Wonwoo Si Anak Manja [✓]

kesepuluh.

Day 3.

Pag menjelang,lelaki bertubuh mungil itu masih bergelung didalam selimut.

Sampai akhirnya suara eomma nya membangunkan tidur nyenyak nya.

"Wonu bangun,30 menit lagi kuliah akan dimulai. mandi,gosok gigi,lalu turun kebawah untuk sarapan ya. Oke?" Eomma wonwoo mengusap pelan rambut wonwoo dan beranjak keluar.

Wonwoo segera bangun,mengambil smartphone nya lalu mencharger nya. Setelah itu ia bergegas ke kamar mandi.

5 menit setelahnya wonwoo turun dan sarapan bersama orang tuanya.

"Mingyu sudah menghubungi mu?"

"Sudah appa,tadi malam mingyu membuat video call sampai wonu tertidur. Hehehehe"

Appa wonwoo tersenyum dan melanjutkan memakan sarapannya.

"Yeobo,ingat tidak pas hari pertama mingyu berangkat? Wonu sampai memegang kaki ku dibandara sampai menangis tersedu-sedu" ny.jeon tertawa dan melihat wajah anak nya cemberut.

"Eomma jangan ingatkan cerita itu kepada appa -,- " wonwoo pun memakan makannya dengan cepat sampai mulutnya mengembung.

"Hei hei pelan pelan,nanti kau tersedak sayang.."

Orang tua wonwoo hanya memaklumi tingkah anaknya.

TOKYO,JAPAN.

Mingyu masih sibuk dengan rapat pertemuan antar perusahaan yang ingin bekerja sama dengan perusahaan nya.
Sampai saat ini,semua berjalan lancar.

"Baiklah semua,terima kasih kepada kalian yang sudah mau bekerja sama dengan perusahaan kami. Sampai disini rapat kita"

Mingyu membungkuk dan tersenyum hormat.

Cklek

"Tn.muda kim.."

Mingyu menoleh dan melihat sohye masuk kedalam ruangan rapat itu,setelah beberapa saat rapat dibubarkan.

"Ya ada apa sohye-ssi?"

Sohye tersenyum dan memberikan suatu berkas kepada mingyu.

"Kerjamu sangat bagus tuan,ini diluar dugaan kita.perusahaan itu langsung dengan cepat menyukai nya."

Mingyu mengangguk datar,lalu masih sibuk dengan berkas ditangannya.

Pletak!

"Yak! Kenapa kau menjitak ku sohye?"

Sohye merengut,dan menatap mingyu sengit.

Mau diceritakan? Baiklah..
Sohye itu sebenarnya tetangga mingyu,kebetulan dia melamar diperusahaan mingyu dan menjadi sekretaris mingyu.

Memang di kala mereka sedang berdua,mereka akan berbicara informal.

"Kau ini memang lemot ya kalau masalah seperti ini"

"Memangnya kenapa? Baguskan kalau perusahaan yang lain sudah percaya dengan kita"

"Bukan itu masalahnya bodoh.."

"Jadi ap...."

Mingyu terdiam.