E n a m

3.4K 184 10
                                    

Aku, Verrel, Veral, Varel, dan Shawn sudah berada di bandara. Sekitar 15 menit lagi pesawat mom dan dad akan mendarat.
Kini kami berlima sedang duduk di Dunkin Donuts menikmati Donat.

"Nes makanya pelan-pelan" tegor Verrel yang kini melihatku sedang menikmati donat seperti orang tidak makan 3 hari.

"Udah dibilang dari kemaren makan tuh pelan-pelan" ucap Shawn pelan seraya mengusap jari jempolnya diujung mulutku dengan tujuan membersihkan chocolate yang ada.

Pesawat xxxxx dengan nomor penerbangan xxxx sudah mendarat.

Pengumuman itu membuat kami semua beranjak dari Dunkin Donuts dan segera turun untuk menunggu mom dan dad.

"MOM! DAD!" teriakku yang kini berlari menemui mom dan dad.

Aku terlihat seperti anak kecil yang tidak bertemu orang tuanya selama setahun.
Ayolah pergi 4-5 hari sudah membuatku rindu setengah mati.

Aku memeluk erat mom dan dad yang dibalas dengan pelukan yang tidak kalah erat.
"Mom, dad. I miss you" bisikku.

"Come on hon. Don't cry. I don't like that" ucap mom seraya menghapus air mataku.

***

Setelah mengantar mom dan dad aku dan Shawn langsung kembali kebandara untuk menjemput aunty Lisa dan uncle Jemy.

"Aku sudah sampai di bandar"

"..."

"Aku tunggu di loby mi"

"..."

"Iya, tentu. Aku bersamanya"

"..."

"See you mi"

Shawn menutup panggilan yang kutebak adalah ibu dari Shawn.

"Shawn!" Teriak seorang wanita yang kuyakini umurnya sekitar 37-40 tahun. Dia berlari kearah Shawn dengan senyum yang lebar, yang dibalas dengan senyum hangat oleh Shawn.

"Shawn, mami kangen kamu" ucap wanita itu.

"I miss you too Mami" bisik Shawn samar-samar seraya melepaskan pelukannya.

"Shawn?" Panggil ibu Shawn tapi tatapannya kearahku dan aku hanya bisa tersenyum salah tingkah.

Shawn hanya mengangguk sambil tersenyum tipis.

"Oh, hey Vanessa kan?" Tanya ibu Shawn berhati-hati.

"Yes,i am" ucapku lembut dengan penuh senyum.

"Kau sudah besar sekarang" ucapnya seraya memelukku.

"Akhiri saja adegan pelukannya dan lanjutlan di rumah. Badanku sudah terasa pegal karena duduk terlalu lama" sela seorang pria, ayah Shawn.

"Baiklah honey, aku akan mengeluarkab jurus pijatku di kamar nanti" ucap ibu Shawn seraya memeluk suaminya.

***

"Vaness?" Panggil seseorang yang membuatku terbangun.

Aku mengfokuskan penglihatanku yang tadi agak kabur.
"Oh, kak Shawn?" Seraya aku duduk.

Ketos Pacar GueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang