keenambelas.

25.8K 2.4K 331
                                    

Mingyu menatap Wonwoo didepannya dengan serius.

Mingyu akui,pantat nya sedikit sakit akibat terjatuh tadi.
Salahkan Jeon Wonwoo yang mendadak bilang "nikah".


"Kenapa hyung tiba-tiba bilang ingin menikah?"

"Setelah Wonu fikir-fikir,bangun pagi menyiapkan sarapan,air mandi untuk suami dan pakaian kerjanya. Itu menyenangkan,seperti eomma lakuin ke appa setiap pagi.."

Wonwoo bercerita dengan semangat sambil memeluk pedang mainan nya itu.

Mingyu tersenyum maklum,kemudian mengusap kepala Wonwoo sayang.

"Mingyu janji bakal nikahin hyung,tapi hyung harus selesaikan kuliah hyung dulu. Lalu hyung bisa fokus dengan tugas hyung sebagai istri"

"Kenapa tidak sekarang saja? Tapi..."

Mingyu melihat perubahan wajah Wonwoo menjadi sendu,ia mengangkat wajah itu dan mengusap kedua pipinya perlahan.

"Wonu bukan perempuan seperti eomma kan mingyu,Wonu sama seperti Mingyu. Wonu tidak bisa punya anak kan,pasti Mingyu juga sedih.."

Wonwoo menggigit bibirnya menahan tangis walaupun sebenarnya Mingyu sudah melihat di mata rubahnya Wonwoo sudah berkaca-kaca.

"Anio,itu tidak seperti yang hyung fikirkan. Adanya anak atau tidak,tetap hyung hidup bersama mingyu saja itu sudah cukup. Anak bukannya hadiah dari tuhan kan? Percayalah,dimasa akan datang tuhan akan memberikan yang lebih spesial hyung..










Sudah..jangan nangis lagi ya. Habis ini kita beli eskrim deh,kebetulan tugas Mingyu bisa diselesaikan sohye sisanya"



"Eskrim??"

Mingyu mengangguk.

"3 cup jumbo dengan chocochip kesukaan Wonu?"

"Apapun sayang" Mingyu menggigit hidung wonwoo gemas.

"Call! Ayo beli eskrim ditempat biasaaa."

Wonwoo menyimpan pedang mainan nya,lalu melompat ke belakang punggung Mingyu.

"Ayo jalan seperti ini sampai ke mobil yak.. hehehe"












Bagi Mingyu,melihat keceriaan Wonwoo setiap hari adalah vitamin baginya di kala lelah.
Awalnya dia tidak percaya dengan cinta. Ya.. karena cinta akan membuat kita malas dan akhirnya menjadi bodoh karena tidak ingin melakukan sesuatu karena hanya memikirkan cinta.

Tapi Mingyu menepis semua itu semenjak ia kenal dengan Wonwoo.

Jeon Wonwoo

Anak cengeng,manja,terkadang cerewet yang bisa mematahkan gembok dihati mingyu dan masuk kedalamnya.

Terkadang,ia tidak mengerti kenapa Wonwoo bisa sepolos itu.
But,Mingyu mengerti.


Itulah yang namanya takdir.

Tuhan sudah merencanakan semuanya.

Dan sekarang...










Mingyu berterima kasih dengan rencana tuhan dan akan menjaga baik makhluk kecil itu di kehidupannya,dan di kehidupan "mereka" nanti.












......

"Mingyu? Melamun lagi eoh?"

Mingyu tersadar,menatap Wonwoo yang memakan eskrimnya.

"Tidak,hanya memkirkan sesuatu"

Ia tersenyum sembari membersihkan sudut bibir Wonwoo dengan tissue.

"Makanlah dengan benar sayang,liat eskrimnya belepotan."

"Hehehe,memangnya memikirkan apa?"

"Adadehh,rahasia Mingyu."

"Ishh Mingyu mainnya sekarang rahasiaan. Nanti Wonu ngambek nihh"

Wonwoo mendorong mangkuk eskrimnya menjauh kemudian mempoutkan bibirnya ngambek.

"Aigoo,sayang maaf ya. Bukan apa-apa eum. Mingyu hanya memikirkan rencana menikah kita nanti"

"Benarkah?"

"Apa suami mu terlihat sedang berbohong?"

"Yak! Mingyu belum jadi suaminya wonuuu!"

"Tapi nanti jadi suaminya Wonu juga kan. Kita satu atap,satu ruang makan,satu kamar mandi,dan.... satu ranjang"

Plokkk!

''Mingyu mesummm!! Wonu benci mingyuu!!"



Wonwoo pergi ke kamar mandi dengan wajah malunya,sedangkan Mingyu hanya memasang wajah idiotnya.



Kalian tahu apa yang dilemparkan Wonwoo?

Yapp,satu sendok eskrim mengenai wajah Mingyu yang tampan.

Untung tersamarkan dengan eskrim coklat,bagaimana dengan eskrim vanilla? Kontras sekali bukan. Wkwkwkw





TBC

Jika ini banyak yg vomment,aku bakalan fast update dan bikin chapternya panjang lagi :'v

Btw,selamat hari raya idul fitri.
Mohon maaf lahir dan batin❤🙏

Wonwoo Si Anak Manja [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang