Bunda tadi bilang bayam apa gayam yah?
"Andini" suara itu memasuk pendengaran andini, andini menoleh kanan kiri tidak ada siapa pun
Andini pun berfirasat buruk sekarang.Andini membuang jauh² pemikiran itu.
Andini pun kembali dengan fikirannya bayam apa gayam yah?"Andini aku dibelakang kamu"
Tak disangka apa yang dilihat andini saat ini, andini sangat terkejut serasa oksigen habis.
"Apa kabar andini, kau tambah cantik saja aku pindah ke bandung sekarang , mungkin kita akan sering bertemu" ucap cowok itu yang selalu ingin dilupakan oleh andini.
"K..kau" andini masih terkejut dengan kedatangan cowok itu.
"Aku tidak ingin bertemu dengan mu lagi panji" kata andini
"Kenapa, apa kau masih marah pada ku andini " tanya panji,
Andini sangat membenci keadaan seperti ini dimana dirinya dan perasaannya menyatakan suatu hal yang berbeda.Rasanya andini ingin cepat pergi meninggalkan tempat ini (supermarket).
Andini sudah tak kuasa, andini pergi meninggalkan panji..
Namun saat andini sampai diambang pintu supermarket kedua mata hazel itu bertemu'cowok es'
Devan hanya menatap andini sekilas begitu pun andini melajukan perjalanan nya.
Kringg...kring.
Abang?
Hallo!
Abang dimana, cepat jemput dini hiks...
Dek mobil abang mogok sekarang dibengkel di benerin sama montirnya ini lama dek kamu naik taksi saja ya, dan kenapa kamu nangis.
Ya udah aku nyari taxi.tuttt tutttt tutttt...
"Andini biar aku mengantar mu pulang" kata panji.
"Tidak, aku bisa pulang sendiri" jawab andini tanpa menatap panji.
"Andini rumah kamu jauh, ayo aku antar" kata panji
Kali ini panji sangat sabar menghadapi andini, dia tau wanita nya sangat kecewa padanya."Tidak panji" jawab andini tegas.
"Tidak andini kau harus aku antar" kata panji menggenggam pergelangan tangan andini dan menarik andini menuju mobil panji tidak jauh dari merek berdiri.
"Lepaskan panji, lepaskan" kata andini memukul lengan panji.
"Kali ini kau harus menurutiku andini" kata panji tanpa merenggangkan cengkraman pada lengan andini.
"Aku tidak mau, lepaskan aku panji lepaskan" kata andini sudah meneteskan air matanya.
Saat panji membuka pintu mobil ada seorang lain menarik andini dari panji.
"Lo bisa gak keras sama cewek ?" Kata devan menyembunyikan andini ke belakang tubuh nya.
"Lo siapa, ini urusan gue sama andini" kata panji,
aku tau panji sangat marah.
"Urusan andini juga urusan gue sekarang" kata devan dingin.
Deg.
Apa aku gak salah denger?
Di balik tubuh devan andini terpatung karena ucapan devan barusan.Jangan berfikir terlalu tinggi andini dia hanya mencoba untuk membantu mu lepas dari panji.
'Iya itu benar cowok es itu hanya inginn membantu ku saja'entah mengapa andini sedih dengan kenyataan yang dibuatnya barusan.
Entah sejak kapan andini sudah duduk di dalam mobil devan.
Hening! Hanya kata itu yang cocok mewakili suasana didalam mobil devan.
.
devan pun mematikan mobilnya di perkarangan rumah indentik dengan kayu, andini menatap kagum pada rumah tradisional ini.
"Ini dimana" tanya andini, namun devan hanya menghiraukan andini.
"Masuk" andini pun masuk.
Pertama yang dilihat andini dalam rumah ini foto rizal dino galih dan devan difigora yang cukup besar...
....
Ya ini adalah rumah milik galih dino rizal dan devan ini tempat buat mereka nongkrong kalau bosen dirumah ya nginep disini dan ini adalah ide dari rizal dan devan dino dan galih menyetujui ide rizal tersebut.
Mereka membeli rumah ini dengan uang tabungan mereka sendiri dengan terpaksa mereka harus menabung kembali dari awal.
Rumah ini dulunya rumah saudara galih yang sekarang pindah ke bali, rumah ini pun dijual, sangat indah memang bernuansa tradisional siapa pun yang tinggal disini pasti sangat nyaman.
...
"Rumah lo?" Tanya andini
"Minum apa" tanya devan tanpa menjawab pertanyaan andini.
"Terserah"
Abang, andini kerumah temen.
Dimana dek?
Gak tau"Makasi" kata andini saat devan memberinya jus jeruk.
"Ini diman dev?" Tanya andini.
Devan menatap andini aneh.
"Gue masih asing di sini, biasa aja kali liatnya" kata andini lalu meminm jus jeruk yang disuguhkan devan.
"Apa'an , lo kutu" suara itu dari ambang pinttu rumah ini.
"Lo kutu" jawab galih.
"Diem lo" kata dino.
Merek bertiga pun terpaku melihat ku disini.
"Andini" kata rizal terkejut.
"Ya" jawab andini polos.
"Lo disini...." kata rizal membuka mulutnya.
"Sama devan" lanjut galih.
"Jangan jangan...." kata gantung dino.
Dino menatap galih dan rizal."Kalian pacaran" kata mereka bertiga bersamaan membuat ku tersedak jus jeruk.
"Hah..." kata andini polos.
Mereka bertiga pun tertawa 'entahlah' mereka sangat aneh.
"Kalian pasti ada apa² kan" tanya rizal.
"Iya , kalian berdua'an" lanjut galih.
Devan hanya fokus pada game ponsel nya menghiraukan kami sedangkan aku disini terpojok oleh ketiga bocah tua nakal dengan pertanyaan yang aneh².
"Gak ada apa² ,gue tadi nebeng devan mobil abang gue mogok"
Jelas andini."Serius" kata dino jahil.
"Iya"
"Gue anter pulang" kata devan beranjak pergi.
"Gue udah belanja , masukin kulkas" jelas devan pada dino galih rizal sebelmu devan meninggalkan ruangan ini.
..
..
Maaf ya semua jika cerita Ini tidak menarik dan gak jelas tidak sebagus cerita lain ini cerita pertama ku hanya iseng² mengisi hari libur.
.
.
.
.
.Berharap kalian menikmatinya dihari libur seperti ini.
Thnks see you 😊
Vote&coment yang banyak yaah..
25-12-2016.

KAMU SEDANG MEMBACA
One Heart(PENDING)
Novela Juvenil(Cerita dipending dulu) Kau bisa bersembunyi dari kesalahanmu, tapi tidak dengan penyesalanmu . Kau bisa bermain dengan drama mu, tapi tidak dengan karma mu. ••• Walau terpisah oleh jarak hati ini hanya satu dan masih utuh untuk mu 'kapan kau kembal...