SAKURA POV
Setelah kejadian tadi pagi, aku pergi menuju kamarku dengan perasaan campur aduk. Aku benar-benar kesal setengah mati setelah apa yang dilakukan sasuke padaku.
"Huh ... Menyebalkan! Kenapa aku harus luluh dengan ciuman yang memabukkannya itu? Aku seharusnya melawannya bukan menikmati bibir Sasuke yang lembut dan sangat menggoda, tunggu! Aku ini bicara apa sih? Baka baka bakaaaaaaaaaaa ...."
Aku berbaring di ranjang seraya memainkan ponsel kesayanganku dan mulai memainkan games yang mungkin saja bisa memperbaiki mood ku yang sedang buruk.
Ketika sedang asik main games kemudian ibuku datang dengan pakaian serba formal. Aku menghentikan kegiatanku dan mengalihkan pandanganku terhadap Ibu.
"Kaa-san akan pergi kemana? Kenapa memakai pakaian seperti itu?" tanyaku penasaran, kemudian ibuku tersenyum
"Kaa-san dan Tou-san akan pergi ke Korea selama tiga minggu. Ada sedikit urusan yang harus kami selesaikan dan Kaa-san harap kamu baik-baik disini. Kaa-san sudah menitipkanmu kepada Sasuke."
Aku membulatkan mataku saking terkejutnya mendengar perkataan ibuku.
"Tapi kenapa mendadak sekali? Dan apakah Tou-san sudah pulang? Bukannya Tou-san pulang dua hari lagi?"
Ada banyak pertanyaaan yang sebenarnya ingin aku ungkapkan, akan tetapi ya sudahlah ... aku hanya bisa sabar.
"Tou-san belum pulang saki, tapi karena pekerjaan Tou-san telah selesai lebih cepat dua hari jadi dia segera menuju ke Korea tanpa sempat pulang ke rumah. Maafkan kami Sayang."
Setelah menjelaskan semuanya, Ibu keluar dari kamar dan meninggalkanku yang sedang bungkam. Aku sangat tahu bahwa ibuku juga merasa bersalah meninggalkanku, aku bisa melihatnya tepat diwajahnya.
'Kami-sama.. mungkin penderitaan ku dimulai dari hari ini.'
NORMAL POV
Sakura menghela nafas dan bergegas menghampiri pintu kamarnya, baru saja beberapa langkah ia berjalan kemudian ia dikejutkan dengan munculnya Sasuke di depan pintu kamarnya dengan menyilangkan kedua tangan di depan dada dan disertai seringai menggoda.
Sakura memutar bola matanya menghindari tatapan Sasuke, ia berjalan lurus tanpa memedulikan Sasuke. Sakura hendak menuruni tangga, akan tetapi pergelangan tangannya ditahan oleh Sasuke.
"Kau tidak boleh mengabaikanku sakura."
"Terserah. Aku tidak peduli, dan kumohon lepaskan tanganku." Sakura terlihat kesal sekaligus marah, ia sedang sensitif terutama hari ini.
"Hn."
Setelah Sasuke melepaskan tangan Sakura, segera Sakura berlari keluar rumah mencari tempat yang bisa menenangkan pikirannya dan sampailah ia di sebuah danau yang terdapat banyak pohon sakura.
Kakinya refleks berjalan menghampiri salah satu pohon sakura tersebut dan duduk dibawahnya. Sakura melihat ke sekeliling danau, matanya begitu berbinar, tangannya direntangkan selebar-lebarnya menikmati semilir angin yang begitu menyejukkan.
Ia memejamkan matanya dan tersenyum. Perasaannya sudah mulai membaik, terlihat dari raut wajahnya yang menampilkan senyuman manis.
Sakura menyandarkan tubuhnya di pohon dan sekali-kali ia menguap, rasa kantuk mulai menguasai dirinya dan seketika itu juga ia tertidur pulas.
Sakura mungkin tak sadar bahwa dirinya tengah di awasi oleh Sasuke, Sasuke melangkahkan kakinya menuju tempat dimana Sakura tertidur.
Sasuke memandangi wajah Sakura dengan pandangan yang sulit di artikan, ia kemudian mengecup kening gadis itu dan duduk berdampingan dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sasuke's Deadly Kiss
FanfictionSasuke dan Sakura merupakan teman sejak kecil. Usia mereka terpaut 2 tahun, Sakura 17th dan Sasuke 19th. Sakura begitu menyukai sasuke, tapi dia enggan untuk mengakuinya. Suatu waktu, pada saat di pesta keluarga Yamanaka, secara tiba-tiba Sasuke m...