Prolog

1.3K 82 18
                                    


Aku menyimpan satu rahasia penting darimu. Sampai sekarang aku belum menceritakannya karena... yah, karena berbagai pertimbangan. Dan pertimbangan utamanya adalah kesiapanku.

Saat itu aku merasa masih seperti anak ingusan. Belum pantas untuk meminta sesuatu darimu di saat aku sendiri pun masih meminta pada kedua orang tuaku.

Kalau aku membuka rahasia itu padamu, apa yang bisa kuberikan padamu?

Janji. Ya, mungkin hanya janji yang bisa kuberikan. Tapi memangnya janji tidak punya batas waktu? Lantas jika kamu merasa bahwa janji saja tidak cukup sementara aku belum siap, masihkah kamu mau bertahan?

Membayangkan saja membuatku ketakutan.

Reaksi apa yang akan kamu berikan?

Apakah kamu akan menerima pengakuanku?

Apakah kamu akan percaya padaku?

Tapi aku tahu aku harus mengatakannya padamu. Siap atau tidak siap, aku harus siap. Rasanya sudah cukup waktuku untuk memantaskan diri. Aku tidak mungkin menyimpannya selamanya. Kini saatnya aku mengetuk pintu dan berkunjung ke dalam hatimu. Entah bagaimana reaksimu nanti setelah mendengarnya, aku hanya berharap satu hal padamu.

Terimalah aku untuk ada di sisimu.

***

Jari Manis SasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang