#3. Festival

425 46 5
                                    

"Rin Ya ampun...harus di bilang berapa kali kalo habis mandi bajunya di masukin ke cucian" Cowok dengan rambut pony tail itu menggerutu kesal sambil memunguti baju-baju yang berserakan di lantai, ya tidak salah lagi itu adalah Len, kakakku.

"Ah Oni-chan, maaf aku lupa tolong di bersihin yaa" aku masih sibuk meminum jus jerukku sambil me nonton drama korea kesukaanku.

"Riiinnn.....!!!" Len tampak kesal dengan sikap ku, adik satu-satunya itu.

"Ya ampun Len, Rin, berantem lagi? Kapan kalian akurnya sih?" Oka-chan tampak lelah dengan sikap kami berdua ini yang lebih sering bertengkar.

"kapan-kapan Oka-chan" ku jawab asal tanpa mengalihkan pandanganku dari tv.

"Hahh" Len berjalan ke arah toilet sambil membawa setumpukan baju kotor yang semuanya tentu milikku seorang.

"Len mau Oka-san bantu?"

"Gak usah Oka-san, Len bisa sendiri kok"

Walaupun kami kembar, tentu saja kepribadian kami berbeda jauh. Len yang lebih dulu lahir tiga menit lebih cepat dariku memiliki kepribadian yang penurut dan sedangkan aku sebagai adiknya memiliki kepribadian cerewet dan tomboy.

"Rin bantuin tuh kakak kamu, masa bajunya kamu semuanya di cuci sama dia, kan malu" Luka nampak frustasi melihat tingkah laku anak perempuan semata wayangnya itu, ya ampun...apa jangan-jangan kepribadian mereka ketuker ya?

"Emangny- Ahh!!" aku buru-buru berlari ke arah toilet, semoga saja itu masih sempat.

Di saat yang bersamaan Len tengah menatapi foto seseorang "eh bukannya ini..."

"Len!" ku lihat Len sedang memegang foto seseorang 'astaga!! Mampus ketahuan!'

"Eh Rin? Ini kan foto-"

"Ah itu...cepat kembalikan!" kutarik paksa foto itu dari tangan Len, masa bodo dia mau marah sekali pun.

"Ohhh, jadi adikku ini suka sama senpai nih ceritanya?" Len menatapku dengan tatapan menggoda 'sial!'

"Emang salah yaa??? Oni-chan sendiri suka sama Lenk- mpft!" Len menutup mulutku yang hampir menyebutkan nama seseorang yang dia sukai.

"Sekali lagi awas aja ya!" Len menatap ku tajam dengan rona merah di pipinya.

"Eh... Jadi kakak ku ini suka sekali sama kak- senpai ya?"

"Hurusai*!" Len kembali menyuci baju ku.

"Kamu juga...kok bisa-bisanya suka sama Kaito senpai, bukannya dia udah pacaran sama Meiko senpai?"

Seketika perkataan itu menohok tepat di dada ku.

"Yaa....emangnya gak boleh ya?" kali ini nada bicaraku cukup pelan.

"Bukan itu maksudnya, tapi aku takut kamu bakalan nyakitin perasaan mu sendiri Rin"

"Tapi..mau bagaimana lagi kak, semakin aku mencoba untuk mengubur perasaan ini, semakin aku menyayangi Kaito-san" Aku menggaru-garuk tangan ku yang tidak gatal sedikit pun.

"Ya udah kalo gitu, sini bantu aku nyuci baju kamu" Len menyodorkan sikat agar aku membantunya mencuci bajuku sendiri.

"Hah? Apaan banget tuh! Gak nyambung kali, masa aku malah di suruh nyuci sih?" Aku bergerutu sendiri sambil mengeluarkan muka sok lemas.

"Ya udah kalo gitu gak papa dong kalo aku liat celana da-"

"Dasar mesum!!" dengan kecepatan kilat ku ambil barang itu yang dari tadi aku baru sadar Len sedang memegangnya.

Dont Leave Me Alone [ Len and Rin fanfiction ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang