Maaf ini udh lama bangett updatenya, aku lagi sibuk bgt. Gaada waktu juga buat ngelanjutin cerita ini sebenernya,paling beberapa part lagi bakal aku selesain. Happy reading..... banyak typo bertebaran
Vidi POV
"Ahhh yaa yasudah terserah kamu,yang penting kamu tidak membalas mereka dengan senyuman juga" ketusku. "Ah aku ngerti, pasti kaka cemburu sama mereka kan" godanya sambil menyenggolkan bahunya. "Tidak, aku tidak suka aja kalo dia senyum senyum sama kamu, kamu kan calon istriku aku gamau ada orang lain yang main mata sama calon istriku"kataku panjang lebar
Saat kami menyusuri mall, kami pun mendatangi berbagai toko tas dan baju untuk menuruti apa maunya tasha. Padahal aku sudah lelah sekali, bagaimana bisa dia sejak tadi masih bersemangat "tash apa kau tidak merasa lelah?" Kataku.
Tasha pun melirik kearah ku dengan tatapan mengintimidasi "sebentar lagi ka, kalo kaka sudah lelah kaka pulang saja" katanya dengan nada agaak tinggi.
Huhh memang yaa calon istriku ini kalo sudah diajak belanja pasti tidak mau berhenti "ahh yasudah aku akan tetap menemanimu, sudahlah kamu tidak harus marah seperti itu, kau terlihat seperti anak kecil. Menggemaskan" kataku sambil menggodanya
Tasha POV
Ah ka vidi ini bisa bisanya dia menggodaku saat ini, padahal kan aku hanya ingin belanja saja, memang benar kata orang orang kalau jalan bersama laki laki itu menyusahkan
Setelah memilih baju ditoko terakhir ini akupupun menatap ka vidi yang semakin terkihat tampan kalo sedang kelelahan seperti ini, yaampun lucu sekali sih calon suamiku ini "kak ayo kita pulang,aku sudah selesai berbelanja" kataku sambil menarik tanganya.
"Ahh iyaiya sabar duluu, aku sudah terlalu lelah menunggumu belanja memasuki beberapa toko tadi" jawabnya lesu.
Semakin dia begini semakin aku menyukainya "maaf kan aku kak, kalau begitu aku akan pulang sendiri saja, biar kakak ngga kerepotan lagi" kataku dengan nada rendah. "Ohh sayangg, kamu tidak perlu meminta maaf, kamu kan calon istriku jadi aku bersedia mengantarmu kemana saja"katanya bersemangat.
Sebenernya aku tidak benar benar marah sama kavidi, aku hanya ingin membuat dia merasa bersalah karna harus membalas ucapanku seperti tadi "yeyyy yang benar ka? Kalau gitu aku mau ketoko sepatu lagi boleh?" Tanyaku sambil merayunya. "Tidakk tasha, kita sudah berkeliling selama berjam jam jadi kali ini kita harus pulang" katanya sambil berjalan menjauh dariku.
"Tadi bilangnya mau nganter kemanapun aku mau, tapi malah disuruh pulang. Kaka tuh gimana sih, aku kan masih ingin berbelanja" kataku sambil berlari mengejarnya
Kalo begini caranya mending aku jalan sendiri saja, memang yaa kalo jalan kemall sama anak cowo tuh ribet pasti meminta pulang, padahalkan belom sempet menjelajahi toko lainnya.
Maaf yaa pendek bgt, maaf juga baru update. Sebenernya udah males buat ngelanjutin ceritanya. Baca terus yaa ceritanya. Kasih saran atau apapun di coment ya. Jangan lupa follow ig ku/cyndisulist. Yakk promosii lagi wkkwke
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku, Guruku, Teman Hidupku
Roman d'amourini cerita pertamaku, aku tau ini tidak sebagus cerita wattpad pada umumnya hehe... yaampun aku menyukai guru ku sendiri, memang terlihat sedikit agak menjijikan tapi ini yang kurasakan sebenarnya. vidi adalah guru olahraga di smkku, banyak wanita w...