampai ketemu besok ya, kak." Sana dadah-dadah manis sebelum masuk ke rumah.

Gimana caranya Yunhyeong nggak baper kalau begini caranya.

Yunhyeong kaget denger suara dering teleponnya.

"KAk DIMANA SIH?! BELINYA DI JALAN PANTURA?!"

Seandainya Chaeyoung sudah tahu rasanya jatuh cinta. Pikir Yoyo sambil nyalain mesin mobilnya.

Tbc.

Aloha ♡
Ngerjain ini ngebayangin muka panik Yoyo sama muka manis Sana.
Gimme some comment /advice/critics, or anything pleaseee 😁 bakalan jadi semangat buat nulis lagi 😊
make some noise Yoyo-Sana shipper 🙆🙆🙆🙆

Shy Shy ShyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang