Why ?

1.7K 144 8
                                    

'aku terus kehilangan hal yang bermakna : hidup ku, jiwa ku, harapan ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'aku terus kehilangan hal yang bermakna : hidup ku, jiwa ku, harapan ku. Aku sungguh tak sanggup lagi menahan derita. Hidup ini terlampau berat untuk dilanjutkan. Dunia dan diriku adalah dua kenyataan yang tak pernah saling memahami. Maka aku pun memutuskan untuk pergi, aku menelan 30 butir Clozapine dan semua obat - obatan lain yang aku miliki mungkin sekitar 60 butir. Namun sungguh aku kecewa, karena aku tidak mati'

Park Jimin menyudahi kegiatan membaca ya tak kala mendengar suara ketukan pintu.

"seongsengnim, ada tamu untuk anda" jimin mengangguk pertanda mempersilahkan suster tersebut untuk membawa tamu nya masuk.

Sosok tinggi dengan stelan kantoran yang sangat rapi melengkapi penampilan pria yang tak lain adalah tamu Park Jimin itu.

"silahkan duduk Kim Namjoon -sshi" Pria bernama Namjoon itu pun tersenyum ramah menunjukan kedua lesung pipi yang mungkin saja dapat membuat beberapa wanita terpesona melihatnya.

"ingin minum sesuatu ?" tanya jimin.

"teh hangat ?" jimin menjentikkan jari nya lalu mengalihkan pandangannya pada suster yang masih menunggu.

"tolong tinggalkan kami" kata jimin sembari menggulung lengan kemejanya.

"aku punya teh ginseng" ucap jimin kemudia melangkah menuju nakas yang berada di sebelah kiri ruangan. pandangan namjoon mengikuti lawan bicaranya.

"ini cukup bagus untuk kesehatan" kembali jimin berucap masih sebuk dengan aktifitasnya membuat teh ginseng yang ia banggakan itu.

"ah benarkah ?" tanya namjoon, jimin melangkah dengan dua cangkir teh hangat.

"silahkan" ucap jimin sambil meletakkan cangkir teh dihadapan namjoon.

"terimakasih" ucap namjoon masih dengan senyum.

"maaf Jimin -sshi, sebenarnya apa ada sesuatu yang terjadi dengan seokjin hyung ?" pertanyaan namjoon membuat jimin mengulas senyumnya.

"aku ingin bertanya beberapa hal tentang dirinya pada mu namjoon -sshi" jimin mendudukan dirinya tepat berhadapan dengan namjoon. Dokter ber marga Park itu sungguh terlihat sangat tenang dan bersahabat.

"kau ini adik Kim Seokjin bukan ?" namjoon mengangguk namun jimin seakan melihat keraguan dari jawaban cepat itu.

"apa aku boleh tahu sebenarnya kalian ini berapa bersaudara ?" jimin membuka note book nya bersiap untuk mencatat segala sesuatu yang akan namjoon lontarkan.

"kami tiga bersaudara, Kim Seokjin, aku dan Kim Taehyung" jimin menganggukan kepalanya sambil mencatat apapun yang ia dengar, kedua manik mata namjoon memperhatikan seluruh gerak - gerik jimin.

"yang biasa kalian lakukan saat bersama ?" jimin menautkan kedua alisnya ketika melihat namjoon seperti tengah menerawang, seakan pertanyaan itu menjadi sangat sulit untuk di jawab olehnya.

"aku dan taehyung bisa bermain game online, seokjin hyung belajar" jimin menganggukkan kepalanya.

"apa kalian tidak pernah belajar atau seokjin yang tidak pernah bermain ?" pertanyaan jimin membuat namjoon tersenyum.

"kami semua adalah anak yang dibesarkan dari keluarga yang sebenarnya mengerti dengan tanggung jawab, hanya saja memang seokjin hyung lebih senang jika mengetahui segala sesuatu jadi aku pikir karena itu ia sering menghabiskan waktunya untuk belajar daripada sedikit bermain bersama kami" penjelasan namjoon kembali mendapat anggukan dari jimin.

"aku dengar ia pindah ke luar negri saat tamat SMA, apa itu betul ?" namjoon mengangguk lalu menyesap teh yang terlihat kepulan asap nya sudah semakin berkurang.

"kenapa ?" taya jimin, namjoon meletakkan cangkirya.

"yang aku tahu saat itu Seokjin hyung adalah anak yang sangat cerdas" jimin menghentikan kegiatan menulisnya.

"apa kalian bertiga tidak dekat ?" jemari jimin memutar pena yang tengah berada di genggamannya.

"bisa dibilang seokjin hyung adalah seorang kakak yang sangat perfectionist, ia jarang mengungkapkan sesuatu yang menurutnya membuang banyak waktu" namjoon masih memperhatikan lawan bicaranya tanpa sedikit pun ingin beralih.

"hmmm sebenarnya aku juga merasakan itu saat bertemu dengannya namjoon -sshi, seokjin begitu tertutup dan banyak menyimpan sesuatu" saat ini namjoon yang mengerutkan keningnya.

"maksud anda ?" tanya namjoon.

"ada sesuatu didalam pikiran nya, aku masih belum dapat mengetahuinya, makanya aku memanggil mu kesini" jawab jimin memperjela.

"apa kondisinya menghawatirkan Jimin -sshi ?" namjoon melihat tatapan jimin yang seakan menerawang.

"aku masih belum dapat memastikannya-" namjoon menundukan kepalanya.

"-apa belakangan ini kau pernah melihat seokjin berusaha melukai dirinya sendiri ?"





-TBC-


Let Me [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang