d

23 8 1
                                    

Mungkin ini akan menjadi hari terburuk ku,
Bayangkan aku di turun kan sama abang danil dipinggir jalan meski tidak jauh dari sekolah.

Aku terpaksa menurutinya karena ide konyol milik abang.

Kulihat putaran jarum jam ditangan ku menunjukan 06.05
'Sebentar lagi masuk nih'

BYUUUURRR...

"oh tidak baju ku"
"Heii kauuu..." teriak andini saat ada mobil melaju kencang saat dia berjalan dipinggir trotoar

Mengertilah sekarang musim hujan disepanjang jalan terdapat bendungan air kotor akibat hujan, dan itu mengenai andini 'sangat menjijikan'

Andini mengenal mobil itu, mobil yang ia naiki kemarin.

Disepanjang kordior sekolah seluruh murid memandang andini aneh, andini tidak memperdulikan tatapan mereka karena emosi andini sudah berada diujung ubun² nya , tujuannya sekarang harus memberi pelajaran pada cowok es.

Andini memasuki kelas.

"Kau..." kata andini dengan nada keras berdiri tepat di samping devan.

Devan melirik andini dengan penampilannya yang luar biasa baju yang kotor muka yang belepotan.

Devan menunjuk dirinya sendiri.

"Ya kau!!!! Lihat lah karna ulah mu aku menjadi seperti ini" kata andini meluapkan segala emosi nya sejak kejadian dijalan tadi.

"Hey kau kenapa din" tanya anjani.

"Siapa yang melakukan ini pada mu" tanya nita

Andini pun melirik devan menandakan jika devan yang melakukannya.

"Lo andini" tanya dino memandang seluruh penampilan andini dari ujung bawah sampai ujung atas.

"Iya itu andini lgi marahan sama devan jangan ikut² lo bisa dimakan sama dini. Itu urusan keluarga kecil mereka" canda rizal menarik dino agar duduk kembali pada tempatnya.

"Lo bisa gak kalok berkendara itu pelan! Liat karena lo ngebut gue keciprat tau gak" kata andini

"Ikut gue" kata devan beranjak pergi dan andini mengekori devan.

Devan membuka pintu mobil nya. Mengambil seragam yg terlipat rapi dan memberikan pada andini.

"Apa" tanya andini dengan nada pasrah dan meme yang sangat menggemaskan bagi devan.

"Pakek baju gue"
Andini pun mengambil baju yang diberikan devan lalu pergi untuk berganti seragam sekolahnya.

Sudah lama devan berdiri menunggu, meski bel berbunyi bertanda jika pelajaran pertama akan dimulai ,devan masih setia berdiri menunggu wanita yang membuatnya merasakan hal aneh.

Sebenarnya devan bisa saja langsung kembali ke kelas namun sayang nya hatinya berkata tetaplah disini. Dia enggan untuk kembali sebelum melihat gadis itu baik² saja.

Sejujurnya devan ingin tertawa saat andini memarahi nya habis²an tadi pagi namun itu ia menahannya agar semua orang tidak curiga.

...

"Ngapain lo gak balik" tanya andini melihat devan bersenden pada dinding depan toilet.

"Jangan jangan lo...." andini menggantungkan kata kata nya dan menunjuk kan satu jarinya pada devan

"Ngintip ya" lanjut andini dengan wajah gemasnya.

"Gue nunggu lo"

Deg!

Andini mendengar jawaban itu fikirannya sudah kemana mana.
'sosweeet'

"Ke..kenapa nungguin , lo gak denger bel sudah bunyi?" Tanya andini mencoba menghilangkan kegugupannya.

"Dengar"

"Terus kenapa gak masuk kelas aja dulu" kata andini.

"Bawel, ayo masuk kelas" ajak devan mendahului andini.

"Dev baju lo kegedean tauk " kata andini dengan wajah gemasnya saat beriringan melewati kordior yang sepi bersama devan.

Devan tersenyum melihat kelakuan gadis yang ada disamping nya tanpa sepengetahuan andini .

"Ada nya itu" jawab devan melirik andini yang masih sibuk dengan seragam yang ia pakai.

'Menggemaskan'
'Apa pun yang lo pakek terlihat cocok '

"Dev kita telat masuk pelajaran pertama siapa sih gue lupa" tanya andini menikmati lorong dekat kelasnya.

"Pak fatkhur"

Devan merasakan gadis yang tadi beriringan bersamanya tidak ada, devan menoleh ke belakang

Andini terdiam

"Kenapa" tanya devan

"Gue takut nanti dimarahi sama pak fathkur" jawab andini

Devan menghampiri andini lalu menggandeng tangan andini.

"Ngak pa²" kata devan yang masih menggandeng tangan andini.

"Asalamualaikum" kata kedua murid itu di ambang pintu kelas.
Disitu terlihat pak fatkhur sedang menulis dipapan.

"Waalaikumsalam"
"Devan andini bapak tidak mau ya ada yang telat di pelajaran bapak berapa detik pun itu , bapak tidak mau tau kalian lari keliling lapangan sampai jam pelajaran bapak habis" kata pak fatkhur tegas.

Ya pak fatkhur adalah salah satu guru yang ditakuti murid sekolah, pak fatkhur tidak pernah main² dengan perkataannya.

"Tap..tapi pak" kata andini yang masih bersembunyi di belakang tubuh devan dan tak lupa memainkan seragam belakang devan (untuk menghilangkan sedikit ketakutannya ) membuat seragam itu keluar sedikit.

"Tidak ada tapi tapian , bapak hitung dari sekarang" kata pak fatkhur.

Andini pun berlari keluar kelas meninggalkan devan yang masih asik berjalan menyusul andini dengan santai, andini tidak perduli yang terpenting andini tidak mendapatkan omelan pak fatkhur lagi.

"Ayo ikut gue" ajak devan.

"Hukumannya gimana?" Tanya andini

"Udah gak pa²"

"Nanti dimarahi gimana" rengikan andini.

Devan kali ini sangat penyabar menghadapi gadis manja nya.

Devan terdiam menatap andini, andini merasakan hal aneh.

"Kenapa sih"
"Ayo ikut gue" ajak devan menggandeng andini.

Andini pun mengekori devan sampai tempat yang begitu sepi lebih tepatnya taman yg sudah tk terpakai tapi sangat rapi disini




.
..
..
.

.

.
.
.

27-13-2016
.
.
.
.

Sorry ya kalok ceritanya semakin geje
.
.
.
Jangan lupa vote&coment 😊

See you.

One Heart(PENDING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang