Tasha POV
Setelah selesai dengan urusan bk akupun beranjak menuju kelasku untuk mengambil tas dan membereska bukuku, aku baru ingat bahwa pak vidi tadi ingin mengantarku pulang, ohh tuhan jantungku seperti ingin copot saat ini.
Akupun berjalan menuju pagar sekolah menunggu pak vidi, tak lama kumenunggu akhirnya pujaanku datang, tuhann aku sudah tak kuat ingin memilikinya. "Eh kamu tash udah disini, apa kamu sudah lama nunggu disini?"tanyanya, "ah pak tenang saja aku akan selalu setia menunggumu" godaku.
"Baiklah kamu tunggu sini aku akan segera kembali" perintahnya, "oh oke, tapi jangan lama ya kak aku sudah kepanasan disini"kataku sambil mengipaskan tangan kewajahku.
Banyak para wanita wanita menatap kak vidi dengan tatapan ingin memilikinya, kadang aku kesal karna harus menahan semua amarahku saat kak vidi ditatap oleh wanita genit seperti sekarang. Biarlah lagi pula aku yang akan memilikinya, aku mengizinkan mereka menatapnya sebelum kak vidi menjadi miliku.
Dan oh yaa aku lupa kekesalan ku akibat perjodohan ini, sekarang malah berbalik aku yang sangat menunggu kapan saat nya aku menikah, ya walaupun aku masih kecil tapi aku mana rela ngeliat si Vidi sama wanita lain.****
Tak lama akhirnya pujaanku datang membawa mobilnya, akupun masuk kedalam dan sesekali menoleh kearah pujaanku yang saat ini terlihat tampan. "Oh ya kak aku ingin ke mall membeli buku, apa kaka mau mengantarku?"kataku memulai percakapan. "Oh ya tentu saja aku akan mengantarmu"jawabnya cepat.
■■■■■
Vidi POV
"Ah tasha lagi lagi menyiksaku seperti ini, pahanya terlihat begitu pas dengan tanganku, aku ingin sekali memegangnya"batinku
Apa yang sudah kufikirkan, aku harus konsentrasi kalau tidak bisa habis tasha. "Oh ya tash tadi kudengar kau masuk bk lagi ya?" Tanyaku, "ah iya ka, mereka mempersalahkanku hanya karna tidur didalam kelas" katanya santai.
Ada apa dengan dia, dia selalu seperti itu, bagaimana bisa dia memahami pelajarannya nanti. Sebentar lagi dia akan melaksanakan ujian nasional. "Kamu kebiasaan tasha, seharusnya kamu tidur lebih awal biar dikelas tidak mengantuk"kataku dengan nada agak tinggi. "Ah ka itu bukan salahku, butini menjelaskan pelajaran tapi seperti mendongengkan anak kecil saja" katanya santai.
"Lain kali kamu tidak boleh seperti itu lagi, kalau kamu seperti itu akan ku bilang pada bundamu supaya kamu tinggal bersamaku"kataku gugup. "Ahh yaa kalau begitu biar saja aku tinggal bersamamu,lagi pula aku sudah bosan dengan terikan bunda disetiap paginya" lagi lagi dia berhasil menjabku.
*****
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya kami sampai disebuah mall ternama dijakarta. "Kau ganti rok mu sekarang" kataku sambil menarik tanganya, "ahh apa kau bilang ka? Bahkan aku tidak membawa celana untuk mengganti rok ini" katanya kesal. "Aku sudah membawakannya untukmu, cepat ganti sekarang" kataku lagi lagi membuat dia membulatkan matanya.
****
Tasha POV
"Apa dia gila menyuruhku mengganti rok ku, didalam mobil ini dengan adanya dia, bagaimana bisa aku melakukan ini" batinku
"Bagaimana bisa aku mengganti rok ku didepanmu ka" kataku kesal, "yaa disini, memangnya kenapa?apa kau malu? Lagi pula siapa juga yang mau ngeliatin kamu, males. "Katanya dengan kedinginan nya yang padahal sangat peduli dengan ku"
Huh dasar si tukanh olahraga yang ribet bisa nya cuman ngatur ngatur kataku dengan nada tinggi. "Sudah cepat, atau kamu mau aku meninggalkanmu dan membiarkanmu pulang sendiri" ancamnya sinis.
Bisa pulang jalan kaki kalo aku ditinggal, duitku pas passan sekali. Udah lah mau gimana juga aku mah kalah terus?. Mau tidak mau akupun mengganti rok ku didalam mobil ini, ini menyebalkan
Maaf kalo update lama mulu, gasesuai keinginan kalian. Maaf kalo pendek yakk. Jangan kapok bacanya....
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku, Guruku, Teman Hidupku
Romanceini cerita pertamaku, aku tau ini tidak sebagus cerita wattpad pada umumnya hehe... yaampun aku menyukai guru ku sendiri, memang terlihat sedikit agak menjijikan tapi ini yang kurasakan sebenarnya. vidi adalah guru olahraga di smkku, banyak wanita w...