"Bangun!" aku mengguncangkan tubuhnya agar terbangun. Mengapa dia ada disini, batin ku. "Hey bangun! Apa kau mendengarku?" tidak ada jawaban dari nya. Badannya bergetar.
Tunggu, jangan pergi! Kumohon jangan tinggalkan aku lagi. Aku takut. Kumohon padamu jangan tinggalkan aku lagi sendiri. Aku tidak ingin kehilangan dirimu lagi, Zaron.
"Zarrroonnn jangan!!!!!" Napasnya terengah-engah seperti dadanya habis ditimpa oleh benda berat dan cairan hangat mengalir dengan lancar dipipinya, dia menangis. lagi. "Marien tenanglah, apa kau bermimpi buruk lagi tentangnya?".
"Aku kehilangan dia lagi, Rami"
"Ini semua salahku"
"Mengapa ini terjadi padaku?"
"kenapa dia pergi dariku? KENAPA!!!"
"KENAPA DUNIA INI TIDAK ADIL PADAKU!!"
~***~
Angin bertiup kencang hingga menusuk tulang-tulangku. Aku merasakan dinginnya malam yang membuat badanku menggigil. Aku mengeratkan mantelku agar tetap hangat, tapi itu sia-sia karena angin malam yang lama kelamaan bertambah kencang.
"Mungkin akan turun hujan" batinku.
Tak beberapa lama rintik-rintik air pun turun dari langit membasahi bumi ini. Lama kelamaan rintik-rintik air itu berubah menjadi air dengan bervolume besar, hujan.
Aku tidak suka hujan, entah mengapa itu sangat menggangguku. Aku tidak suka saat tubuhku basah terkena hujan, bukan berarti aku tidak mandi. Mungkin kalian akan menganggapku seperti kucing yang takut air. Yaps, itu lah aku Marien. Wanita jutek yang tidak menyukai hujan.
Tok tok tok
"Marien, apa kau didalam?" aku menoleh ke arah pintu kamarku, siapa pagi-pagi buta seperti ini datang ke kamar ku. "mengganggu tidurku saja", kesalku. Lebih baik aku tidur kembali karena hari ini adalah hari pertamaku sekolah di Magic Academy ini.
"Marien!"
................................
"Marien bangunlah aku ingin berbicara padamu."
"Menyebalkan sekali dia", batinku.
Dengan terpaksa aku membuka pintu, dan terlihatlah seorang gadis dengan piyama pinknya. "Kenapa kau mengganggu tidurku Rami." Aku pura-pura memasang muka kesal padanya. "Marien! Apa kau lupa kita harus bangun dipagi buta hari ini." Sebenarnya aku tau tapi aku hanya ingin mengerjainya saja.
"Ayo cepat bersiap-siap nanti kita akan dimarahi, cepatlah Marien."
"Baiklah aku akan siap-siap tunggu aku diluar. Kau cerewet sekali sekarang."
***************************************
A/N
Haloo readers ini cerita pertama aku tolong dukungannya yaa :)
Kritik dan saran aku terima :)
Jangan lupa vote nya ya readers :)
Salam sayang
Hanisya💞
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Memories
FantasyKenangan. Satu hal yang sulit untuk dilupakan. Kenangan mengenai seseorang yang pernah mengisi indahnya hati Marien. Marien wanita jutek yang tidak menyukai hujan. Ia terjebak dengan semua kenangan itu. Cerita ini dimulai saat Marien belajar di Magi...