Secangkir Teh Hangat dan Segelas Susu Coklat

2.9K 120 15
                                    

Kim Seokjin ingin sekali mengutuk makhluk yang saat ini berada tepat di hadapannya, bisa - bisanya makhluk ini duduk dengan sangat tenang dengan wajah tanpa dosa seperti itu setelah membuat hari seorang pengusaha terkenal seperti seokjin menjadi tidak nyaman ?

Siapa juga yang berani melakukannya selain dia ?

Seokjin menghela napasnya pelan lalu melonggarkan dasi yang saat ini terasa mencekiknya, tubuh tinggi tegap nya masih enggan untuk duduk, pria itu melipat kedua tangan didepan dadanya lalu kedua manik tajamnya masih saja menatapi makhluk yang tengah sangat nyaman dengan posisinya.

"apa kau akan terus seperti itu ?" pertanyaan seokjin membuat makhluk itu masih tak bergeming, ia masih asik dengan kegiatannya sendiri.

"apa kau akan terus seperti itu hn ?" ini sudah kedua kalinya, makhluk itu memiringkan kepalanya, membuka lembaran catatan kecilnya lalu mencoretnya dengan crayon warna merah.

"tatap lawan bicara mu" makhluk itu dengan cepat mengalihkan kedua bola matanya, menatap Seokjin masih dengan tatapan tak berdosanya.

Seorang pelayan seakan menginterupsi kegiatan Seokjin yang tengah memandangi lawan bicaranya itu. Tanpa berkata sepatah kata pun pelayan itu meletakkan secangkir teh hangan dengan segelas susu coklat di atas meja pemisah antara seokjin dan lawan bicaranya.

Pelayan itu undur diri masih tanpa sepatah kata pun dari mulutnya. Seokjin mengetuk - ngetukkan jari telunjuk yang berpangku pada lengannya. 

"jawab aku" tuntut Seokjin dengan nada datarnya, makhluk di hadapan Seokjin itu terlihat menghela napas, sangat mirip dengan apa yang Seokjin lalukan sebelumnya.

"tidak cocok dengan nya ? yasudah, aku akan cari yang lain" ucap makhluk itu tenang. Kim Seokjin murka, ya ia sangat ingin melampiaskan kemurkaannya saat ini.

"aku bisa mencarinya sendiri" mendengar ucapan seokjin membuat makhluk itu mengerucutkan bibirnya.

"sudah tak terhitung seberapa banyak kau mengatakannya appa" baik, kali ini salahkan Seokjin untuk mendidik putranya dengan sangat baik sampai bisa dengan mudah berdebat dengan tenang, mereka terpaut usia dua puluh tahun omong - omong.

"sejak aku bayi, lalu sampai sekarang umur ku enam tahun appa, kau bahkan tak pernah membawa calon ibu untuk ku" damn, terkutuklah seorang Kim Taehyung yang dengan mudahnya pergi ke surga bersama kekasihnya.

"bukankah kau memiliki urusan yang lebih penting dari ini ? belajar misalnya ?" mendengar penturan ayahnya itu membuat Taejin melipat kedua tangannya.

"appa terlalu sibuk untuk tahu bahwa aku sedang dalam masa liburan ? aku libur dua minggu dan hasil laporan nilai ku sudah ada di ruang kerja appa dari kemarin lusa" matilah kau Kim Seokjin, mengapa sekarang justru Taejin yang seakan mengintimidasi nya ?

"appa, Yoongi samchon bahkan sudah dua kali mengajak ku makan siang dengan kekasihnya" apalagi ini ? dari mana anak sekecil ini mengetahui kata - kata seperti itu ? setelah ini tolong ingatkan Seokjin untuk memaki seorang Min Yoongi yang telah meracuni otak berharga putra semata wayangnya itu.

"ini semu seharusnya bukan teritori mu Kim Taejin" siapapun yang melihat perdebatan itu mungkin akan takjub dengan seorang Kim Taejin yang dapat mengerti kosa kata suit yang ayahnya lontarkan.

"lalu dimana bagian ku ? apa kau tidak tahu semua anak di sekolah ku di jemput ?" jawabannya pasti Seokjin sangat tahu, tapi masalahnya tidak sesederhana itu.

"mencari ibu untuk mu tidak semudah itu Kim Taejin, apa kau akan mengabaikan perasaan ku demi kenyamanan mu ?"

"makanya aku membantu mu appa"

"Kim Taejin kau..." perkataan Seokjin terhenti sesaat setelah mendengar ketukan pelan pada pintu kamarnya.

"maaf tuan, tuan mudah harus segera pergi tidur" kesalahan lain Seokjin adalah membuat peraturan ketepatan waktu dan kedisiplinan kepada putranya dan para pengasuhnya, bahkan Seokjin sendiri tak dapat melanggar peraturan yang telah ia buat.

"biar ia tidur bersama ku" pengasuh itu mengangguk lalu membungkuk hormat.

Pintu kamar Seokjin kembali tertutup.

"appa bisa aku meminum susu coklat ku sekarang ?" seokjin menggeleng lemah sambil menghela napasnya, ini memang sudah menjadi rutinitas yang tak dapat sedetikpun seokjin tinggalkan saat berada di satu kota dengan Kim Taejin -membantu putra nya untuk menghabiskan susu coklatnya.

Taejin menenggak susu coklatnya sampai tandas lalu dengan bantuan seokjin ia berbaring, seokjin menyelimuti putranya itu, oh jangan lupa jika Taejin tidak suka gosok gigi setelah minum susu, sebagai gantinya ia harus menggosok giginya setelah bangun tidur dan setiap giginya selesai mengunyah makanan.

Dengan lembut Seokjin membelai halus surai lembut di kepala Taejin, anak itu memang tidak akan pernah terlambat menyambangi alam mimpinya, seokjin tersenyum ketika melihat wajah polos Taejin yang sudah terlelap.

"tidur yang nyenyak bocah tengil"


-Let Me Side Story-




Bangun tidur liat Sungjae jadi inget taejin, yaudah bikin ini aja, yang nagih cerita judul lain mohon sabar ya, aku lagi ga punya inspirasi belakangan ini, galau kayanya :(

anw thanks for read ya, salam manis Kim Taejin...

anw thanks for read ya, salam manis Kim Taejin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


dan bapak kerennya :D

dan bapak kerennya :D

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Let Me [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang