part 6

69.8K 1.7K 18
                                    

Banyak yang bacaa tapi yg ngevote dikitt huuu.... jangan dibaca doang donggg, vote komen jugaa yaa....

Tasha POV

"Oh ya pak smith kami izin pulang dulu, sudah malam. Terima kasih atas makan malamnya pak, besok akan kusuruh vidi menjemput putri anda supaya mereka tambah dekat" kata ayah sambil tersenyum. Bagaimana bisa besok aku dijemput sama pak vidi, gue kan biasa telat mana bs gua bangun pagi. "Om gausah repot repot aku bisa berangkat sendiri ko, nanti takut ngerepotin pak vidi lagi" kataku.

"Oh gapapa sayang biar vidi saja yang menjemputmu besok" kali ini mama vanya yang bicara. Bagaimana bs aku menolak keduanya, aku sunggu tidak enak untuk menolaknya. "Oh baiklah tante, selama tidak merepotkan pak vidi." Sahutku.

Merekapun beranjak pergi dari meja makan, sekarang kami semua sudah berada di depan pintu untuk mengantar keluarga pak hattan keluar.

"Aku pulang dulu ya smith, far"

"Iyaa hati hati ya ttan far"

Gua harus tidur sekarang nih biar besok gatelat bangun.

*
Vidi POV

Kenapa papah harus menyuruhku menjemput wanita kecil itu, gimana nanti kalo yang lainnya tau kalo aku berangkat bersama muridku.

Aku berangkat menuju rumah tasha dengan mobilku yang kukendarai dengan cepat saat ini "ah aku kesal sekali harus menjemput anak kecil itu" kesalku

Tok...tok..tok... assalamualaikum tante. Aku mengetuk pintu rumah tasha.
"Eh vidi, silahkan masuk nak. Pagi sekali kamu kesini"katanya.
"Ah iyaa tante, dimana tasha tante? Apakah dia belom bangun?" Tanyaku. "Yaa dia belom bangun, dia selalu susah untuk dibangunkan saat pagi hari, makanya tasha sering sekali telat. Tunggu sebentar ya biar tante bangunin" katanya panjang lebar.
"Biar aku saja tante yang bangunin tante masak lagi saja" kataku.

Tok...tok...tok..... tashaa buka pintunya sudah jam berapa ini, ayo kita berangkat sekolah.
"Ahh iya bun sebentar lagi aku masih mengantuk" teriaknya. Bagaimana bisa dia mengiraku bundanya. Ah benar benar anak kecil itu bukanya membukakan pintu malah mengabaikanku.

Yang benar saja pintunya tidak dikunci, aku masuk kekamarnya dan menyalakan lampu kamar yang berada di sebelah ranjangnya.
Ceklek...
"Tasha bangun tasha" kataku sambil menggocangkan tubuhnya. "Hmmm 5 menit lagi deh bun" lirihnya.

Bagaimana bisa anak kecil ini tidur tanpa mengenakan bra. Saat ini aku benar benar tersiksa melihat tubuhnya yang menampilkan dua buah dada yang terlihat indah dibalik kaos putih polosnya, rasanya aku ingin sekali merobeknya dan menikmatinya sekarang juga.



Maaf ya lama updatenya, oh yaa jangan di baca doang dong sekalian vote sama komen, votement kalian bikin aku semangat buat nulis. Maaf aku lupa siapa nama mamahnya tasha, yang tau tolong komen yaa.... makasihhh see u 😍😙😘

Suamiku, Guruku, Teman HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang