Did you just go ?

11K 459 16
                                    


Ia memandangnya -lebih tepatnya memandang gundukan pusara yang masih memerah dihadapannya, beberapa kali muncul pertanyaan didalam benaknya-pertanyaan yang sebenarnya menurut otak intelektual nya cukup tidak waras dan sangat bodoh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia memandangnya -lebih tepatnya memandang gundukan pusara yang masih memerah dihadapannya, beberapa kali muncul pertanyaan didalam benaknya-pertanyaan yang sebenarnya menurut otak intelektual nya cukup tidak waras dan sangat bodoh.

Ia mendongakkan kepalanya dan memejamkan manik matanya beberapa kali mengusir rasa yang sungguh tak dapat ia gambarkan saat ini.

" bahkan kau harus pergi dengan cara seperti ini ? "

Kim Seokjin hanya dapat bergumam pada pusara yang baru sekitar satu minggu itu terbentuk.

Seokjin menarik nafas dengan sangat dalam, mencoba untuk menggembalikan emosinya seperti semula.

" tuan muda, meeting pemegang saham akan dimulai 30 menit dari sekarang " rasanya seokjin muak mendengar kata kata yang terucap dari sekertaris pribadinya itu, tidakkah ia dapat menikmati waktu berkabungnya paling tidak beberapa hari saja -hanya untuk mengingat sosok adik yang sungguh ia sayangi.

.

.

-o-

Seokjin menjalani hari demi hari seperti biasa -lebih tepatnya berusaha menjalani harinya seperti biasa, makan, minum, berbincang, tersenyum yang memang sering ia paksakan dihadapan orang lain dan mengurus seluruh warisan keluarga yang saat ini menjadi tanggungjawabnya seorang diri.

Waktu menunjukan pukul 05.00 pagi, seokjin merasa kepalanya begitu berat, ia mencoba membuka manik matanya namun juga terasa begitu berat -beberapa kaleng bir pun masih terlihat dinakas tepat disamping ranjangnya. Kerongkongannya terasa sangat kering namun sepertinya untuk benar benar membuka manik matanya saja ia tak sanggup.

" hyung- " seokjin mendengar bisikan entah dari mana asalnya -namun ia sangat yakin itu adalah suara yang sangat ia kenali.

" -hyung apa kau baik baik saja ?" seokjin memukul kepalanya dengan tangan kanannya menggunakan tenaganya yang seadanya itu lalu menggelengkan kepalanya untuk mendapatkan kesadaran diri sepenuhnya.

"hyung, kau- "samar dari manik matanya ia melihat seorang tengah membungkuk dan mengibaskan tangannya -Kim Taehyung- sungguh seokjin merasa ia harus benar benar sadar detik itu juga.

" -tidak apa apa hyung ?" seokjin mengedipkan manik matanya beberapa kali -sosok itu bahkan saat ini sangat jelas berada di hadapannya dengan raut cemas.

Dengan cepat seokjin kembali memejamkan manik matanya berharap saat ia kembali membuka mata sosok itu hanya ilusi karena ia masih sangat mabuk -tragis bahkan ketika ia kembali membuka manik matanya sosok adiknya itu semakin jelas tengah tersenyum menunjukan gigi putih yang sangat rapi dan cemerlang juga sangat sumringah membuat seokjin benar benar yakin sosok itu adalah Kim Taehyung.

Let Me [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang