Please

3.3K 302 7
                                        

Suara ketukan pelan kuku jemari seorang pria pada kaca yang melapisi meja kerja di ruanganya memecah keheningan dimalam itu, pikiran pria itu menerawang entah berada dimana saat ini, namun yang dapat di pastikan saat ini adalah bahwa diri nya teng...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara ketukan pelan kuku jemari seorang pria pada kaca yang melapisi meja kerja di ruanganya memecah keheningan dimalam itu, pikiran pria itu menerawang entah berada dimana saat ini, namun yang dapat di pastikan saat ini adalah bahwa diri nya tengah berusaha kembali mencari segala kemungkinan untuk mengingat hal yang saat ini mungkin sangat penting didalam hidupnya.

Lamunan nya pun tehenti tak kala tebersit sosok wanita cantik didalam otaknya, dengan perlahan pria itu menggerakkan jemarinya menggapai laci yang berada pada meja kerjanya itu.

"kenapa ?..kau bahkan seharusnya sadar jika aku benar - benar mencintai mu"

.

.

.

Kim Seokjin membuka manik matanya perlahan mencoba untuk menyesuaikan pencahayaan yang masuk tepat dikedua retina matanya, namun bukan hanya cahaya yang masuk menyambut nya tapi juga pengelihatan akan sosok yang beberapa waktu ini sungguh sangat ia sangkal kehadirannya.

"hyung" sosok yang tidak lain adalah adik kandungnya itu pun bangkit dari posisinya yang semula terduduk pada sofa kecil yang berada pada kamar seokjin.

Seokjin bangkit dari posisinya lalu berusaha mengendurkan otot lehernya dengan cara memijatnya secara perlahan, bahunya yang sangat bidang pun telah ia sandarkan pada kepala ranjang berharap hal tersebut dapat benar - benar membantunya untuk lebih tenang.

"hyung, baiklah...ng..." taehyung terlihat menggigit kuku jari nya berusaha mencari kalimat yang pantas untuk ia ungkapkan kepada kakak satu - satunya itu agar sang kakak tak lagi tersulut emosi.

"ah bagaimana aku harus mengungkapkan ini..." kata - kata taehyung terputus tak kala ia melihat seokjin bangkit dari posisinya.

"baiklah hyung anggaplah dirimu memang gila" seokjin menghentikan langkahnya, tubuhnya berbalik menatap tajam pada sosok yang saat ini tengah 'menyarankan' dirinya untuk menganggap bahwa ia benar - benar gila.

"anggaplah kau gila dan dengarkan aku baik - baik hyung, aku tidak memiliki waktu yang banyak, tolonglah aku...aku..aku membutuhkan mu hyung" seokjin tidak bergeming, ia masih menatap tajam sosok yang saat ini juga balas menatapnya dengan sorot yang teramat menyedihkan.

"tolong aku hyung ak..."

"tolong dirimu sendiri" ucap seokjin datar, jika saat ini taehyung masih dapat merasakan adanya oksigen yang keluar dan masuk pada paru - parunya mungkin ia akan merasa sesak mendengar ucapan itu.

"aku tidak bisa hyung, tolong..." seokjin mengepal keras jemarinya mendengar nada keputus asaan adiknya. 

"minta bantuan pada namjoon, datang padanya dan jangan ganggu aku" pandangan kedua kakak beradik itu pun bertemu, seokjin jelas melihat pandangan sendu taehyung yang saat ini benar - benar menatapnya.

Let Me [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang