7. Teman Baik atau Musuh?

2.8K 138 5
                                    

Bukan hal yang aneh jika melihat Ziah dan Kevin bercanda layaknya orang pacaran.
Bukan hal baru jika melihat mereka bertengkar layaknya kucing dan tikus.
Tapi tak bisa dipungkiri mereka sudah lebih dekat dari sekedar orang pacaran, disebut sahabat? bisa saja, bahkan lebih. Rival? sungguh, terkadang mereka lebih dari itu.

Tak ada satu pun di antara mereka berdua yang memikirkan status, hanya saja mungkin mereka saling memendam perasaan satu sama lain.

Kevin tahu Ziah sangat menggilai sosok kakak kelas yang bisa di kategorikan idaman semua cewek SMANPAL. Apa yang kurang dari Kak Rey?
udah tampan✔
hidung mancung✔
putih✔
tinggi✔
jago futsal✔
gaya kece✔
senyum menawan✔
oke lupa di sebutin, selain itu kak Rey juga Kaya dan otaknya masih diatas rata-rata. Ziah selalu memuji cowok itu di depan Kevin hingga ia hafal apa yang akan diucapkan Ziah.

Ziah juga tahu, Kevin masih sangat mencintai mantannya. Mantan kevin yang menurut Ziah tidak tertalu menarik.
Tunggu dulu mungkin Ziah cemburu, karena Kevin pernah lebih memilih mengantar Meysi dari pada dirinya . yaps, namanya Meysi
seperti namanya yang cute Meysi memiliki tinggi badan 150an cm, tepat di bahu kevin.
pipi bulat menggemaskan , mudah akrab dengan siapa pun, hanya saja Mey adalah tipe cewek pemilih dalam berteman.
cantik? bahkan sangat cantik. anggun, pendiam, jauh berbeda dengan Ziah yang pecicilan, dan terkadang urat malunya putus mendadak.
Mey selalu menjaga penampilannya, beda dengan Ziah yang selalu berpenampilan yang penting rapi. perduli setan jika sekarang ziah memakai kuncir dari karet gelang, yang penting rambutnya terikat rapi. kulit Mey terawat bak model, sedangkan Ziah coklat eksotis karena terlalu sering berteman dengan matahari. Mereka memang jauh beda tapi Ziah memiliki daya tarik sendiri.

Kevin susah melupakan mantannya itu, karena Mey adalah mantan sekaligus cinta pertamanya.
Bagi Ziah, Mey adalah perempuan beruntung yang di cintai oleh orang yang ia suka.

👮👮👮👮

Jum'at pagi, jadwal jam pertama di SMANPAL adalah dzikir taubat. jadi setiap hari Jum'at Ziah dan siswi lainnya memakai jilbab, begitupun para siswa juga di wajibkan mengenakan peci atau kopyah.

Ziab berjalan tergesa - gesa karena jam sudah menunjukkan pukul 06.40, ia bisa saja telat dan bu Ani menghukumnya. dan ketika sampai di jalan besar keluar dari gang rumahnya, Ziah terlihat dari kejauhan seseorang di motor Beat melambaikan tangannya menyuruhnya untuk menunggu.

"argh tentu saja aku malas, sungguh! aku paling benci menunggu yang tidak pasti.
lagi pula, untuk apa dia menyuruhku berhenti? sedangkan dia tidak ada niatan untuk mengejar"

Ketika orang itu mulai dekat, ternyata yang menyuruhnya stop tadi Kak Rey, wah kalo gini mah nungguin sampe telat masuk sekolah aja Ziah rela.

Motor Kak Rey berhenti tepat di sampingnya, ia merasakan jantungnya berdetak lebih cepat dari biasa.
Kak Rey tersenyum menatap Ziah, ia sangat gugup jika terus di perhatikan seperti ini. Ziah pun tersadar, untuk apa Kak Rey menyuruhnya berhenti untuk menunggu?

"Pagi Dekzi" Kak Rey menyapa dengan nada bersemangat.

"E eh, pa.. pagi Kak Rey" Ziah tergagap, karena belum sepenuhnya tersadar dari lamunannya.

"Naik gih Zi, udah mau telat nih"  menunjuk jok belakang yang kosong.

"Naik?" Tanya Ziah, ingin memperjelas yang dikatakan Kak Rey barusan.

"Iya cepetan naik, ke sekolahnya bareng Kakak aja, lagian udah mau telat, kalo Zizi jalan pasti nanti udah di cegat Bu Ani" tawaran Kak Rey cukup menggiurkan, tapi apa jadinya Ziah saat siswa lain memperhatikan dan menatapnya iri karena berangkat bersama Kak Rey yang banyak penggemar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KAMU ATAU PASKIBRA[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang