Chapter 8

795 83 3
                                    

Para siswa berebut jalan saat bel pertanda pulang sudah di seruhkan. Dan yah saat itu Baekhyun sedang bersama kelompoknya. Membicarakan liburan mereka dengan sang kekasih.

"Em, apa pangeranmu tidak masuk hari ini?". Baekhyun memandang sekeliling. Taeyeon benar, biasanya Chanyeol akan menunggunya di depan kelas saat pulang sekolah.

"kau benar, maafkan aku". Mereka mengangguk, lalu satu persatu dari mereka berpamitan. Dan Baekhyun juga melakukannya kepada sehun.

Ia memang harus kekelas 8.

"em.. Di mana Chanyeol-ssih?".

"Chanyeol-ssih tidak masuk hari ini karna sakit". Jadi ini alasannya, Baekhyun sekarang mengerti.

"sakit?".

Chanyeol mau menemaninya walaupun ia sakit saat itu.

.

Baekhyun mendatangi apartemen yang di tinggali Chanyeol dan ayahnya. Ia ingin menjenguknya, jujur.. Ia tak enak hati tentang.

Chanyeol membuka pintunya.

"hah?".

"aku tahu alamatmu dari kai, dan aku membawa cemilan". Chanyeol mengambil kantong plastik yang di bawanya.

"Gomawo". Lalu dia menutup pintunya, membuat Baekhyun menahannya dengan siku.

"apa lagi?".

"kau memaksa dirimu walau sedang tak enak badan untuk menemaniku kemarin, kan?". Baekhyun melihat wajah itu sangat pucat.

"Berisik! Bukan seperti itu". Dan benar sekali, Chanyeol tumbang setelahnya.

"Yakk.. Chanyeol!?".

.

"wah.. Kau benar-benar demam tinggi, kau sudah kerumah sakit?".

"aku sudah pergi".

"kau sudah minum obat? Bagaimana dengan makananmu? Ayahmu sedang perjalanan dinas, kan?". Baekhyun berjalan-jalan, menelusuri setiap ruangan. Dan ia berhenti di dapur.

"kau mengetahuinya dari kai?". Baekhyun menjawab iya di seberang sana. "Tinggalkan aku! Dia sudah seperti itu sejak dulu.. Ini sudah biasa bagiku, aku tak masalah seperti ini".

Baekhyun tak mendengarkannya, ia malah sibuk mencari sesuatu yang mungkin bisa sedikit menurunkan suhu tubuh Chanyeol. "aku tak memintamu melakukan sesuatu padaku. pulanglah!" Baekhyun melihatnya.

"kenapa kau bersikap seperti itu? Biasanya kau selalu membuatku kesulitan". Baekhyun mengambil sesuatu yang baru ia beli saat akan kemari. "aku membeli sesuatu yang akan membuatmu nyaman".

"aku bilang tinggalkan aku. Hah! Apa kau ingin aku berhutang padamu".

Baekhyun menaruhnya di dahi Chanyeol, Chanyeol berkata dingin saat itu.

"saat kau sakit, kau harus membiarkan seseorang menjagamu tanpa syarat". Baekhyun mengacungkan dua telunjuknya di depan wajah Chanyeol, Chanyeol memandangnya aneh lalu menyingkirkan tangannya dengan dengusan.

"selain itu, setidaknya kau bisa membiarkanku untuk hal itu.. ". Baekhyun kembali kedapur. "Karena aku adalah anjingmu".

Chanyeol mendecih. Baekhyun tengah memasang cemilan yang ia beli untuk di taruh di lemari pendingin.

"memang dirimu sendiri anjing? Kau memang menyedihkan". Ia tidak mendengarnya, ia menutup pendengarannya, walaupun perkataan Chanyeol sangat jelas terdengar di telinganya. Ia seudah kebal dengan ini.

Tak lama Chanyeol mengatakan sesuatu.

"buah". Baekhyun sedikit terkejut, sebenarnya sangat.

"aku ingin memakan sesuatu yang asam" Baekhyun ingin tersenyum.

"Baiklah, aku akan membelinya".

Baekhyun membawa uang saja untuk keluar, dan ia meninggalkan tasnya bersama Chanyeol yang sedari tadi memandangnya dengan pandangan yang sulit di artikan.

Chanyeol sendiri aneh, ia tidak biasanya di perlakukan sebaik ini oleh siapapun. Tapi Baekhyun malah melakukan untuknya.

Chanyeol kembali pusing, jadi ia memilih untuk tidur.

.

Saat Chanyeol terbangun, yang pertama kali ia lihat adalah Baekhyun yang sedang memasak di dapurnya, membelakanginya.

Baekhyun terlihat begitu telaten dengan ini. Mungkin, Baekhyun memang tulus merawatnya.

Chanyeol tertidur kembali, dengan perasaan yang membuatnya lega.

Entahlah.

.

Baekhyun susah selesai dengan melipat bajunya dan bubur yang ia masak. Ia lalu menghampiri Chanyeol, yang masih terlelap. Baekhyun bisa mengerti karna Chanyeol butuh begitu banyak istirahat agar demamnya bisa membaik.

Baekhyun terus menyanyi saat ia telah pergi dari apartemen Chanyeol, ia terus menyanyi lalu di lanjutnya dengan mengangkat kakinya seperti ingin menapak sesuatu. Kemudian ia bernyanyi sambil menggerakan bahunya.

Ia begitu senang hari ini, sampai ia terus menyanyi di pinggir jalan, di malam hari.

.

Paginya Chanyeol mendapatkan pesan kertas yang Baekhyun taruh di meja dekat sofa.

Aku menaruh beberapa buah asam, aku juga sudah memasak bubur dan ada di panci, silahkan makan jika kau mau.

Chanyeol mendatangi dapur, dan memeriksa bubur yang Baekhyun sajikan untuknya. Bubur dengan beberapa sayuran hijau.

Chanyeol tersenyum karna ini.

"bukannya ini terlalu banyak bahan".

Wolf Girl And Black Prince (Chanbaek Ver.) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang