Sakura dan Ino bernapas lega setelah sampai toilet. Seperti berhasil selamat dari bencana yang bisa menghancurkan bumi.
Sakura mencuci tangannya di wastafel dan merapikan riasan wajahnya melalui cermin besar di hadapannya, begitu pula dengan Ino.
"Ino, apa ada yang salah dengan mereka? " tanya Sakura mengingat suasana mengerikan antara Sasuke dan Sasori.
"Kau masalahnya, Sakura!" timpal Ino sambil menghela napas.
Sakura tidak mengerti ucapan Ino. Apa maksudnya dirinya yang di salahkan? Sakura kan tidak berbuat apa-apa.
"Kenapa aku?"
"Haaah ... mereka jelas-jelas memperebutkan mu, bodoh!" ujar Ino kesal karena Sakura yang tidak peka.
Sakura hanya mengangkat bahunya seolah tak peduli dengan ucapan Ino.
Sakura melihat jam tangan yang melingkar ditangan kirinya, Sakura menyadari bahwa ia dan Ino terlalu lama di toilet dan memutuskan untuk segera kembali.
"Kurasa kita harus segera kembali, Ino." ucap Sakura.
Ino mengangguk paham dan berjalan berdampingan dengan Sakura menuju meja yang tadi mereka tempati.
Dilihatnya, Sasuke dan Sasori masih dengan posisi yang sama-sama memelototi satu sama lain. Memangnya mata mereka tidak pegal apa terus seperti itu?!
"Maaf, menunggu lama," ucap Sakura dan Ino serempak.
Begitu Sasuke melihat Sakura kembali dari toilet, ia menarik tangan Sakura dan pergi meninggalkan tempat itu. Sasuke tidak mau berlama-lama dengan bocah bermuka bayi yang hanya membuatnya kesal.
Ino berteriak memanggil Sakura karena temannya dibawa pergi begitu saja. Ino menghentakkan kakinya dan memaki-maki Sasuke dalam hati.
Terlanjur kesal, Ino akhirnya memutuskan untuk pergi juga dan mengabaikan Sasori yang masih duduk di kursi. Sasori hanya menggelengkan kepalanya melihat semua orang pergi meninggalkan nya.
"Sebaiknya aku pergi juga. Untuk apa sendirian disini?" gumamnya sambil berlalu.
Sasuke membawa Sakura dengan mobilnya dan melaju dengan cepat. Perasaannya tiba-tiba berubah menjadi buruk. Dadanya terasa sangat sesak, dan amarahnya meluap.
Sakura hanya diam saja dan menggigit bibirnya melihat tingkah Sasuke yang membuatnya sedikit takut.
"Apa dia menyentuhmu?" tanya Sasuke membuka mulutnya.
"Maksudmu siapa?"
"Bocah merah dengan wajah bayinya," jelas Sasuke.
Sakura mengerti maksud Sasuke, ia sedang membicarakan Sasori.
"Sasori? Tidak! " balas Sakura singkat
Sasuke mempercepat mobilnya saat Sakura menyebut pria lain dengan akrab tepat di sampingnya, tapi kemudian berhenti tiba-tiba membuat Sakura terkejut dua kali lipat.
'Oh ayolah, Sakura, berpikir!!' ucap Sakura dalam hati.
Sakura sedang memikirkan cara meredakan amarah Sasuke. Tapi ia tidak bisa berpikir. Selang beberapa detik, Sakura mempunyai ide.
CUP
Sebuah kecupan kecil dari Sakura. Sakura menatap mata onyx Sasuke dan tersenyum.
"Jangan menggodaku, Sakura ...," ucapnya lirih.
Sepertinya Sakura membuat satu lagi kesalahan besar. Sakura harus mengingat hal ini. Jangan pernah menggoda Sasuke duluan. Jangan pernah!
Sakura perlahan memundurkan tubuhnya saat Sasuke mendekat. Sasuke menarik Sakura kearahnya dan memegang tengkuk belakang Sakura.
Sasuke menghapus jarak diantara mereka. Bibirnya menempel dengan bibir Sakura. Apa boleh buat, karena Sakura yang memulai ia tidak berhak memberontak.
Ini lebih baik dibanding Sasuke dengan semua emosinya. Jika sebuah ciuman membuatnya tenang, Sakura tak mempermasalahkan nya.
Sasuke mengecup bibir Sakura berulang kali, kecupan itu lama-lama berubah menjadi sebuah lumatan.
Sakura mengalungkan tangannya pada Sasuke dan membalas semua sentuhan bibir Sasuke padanya. Ketika sudah merasa sesak karena kehabisan napas, Sakura menggigit bibir Sasuke sebagai tanda harus berhenti.
Mereka menjauhkan tubuhnya masing-masing dan menghirup udara sebanyak-banyaknya. Napas mereka masih terengah-engah. Mereka sebisa mungkin mengatur napas mereka kembali normal.
Sasuke membenamkan wajahnya pada stir mobil, sudut bibirnya terangkat. Sasuke menyeringai.
"Bagaimana perasaanmu sekarang, Sasuke?"
"Baik. Sangat baik," jawab Sasuke yang mengalihkan wajahnya pada Sakura.
"Apa tadi kau cemburu?" goda Sakura seraya tertawa kecil.
"Hn." Sasuke menjawab dengan kata andalannya.
Ternyata Sasuke bisa cemburu juga. Sakura menutupi mulutnya dengan tangan, berusaha menahan tawa. Ternyata seru juga menggoda kekasihnya itu.
SASORI POV
Aku melihat gadis yang ku sukai bersama dengan teman pirangnya di Mall. Saat itu lah aku menghampiri nya dan bergabung dengan mereka untuk makan malam.
Aku berpikir ini adalah saat yang tepat untuk mendekatkan diri pada gadis merah muda itu.
Tapi, aku tidak mengira bahwa Sakura sudah memiliki seorang kekasih, wajahnya memang tampan, tapi tidak setampan diriku. Lalu siapa namanya? Oh iya. Kalau tak salah namanya Sasuke.
Lagipula, kenapa Sakura menyukai pria dengan model rambut pantat ayam seperti itu? Aku masih lebih baik dibandingkan dia.
"Tunggu saja, Sasuke. Aku akan merebut Sakura darimu."
Aku bersungguh-sungguh Sasuke, jadi dirimu. Karena mulai sekarang, kita akan menjadi rival.
.
.
.
.
Sakura baru saja turun dari mobil Sasuke. Ia bergegas menuju kamarnya dan segera membersihkan diri sebelum tidur."Aku lelah sekali."
Sakura melemparkan tubuhnya pada ranjang empuk miliknya. Rasanya tubuhnya sangat lelah sekali. Berhubung sudah larut malam, Sakura memejamkan matanya yang terasa berat dan benar-benar tertidur.
Saar tidur, Sakura merasakan angin malam yang menembus
kulitnya lewat sela-sela jendela. Sakura menarik selimut hingga menutupi sekujur tubuhnya berharap bisa sedikit menghangatkan tubuhnya yang kedinginan.Tak lama setelah Sakura benar-benar terlelap. Sasuke lagi-lagi muncul begitu saja lewat jendela kamar Sakura. Ternyata Sakura tidak pernah belajar dari pengalaman, Sakura masih saja membiarkan jendelanya terbuka sehingga memudahkan Sasuke masuk kamarnya.
Haruskah Sakura bersyukur karena Sasuke yang menyelinap dan bukannya perampok? Sepertinya tak ada bedanya.
Sasuke menghampiri Sakura yang sedang tertidur. Nampaknya Sakura masih kedinginan meskipun tubuhnya sudah dibalut selimut tebal.
Sasuke menarik sudut bibirnya. Ia ikut membaringkan dirinya di samping Sakura dan menarik tubuh Sakura kedalam pelukannya.
"Aku akan menghangatkan mu, Honey," bisik Sasuke yang entah Sakura dengar atau tidak.
Sasuke membenamkan wajah Sakura pada dada bidangnya. Tangannya mengelus kepala Sakura. Sasuke mencium wangi sampo yang keluar dari rambut Sakura, dan itu membuatnya rileks.
"Selamat tidur," gumam Sasuke yang ikut memejamkan matanya bersama Sakura.
TBC..
KAMU SEDANG MEMBACA
Sasuke's Deadly Kiss
FanfictionSasuke dan Sakura merupakan teman sejak kecil. Usia mereka terpaut 2 tahun, Sakura 17th dan Sasuke 19th. Sakura begitu menyukai sasuke, tapi dia enggan untuk mengakuinya. Suatu waktu, pada saat di pesta keluarga Yamanaka, secara tiba-tiba Sasuke m...