Papa devan?
Devan sangat membenci laki² paruh baya itu hingga sekarang.
..........
Devan melirik tepat samping rumah devan.
Sepertinya rumah itu tidak kosong lagi mobil sudah tertata rapi di halaman rumah. Dan devan akan mempunyai tetangga baru.
Devan pun masuk dalam mobilnya dengan laju yang lumayan sedang.
.
.
.
.Ponsel devan berdering untuk ke 3 kalinya.
Devan meirik ponsel nya untuk mengetahui siapa yang mengganggunya.'08xxxxxxxxxx'
?
Devan mengangkat telfon tersebut.
"Dev"
suara gadis itu.
"Hm"
"Lo dimana" tanya seorang sebrang sana.
"Rumah"
"Napa""Gak pa² tanyak aja"
"Kalau gak ada yang penting gak usah telfon" jawab devan ketus.
Gadis itu benar² menganggu nya,
Devan sudah sangat penat dengan berkas² ini dan ditambah lagi ada yang menganggunya.
'Di tempat lain'
"Ih sombong amat sih, kan cuma nanya" andini kesal lalu melemparkan ponsel miliknya tepat atas kasur.
Andini berjalan menuju jendela rumahnya yang tepatnya bersebrangan dengan jendel kamar devan 'mungkin'
Andini membuka tirai kamarnya sedikir , dia penasaran dengan devan andini menatap cendela kamar devan, sayang nya tiarai kamar devan tidak terbuka sehingga andini tidak bisa mengetahui apa yg dilakukan devan sehingga membuatnya penasaran seperti ini.
"Dek" suara bunda mengagetkan andini dari balik tirai cendela nya.
"Eh... bunda" sapa andini keluar dari balik tirai dan menata tirai itu kembali.
"Kamu ngapain dek dibalik tirai" tanya bunda.
Andini bingung harus menjawab apa, jika dia berkata jujur bunda akan menggoda nya , jika andini bohong andini akan merasa sangat bersalah.
Andini tidak pernah berbohong pada semua orang terutama keluarganya karena bagi andini kejujuran lah yang paling penting.
"Itu bun anu..."
"Anu anu apa dek" tanya bunda sekali lagi.
"Bundaaaaa" teriak abang danil membuat telinga ku berdenyut nyeri.
"Abang kamu manggil bunda, itu ada temen kamu di bawah" kata bunda pergi meninggalkan kamarku.
Ya tuhannn abang danil kali ini menyelamat kan ku walau suara lengkingannya menyakiti telinga ku.
Ya aku mengajak teman² ku belajar bersama dirumah baru ku ada intan nita dan jani.
" nunggu lama ya"
"Gak kok din, bunda lo baik deh biskuit ini enak banget tau gak" kata intan melahap biskuit ala bunda.
"Alay lo" anjani nelirik intan.
"Emang gue pikirin" jawab intan melahap biskuit dengan lahap.
Jani menatap heran pada satu sahabatnya yang duduk tepat sampingnya mulut yang penuh dengan biskuit blurberry.

KAMU SEDANG MEMBACA
One Heart(PENDING)
أدب المراهقين(Cerita dipending dulu) Kau bisa bersembunyi dari kesalahanmu, tapi tidak dengan penyesalanmu . Kau bisa bermain dengan drama mu, tapi tidak dengan karma mu. ••• Walau terpisah oleh jarak hati ini hanya satu dan masih utuh untuk mu 'kapan kau kembal...