S e m b i l a n b e l a s

2.2K 100 2
                                    

Kurang lebih 1 minggu Shawn akan ada di Indonesia dan selama 1 minggu Shawn dan Vanessa berencana untuk menghabiskan waktu bersama untuk menggantikan waktu 1 tahun yang menjalin ldr.

Minggu pagi, Vanessa masih dengan kaos polos dan celana selutut tengah duduk manis di ruang kelurga menikmati buah-buahan yang kemarin dibeli Varel.

"Ngapain lo masih di sini?" Tanya Verrel yang baru saja turun dengan baju yang sudah rapi.

"Yah duduk, nyantai lah! Abisnya gue lagi berenang apa?" Jawab Vanessa sewot.

"Jadi Shawn gak ngajak? Hmm, mungkin dia mau liburan bareng gue ama Aliyah dan tanpa lo!" Verrel menatap Vanessa dengan senyum iblisnya.

Vanessa menatap Verrel bingung. Apa yang dimaksud dengan perkataan yang dilontarkan Verrel, dengan cepat ia langsung mengambil ponselnya. Ketika ia membuka ponselnya, sudah ada 5 panggilan tak terjawab dari Shawn. Betapa kaget setengah mati ketika Vanessa melihat itu. Dengan cepat ia langsung menghubungi balik Shawn.

On the phone

Shawn : knp?

Vanessa : yang kok ngambek sih? Maaf, aku tadi lagi mandi jadi gak tau kalau kamu nelpon.

Shawn : hmm...

Vanessa : yang jangan ngambek dong.

Shawn : aku lagi nyetir, jangan dulu ganggu.

Setelah itu panggilan terputus. Dengan wajah murung Vanessa melemparkan ponselnya asal. Verrel yang melihat adiknya ini hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

Tak lama setelah itu Shawn datang bersama Aliyah dengan mobil jazz berwarna merah milik Aliyah. Vanessa yang tahu Shawn datang ke rumahnya hanya diam dan membiarkan mereka dengan Verrel sementara ia langsung naik ke atas dengan perasaan kesal.

"Kayaknya rencana lo mulus-mulus aja, awas aja sampe kena ke gue!" Verrel menatap Shawn dengan tersenyum geli.

"Shawn gitu. Apasih yang gak bakal berhasil kalau sama gue!" Shawn dengan nada bangga menatap Aliyah dan Verrel bergantian.

"Tanpa otak gue yang encer lo gak bakal dapat rencana kayak gini!" Aliyah mulai membuka suara, protes karena Shawn yang membanggakan dirinya sendiri.

"Gitu-gitu lo satu keturunan sama gue!"

"Udah-udah. Kalau lo berdua kayak gitu terus keburu Vanessa ngambek besar. Lo tahu kan kalau dia ngambek gimanan? Bisa-bisa satu rumah kena karena rencana ini!" Verrel melerai perdebatan antara kakak beradik yang sangat kadang kelihatan akur.

Shawn langsung naik ke atas meninggalkan Verrel dan Aliyah. Yang sekarang harus ia lakukan adalah membujuk Vanessa dan membuatnya kesal lagi ketika di jalan, Shawn berencana untuk mengajak Vanessa ke pantai. Shawn memang sengaja menghubungi Vanessa ketika sedang mandi dan membuat Vanessa menyangka kalau ia marah. Apa Vanessa tidak sadar, jelas-jelas bahwa mereka kemari menggunakan mobil Aliyah dan yang jelas Aliyah tidak akan mengizinkan siapapun mengambil alih pengemudi selain dirinya sendiri tidak seorangpun, Vanessa ataupun Shawn tidak ada siapapun yang akan ia izinkan.

Shawn mengetuk pintu kamar Vanessa, tapi tidak ada jawaban sama sekali dari pemilik kamar tersebut. Shawn tahu bahwa ketika Vanessa kesal, ia pasti akan selalu berdiam di dalam kamar dan mengabaikan semua orang dibalik pintu.

"Yang, maafin aku dong. Aku udah gak marah kok, maaf ya?" Shawn dengan nada yang ia buat seperti nada bersalah membuat hati Vanessa sedikit mencair tapi tetap saja Vanessa kuat dengan pendiriannya untuk mendiami Shawn. Ingin tahu seberapa sabar Shawn dengan sikap Vanessa yang seperti ini.

"Sayang gak asik deh! Pake acara ngambek kayak gini. Padahal aku baru datang. Gak kangen apa sama pacar?"

"Sana pergi. Gue gak kangen! Balik sono ke habitat lo!" Vanessa dengan nada dingin dan kalimat pedasnya mulai membanjiri Shawn.

"Beneran nih? Aku gak bakal balik lagi ke Indonesia. Aku bakal menetap di Amerika sama bule-bule yang sexy minta ampun di sana!" Shawn dengan suara yang sengaja dikeraskan agar bisa didengar Vanessa dengan jelas.

"Bodo amat! Sana pergi, siapa juga yang peduli. Sana,sana gak butuh gue. Pergi aja gak usah balik. Kalo perlu sama kenangan-kenangan kita lo bawa pergi deh! Malas gue!!" Teriak Vanessa tak kalah kuat.

"Buat apa tinggal kalo udah ada yang ngusir. Besok gue bakal balik!" Shawn berharap dengan ancaman bahwa besok ia akan balik ke Amerika Vanessa akan luluh dan berhenti untuk membanjiri dengan kalimat pedas dari mulutnya.

Terjadi keheningan di antara Shawn dan Vanessa. Vanessa masih duduk diam di atas kasur sedangkan Shawn bersandar di dinding yang membatasi ia dan Vanessa. Tak berapa lama Vanessa membuka pintu kamar membuat Shawn langung berdiri dan menatap Vanessa.

"Kenapa masih di sini? Sana pergi! Gak usah balik!" Ucap Vanessa menatap tajam Shawn.

Dengan cepat dan tanpa ba-bi-bu Shawn langsung memeluk erat Vanessa, sementara yang dipeluk hanya bisa terdiam dengan senyum lebar dan pipi merona.
"Maafin aku, yang. Iya deh, aku gak marah kok. Jangan ngambek lagi. Jangan marah. Jangan banjiri aku dengan kalimat sadis nan pedas dari mulut sexy kamu." Vanessa terdiam mendengar ucapan Shawn.

"Semenjak kapan kamu jadi mesum gini?" Vanessa melepaskan pelukan Shawn, mendorong Shawn hingga termundur beberapa langkah.

"Ha? Ehm, anu itu anu," Shawn bingung harus menjawab apa. Ia kecepolosan. Tapi pada kenyataannya setiap laki-laki pasti akan memikirkan hal seperti itu.

"Anu itu apanya? Ato karena efek bule-bule sexy di sana? Oh jadi kamu udah ikut-ikutan ya?!"

"Bukan gitu sayang, kakak gak pu-" ucapan Shawn langsung dipotong oleh Vanessa.

"Bukan gitu apaan? Bodo! Gak peduli! Jangan kayak gitu lagi! Vanessa gak mau kakak berubah jadi kayak gitu. Mana Shawn yang dulu? Vanessa sayang banget sama kakak! Jangan berubah! Jangan ikutin bule-bule di sana!" Vanessa langsung memeluk Shawn dan membenamkan wajahnya di dada bidang milik Shawn. Shawng mengusap kepala milik Vanessa dan mencium puncak kepalanya.

Bersambung....

Okay maaf gays buat yang lama nunggu. Aku bakal buat 1 part lagi lalu Ketos Pacar Gue bakal tamat dan tenang aja, gak sampe sini kok masih ada lanjutannya. Nanti aku bakal bikin season 2 ya. Terus aku bakal atur lagi alurnya. Masalah-masalahnya bakal aku munculin pas di season 2, yang ini cuma masa waktu SMA.

Okey Gays, bye-bye dan jangan lupa vote ya

Ketos Pacar GueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang