Eomma

61 11 0
                                    

     

     Aku membuka perlahan kelopak mataku dan mencoba untuk fokus pada pandanganku. saat aku sadar ternyata aku masih ada di rumah sakit, seseorang yang paling pertama kulihat hari ini adalah kim haejin yaitu yeoja berambut cokelat yang berdiri tak jauh dari ranjangku tapi dia tak menatapku melainkan tiga anak kembar yang sedang bermain bersamanya. ternyata mereka masih bermain sampai saat ini bahkan tadi aku ketiduran karena saking bosannya melihat mereka dan juga karena dari tadi mereka mengabaikanku jadi lebih baik aku tidur saja.  aku mersa iri karena kim haejin yang sebenarnya tidak sekolah hanya untuk menjengukku  tapi karena kembar tiga ini semua rencanaku bersama haejin jadi gagal semua. Aku juga iri karena adik kembarku yang biasanya sangat dekat denganku sekarang mereka serasa lebih dekat dengan haejin. 

aku meraih ponselku dari atas meja tapi tanganku tak sampai jadi aku mau meminta seseorang dari mereka untuk membantuku.

" hello kim haejin bisa bantu aku?"                                                                              aku mencoba memanggil salah satu dari mereka tapi sepertinya mereka tak mendengarku.

"Woonie bisa bantu hyung?"                 panggiku namun ini untuk woonie

"Jackson?"

"Jesper?"

tak ada satupun yang mau mendengar suaraku aku mulai habis kesabaran kurasa aku ingin menarik haejin dari sana dan mendudukkannya di dekatku dan menyuruhnya jangan pergi kemana mana.

"Yak!!! Kim haejin, jiwoonie, jackson, Jesper Kalian tak mendengarku?"         aku tiba tiba berteriak dan duduk di ranjangku, sekarang aku kesal karena mereka yang mencueki ku.

"Wae?"                                                                                                                             tanya kim haejin sambil menatapku bingung begitu juga dengan ketiga adik kembarku. mereka berempat nampak bingung denganku karena aku berteriak tiba tiba. haejin datang dan  berdiri di sampingku dia pun nampaknya bingung dengan ekspresiku. 

"bisa ambilkan ponselku?"

"hanya itu? kenapa harus dengan berteriak? kau pikir kita ini tuli?"

"Kenapa kau malah memarahiku? aku tak bilang kalian ini tuli tapi kalian sudah asik main dan melupakanku bahkan sebelum teriak aku sudah memanggil kalian berempat tapi tak ada satupun yang mau mendengarku."

"Ahh mian"
Haejin terkekeh sambil menggaruk tengkukunya. Melihatnya seperti itu pertama kali dalam hidupku.

"Salahkan pada ketiga adikmu yang lucunya sudah kelewat batas."
Sambungnya.

"Itu sih keturunan dari hyungnya yang tampan ini"
Haejin langsung memutar bola matanya dan menatapku tajam.

"Freak"
Tukasnya.

"Cerdas"
Sambungku.

"Akhirnya kamu ngaku juga"
Katanya.

"Ngaku apa?"
Aku tidak tahu kalau aku mengaku tentang apa.

"Mengaku kalau kamu freak"
Dia berbalik dan melangkah menuju adik kembarku yang sedang bermain.

"Aku aneh karena kamu haejin."
Kataku dengan volume yang agak keras.

"Terserah"
Dia mengatakannya tapi tak menatapku.

"Ayo anak anak kita ke bawah beli snack dan makan malam."
Haejin memeluk woonie dan menggenggam tangan jesper dan jackson.

"Kalian mau kemana?"
Tanyaku.

"Ke mini market di bawah"
Jawab haejin santai.

"Aku ditinggal sendiri?"
Tanyaku

|'Heart Cold'| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang