" mau ngadain liburan kemana nih kali ini" tanya rizal
"Gimana dev kemana enak nya" tanya rizal pada devan.
"Terserah"
"Gimana kalok kita ke nenek gue aja , rumah nya ada dibukit sana ada kebun teh nya" jelas dino.
"Emmmm okeee" jawab galih menimbang² ajakan dino.
"Kalau cuma ber4 gak seru kita ajak inttan nita jani sama andini mau gak" ide rizal membuat devan menatap nya.
Semua tatapan pada rizal membuat rizal heran.
"Kenapa..." tanya nya.
"Boleh tuh boleh" jawab galih.
"Gue setuju ada bebeb gue" kata dino.
"Gimana dev setuju gak lo" tanya galih.
Devan mengangguk²kan kepala.
"Oke gue telfon my honey dulu ya" kata galih beranjak dari duduk nya.
"Suruh mereka kesini"
.
.(Ditempat yang berbeda)
"Hallo"
"...."
"Aku masih sama anak² kenapa"
"....."
"Sekarang"
"........"
"Oke on the way"
Jani pun memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku.
" napa jan" tanya nita.
"Kita disuruh BTN ke basecamp mereka, katanya ada yang penting" jelas jani membereskan barang² miliknya.
"Sekarang?" Tanya dini.
"Gak kemarin"
"Ya sekarang lah andini cantik"Andini dkk pun membereskan semua barang yang sempat ia keluarkan tadi dan langsung beranjak pergi menuju basecamp BTN.
.
.
."Beb nanti sama akang yah" kata dino.
"Pa'an sih lo" jawab intan melemparkan bantal pada dino.
"Beb jahat banget sih" jelas dino memasang raut wajah manja.
"Jijik gue"
"Eh kalian bisa gak sekali ketemu kagak berantem" kata rizal.
"Biarin napa sih ini itu urusan keluarga gue" jawab dino menatap rizal sinis.
"Iya gak beb"
"DINO .... gue muak ya sama lo " teriak intan membuat manusia yang berada dalam rumah itu menutup telinga mereka.
"Udah jangan bertengkar mulu" kata nita.
.
.
.Disini dapur basecamp BTN andini dan devan sedang memasak sesuatu untuk makan siang anak² , dini sampai disini karena jani meyakin kan anak² jika dini sangat jago masak, dan devan?
Dia sudah terbiasa memasakan anak² rumah."Dev wortelnya habis" kata andini setelah memeriksa dalam kulkas.
"Pakek kentang aja" jelas devan .
Tidak ada pembicaraan lagi selain mereka membicarakan bahan masakan dan tak ada suara lain selain suara memotong sayuran dan gorengan.
Saat dini ingin mengambil pisau tepat didepan tubuh devan, andini ingin sekali mengurungkan niatnya karena jelas pisau itu untuk di gapai sangat sulit
' mengertilah dini pendek' .
'Hmmm gimana ya'
'Kok tiba² grogi gini sih'
'Udah ah bodo'Andini pun mengumpulkan keberaniannya.
"Dev misi" andini pun memajukan tangannya agar menggapai pisau yang bisa disebut jauh dari dia berada.
Devam tidak menggerakkan badan nya sedikit pun membuat dini tak bisa menggapai nya.
"Dasar pendek" kata kata itu memasuki pendengaran andini.
"Apa lo bilang" kini andini tak lagi menggapai pisau kini tatapan tajam nya diberikan pada devan.
"Apa" kata devan.
"Tadi lo bilang gue pendek"
Devan tersenyum jarang² andini melihat senyumannya.
"Nih" devan memberikan andini pisau masih dengan senyuman tampan devan.
Andini pun langsung menyaut pisau yang ada pada tangan kanan devan dengan raut muka Kesal, andini pun kembali pada habitatnya.
'Lucu' kata devan lirih.
"Auuuuu...." jerit andini
"Kenapa" tanya devan khawatir.
"Kena pisau" jelas dini mengeluarkan butiran air dari matanya.
Devan menarik jari dini yang terluka dan ia masukkan kedalam mulutnya dan menghisap darah dini.
Dini terpaku dengan apa yang dilakukan cowok es.
" udah jangan nangis" kata devan memberi obart pada jari dini yang terluka.
Entah mengapa hati dini terasa sedang terbang ke awan.
"Duduk sana aja biar gue yang masak lo liatin aja" kata devan menunjukan bar yang ada pada dapur.
Andini pun duduk pada salah satu kursi dan memperhatikan kegiatan masak devan.
' rasa nya kok beda ya , gue kira lo 100% dingin ternyata lo peduli juga ya dev ' lamunan andini dan tak lupa dengan senyumannya.
tanpda sadar devan memperhatikannya.
"Udah ngelamunya?" Kata devan membuat lamunan andini buayar.
"Eh.." pipi dini memerah devan mengetahui hal itu.
"Ayo makan udah jadi" ajak devan. Andini pun dengan rasa malu nya berjalan mendahului devan.
Devan menatap perilaku andini dia tersenyum² sendiri .
'Devan tertarik dengan andini'
.
." yeee makann udah jadi"
"Alay lo" kata dino pada rizal.
"Bodo"
Sorry ya semuanya cerita nya tidak menarik sekali² kasih saran dong guys.
Crita nya kayak selembar kertas minyak cuma diliat aja.
Sedih deh rasanya hmm_-
Vote and coment yaaa

KAMU SEDANG MEMBACA
One Heart(PENDING)
Novela Juvenil(Cerita dipending dulu) Kau bisa bersembunyi dari kesalahanmu, tapi tidak dengan penyesalanmu . Kau bisa bermain dengan drama mu, tapi tidak dengan karma mu. ••• Walau terpisah oleh jarak hati ini hanya satu dan masih utuh untuk mu 'kapan kau kembal...