His Birthday

2.1K 133 33
                                    

Min Yoongi melajukan mobil mewahnya dengan kecepatan sangat di atas rata - rata, tidak perduli dengan keselamatan atau apapun, yang saat ini ia perdulikan adalah bagaimana menemui wanita yang beberapa menit lalu menghubunginya dan berkata bahwa Seokjin meminta nya menghubungi Yoongi.

Sesekali Yoongi meremas kendali kemudinya, jantungnya berpacu begitu cepat saat ini, tak henti ponselnya mencoba menghubungi sahabat nya yang saat ini tak sama sekali ia ketahui berada dimana, hanya nada sambungan telephon tanpa jawaban yang terdengar dari headset yang Yoongi kenakan.

Alamat wanita bernama Jungshin itu sangat jauh dan Yoongi berusaha sekuatnya untuk sampai secepat apapun yang ia bisa.

***

Udara pada dini hari ini begitu dingin, namun pria itu seakan tak mengindahkan kesehatan tubuhnya, ia membuka kaca mobilnya sangat lebar dan mengendarakan mobilnya dengan kecepatan sedang, sesekali pria itu tersenyum.

Ponselnya tak henti bergetar, beberapa nama bergantian terus menerus muncul pada layar smart phone itu namun sang pria tak bergeming. Bahkan saat ini ia pun tak bergeming melihat mobil mewah dengan kecepatan sedang menuju tepat ke arahnya.

***

"ah ju..juno hyung, kau dimana sekarang ?" jimin mencoba mengatur emosinya saat ini, jemarinya masih bergetar hebat, namun jimin tak bisa membiarkan suaranya ikut bergetar.

"hmmm aku ?" Jimin menenggak salivanya, jantungnya saat ini sungguh sangat tidak tenang dengan nada yang lawan bicaranya sajikan.

"aku sedang menikmati pemandangan, menghirup udara segar, ada apa Jimin-ah ?" Jimin mencoba menjernihkan pikirannya, jimin harus tenang untuk menghadapi emosinya sendiri.

"ah benar kah ? kau sepertinya sibuk sekali hy..." kedua obsidian Jimin membulat tak kala mendengar bunyi benturan yang sangat keras dari sebrang telephone, kedua tangannya makin bergetar.

"hy..hyung ?" tak ada jawaban, napas jimin memburu, saat ini akal sehatnya tak dapat lagi bekerja secara benar.

"Kim Seokjin ! long time no see brother !!" suara pekikan itu yang terakhir jimin denar sebelum sambungan panggilan itu benar - benar terputus.

***

"Kim Seokjin jebal.." Min Yoongi masih mencoba untuk menghubungi sahabat nya itu.

"ye...yeoboseo" dengan cepat Yoongi membanting kemudinya menepikan mobil yang ia kendarai, beberapa kali Yoongi mendengar suara rintihan dan napas berat dari sebrang telephone.

"yah Kim Seokjin ?" suara Yoongi bergetar hebat, yoongi dapat menyimpulan hal yang tidak baik dari apa yang ia dengar saat ini.

"eo..eodiseo Min Yoo..ngi" yoongi mendengar suara sahabatnya terbatuk, seakan tersedak.

"Kim Seokjin, are you okay ?" yoongi emnunggu jawaban dari ujung telephone.

"Jung..." kembali terdengar suara batuk yang sangat keras.

"Seokjin-ah"

***

Jalan pada dini hari itu terlihat lengang, hanya ada dua mobil mewah yang berada dengan posisi yang sangat mengenaskan disana.

"ssshhh...huuuuhhh" pria itu mencoba untuk menggapai ponselnya.

 "ye...yeoboseo" pria itu mencoba untuk mengatur napasnya yang terasa sesak, jantungnya saat ini berpacu begitu cepat, darah sudah membasahi keningnya, tangan kirinya bahkan saat ini mati rasa.

  "eo..eodiseo Min Yoo..ngi" pria itu terbatuk menyemburkan darah dari mulutnya, dengan sisa kemampuannya ia mencoba untuk tetap bernapas dengan baik.

Let Me [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang