"Namun inilah diriku Yang sebenarnya."
Hae Jin pov
Seperti biasa aku terbangun di pagi hari yang sangat dingin Seperti diriku ini.
Yang membangunkanku pagi ini adalah jam weker yang berdering setiap paginya. Tubuhku masih ingin tidur kembali Namun ada satu hal yang dapat mengurungkan niatku untuk kembali tidur, yaitu "sekolah".
Akupun bersiap untuk pergi ke sekolah, menyiapkan sarapan sendiri dan pergi ke sekolah sendiri.
Semuanya Ku lakukan sendiri karena tak ada lagi yang mau membantuku. Eomma? Appa? Hhh pertanyaan yang cocok untuk diabaikan. Walaupun Appa selalu memberikan uang jajan ke rekeningku dan memberikan fasilitas yang lengkap untukku tapi kurasa kalau kedua orang tuaku mencintai dan menyayangiku mereka pasti akan pulang dan berkumpul bersama denganku. Mereka meninggalkanku saat aku berumur 8 tahun. Meninggalkanku hanya dengan beberapa pembantu rumah tangga dan tak pulang ke korea hingga sekarang. Tapi aku sudah tidak memperdulikan kalau mereka mau pulang atau tidak karena aku sudah terbiasa sendiri.
...
Rooftop adalah tempat yang paling nyaman yang ada di sekolah ini. Mendengarkan music yang bersenandung di balik headseat putih adalah favoritku sebagai pelengkap istirahat sekolah saat ini. Aku tak suka keramaian dan juga aku tak mau punya musuh dan juga teman, lebih baik sendiri daripada harus bergaul dengan mereka. Mungkin terdengar egois Namun inilah diriku yang sebenarnya.
Setelah bel masuk berbunyi Akupun bergegas turun dan kembali ke kelas.
Saat memasuki ruangan itu aku mendengar suara yang selalu kudengar. Keributan yang tiada hentinya membuat kepalaku pusing. Tapi jika tidak begini semuanya akan terasa sunyi menurut mereka Tapi berbeda denganku lebih baik sunyi dari pada harus menciptakan keramaian yang tak jelas.
...
Bel pulang telah berbunyi itu tandanya seluruh murid penghuni sekolah ini akan pulang ke rumah mereka masing masing, Begitu juga denganku.
Aku langsung bergegas membereskan barang barangku dan berjalan keluar kelas untuk pulang.
Kulihat suasana sekolah yang sudah sepi, murid murid telah pulang ke rumah mereka masing masing.Aku menyusuri lorong yang mulai sepi, tak ada siapa siapa lagi yang berada disini selain aku. Lorong itu sudah mulai gelap karena sang surya sudah mulai tenggelam. Kulihat di sebelah kiriku terdapat jendela yang terbuka dan menampakkan pemandangan matahari yang sudah mulai menenggelamkan dirinya.
Aku menutup mataku sambil mendengarkan music favoritku di headseat kesayanganku. Aku merasakan angin menerpa tubuhku ini, aku menikmati suasana sunyi dan sepi Ini. Tiba Tiba seseorang menabrakku dari depan, tubuhku yang kecil ini langsung terjatuh ke lantai dan handphoneku yang ikut terjatuh sudah terpisah dan berserakan di lantai. Kepalaku mulai pusing karena terbentur tubuh seseorang yang menabrakku barusan.Kulihat namja itu berjongkok menghadapku sambil membereskan handphoneku yang terjatuh. Kemudian pandangannya beralih kepadaku, mataku sudah tak mampu melihat wajahnya dengan jelas Namun yang ku tahu dia berwajah tampan. Dia meletakkan tangannya di atas bahuku dan menanyakan keadaanku, belum sempat ku menjawab dan menatapnya Kepalaku mulai terasa pusing dan pandanganku mulai tak berwarna yang terakhir Kulihat adalah warna hitam yang menghiasi mataku.
Park Jin Young
Aku berlari menuju toilet yang terdapat di ujung lorong tapi aku menabrak seorang yeoja yang berjalan sendiri di lorong itu. Kulihat dia terlempar ke belakang dan terjatuh, handphone yang dipegangnya ikut terlempar dan hancur terpisah dari tempatnya.
Akupun langsung berjongkok dan mengambil telepon genggamnya yang terjatuh tak jauh dari yeoja itu. Setelah mengambil telepon genggamnya pandanganku langsung terarah ke yeoja yang tertunduk di depanku. Aku langsung merespon tubuhku dan memegang bahunya sambil menanyakan keadaannya, Namun sepertinya dia tak baik baik saja karena belum menjawab pertanyaanku ia langsung terjatuh ke dalam tubuhku. Satu kata yang muncul dalam pikiranku adalah ia "pingsan".
Kuangkat tubuh rampingnya dan berpikir untuk membawanya ke uks Namun sepertinya uks sudah tutup karena mengingat waktu sudah pukul 17:25 p.m aku bingung ingin membawanya kemana tak mungkin kalau aku membawanya ke kelas nanti kita tak bisa pulang karena gerbangnya sudah ditutup. Kuputuskan untuk membawanya ke mobilku dan mengobatinya disana.
...
Setelah mengobatinya luka goresan kecil di dahinya karena terbentur akupun memperbaiki handphonenya yang hancur karena terjatuh.
Kulihat wajah yeoja itu aku merasa dia memang sangat cantik. Dan aku melihat papan nama yang ada di seragamnya tercatat nama Kim Hae Jin.
Aku merasa familiar dengan nama tersebut Namun aku lupa apa yang membuat namanya sangat familiar di telingaku. Setelah beberapa menit mengingatnya tak ada jawaban yang kudapatkan Namun aku merasa tak asing dengan namanya.
Aku jadi semakin penasaran dengan kepribadian yeoja cantik di sampingku ini.
Bersambung..
KAMU SEDANG MEMBACA
|'Heart Cold'|
Fanfiction* Fanfiction Taehyung & jiyeon * Taehyung x jiyeon * Jiyeon or Kim Haejin * Taehyung or Park Jinyoung "Heart Cold" seperti temanya, cerita ini menceritakan seorang perempuan berhati dingin. Sedingin es dan sekeras batu. Namun seperti yang kita ket...