Night Changes_Lima

6.9K 187 2
                                    

Disinilah Anna berada. Bergelung di pangkuan Julius. Sedangkan Julius duduk bersandar di sofa dengan kedua kakinya yang naik ke atas meja. Mengusap punggung Anna yang bergetar akibat isakan Anna. Sudah lama mereka dalam posisi seperti ini. Membiarkan Anna berurai air mata bahagia.

Anna menegakan tubuhnya. Menatap Julius dengan mata sembabnya. "Julius, aku tidak mengerti dengan semua ini. Semuanya terjadi secara tiba tiba. Dan semua ini membuatku...— umm.. kau tau lah. Aku sedikit terkejut." Anna menunduk. Memperhatika baju Julius yang basah karenanya.

Julius mengusap pipi Anna yang basah. "Dengar Anna." Jeda beberapa saat untuk Julius mengambil nafas panjang. "Aku mengerti dengan semua yang kau rasakan. Dan aku tau kalau ini semua sedikit tidak masuk akal. Tapi, kita hanya harus menjalaninya. Mempercayai satu sama lain. Biarkan semuanya mengalir seperti air. Maka semuanya akan baik baik saja."

Anna mendongkak. Menatap Julius yang kini tengah tersenyum kepadanya. Anna menggigit bibir bawahnya. Menghekang nafas panjang, kemudian kembali bergelung di pelukan Julius. Menenggelamkan wajahnya di lekuk leher Julius. Menghirup wangi Julius kuat kuat.

Anna memainkai jarinya di rahang kokoh Julius. Mengusapnya hingga beralih pada pipi Julius. Mencubitnya keras hingga Julius mengerang sakit. Anna tertawa puas melihatnya. Julius yang melihat Anna tertawapun tersenyum. "Aku suka lesung pipimu. Tetaplah tertawa dan tersenyum. Kau terlihat sangat jelek saat menangis."

Anna mengangguk di balik lekuk leher Julius. Ekor matanya melirik kearah jam dinding. 05.25 P.M. Apakah Anna menagis sangat lama. Anna bangkit dari pelukan Julius. Membuat Julius mengerutkan keningnya. "Ada apa, Amour?"

"Julius, ini sudah sore. Aku harus mandi."

Julius mengangguk. Kemudian tersenyum jahil. "Mandi bersama?" Ucap Julius, membuat Anna menatap horor kearah Julius.

"Tidak! Itu ide yang buruk. Kau mandi di kamar mandi yang lain."

"Tapi, Amour.." Julius berkata manja. Membuat Anna memutar kedua bola matanya.

"Sudahlah Julius. Lagi pula kau tidak bawa baju. Di sini juga tidak ada baju untuk laki laki."

Julius tersenyum penuh arti. Membuat Anna menaikan sebelah alisnya tanda tidak mengerti. Beberapa detik berikutnya suara bel berbunyi menggema di seluruh ruangan. Julius tersenyum, kemudian melangkah untuk membuka pintu. Anna bisa melihat Julius sedang berbicara dengan seseorang.

Anna membiarkan Julius berbicara di deoan pintu bersama seseorang itu. Mengapa Julius tidak menyuruhnya untuk masuk. Beberapa saat kemudian. Julius kembali dengan sebuah paper bag di tangannya. Anna membuka mulutnya tidak percaya. Jadi Julius sudah mempersiapkan segalanya dengan sangat baik.

"Kau bisa menggunakan kamar mandi itu!" Ucap Anna sambil menunjuk kearah pintu kamar di samping kamarnya. Julius mengangguk patuh. Kemudian melangkah memasuki kamar tersebut. Anna menggelengkan kepalanya. Nelangkah memasuki kamarnya.

Anna menyelesaikan mandi dengan cepat. Dengan piyama hijaunya. Anna melangkan menuju dapur. Mengambil bahan bahan dari dalam kulkas dan beberapa bahan lain dari dalam kabinet.

Ia baru menyadari kalau Julius belum keluar dari dalam kamar mandi. Kenapa pria mandi dengan sangat lama. Biasanya malah kebalikannya. Wanitalah yang mandinya sangat lama. Anna mengendikan bahunya. Menggulung rambutnya keatas, memperlihatkan leher jenjangnya.

Sepasang tangan melingkar pinggang Anna. Anna tau siapa yang tengah melakukan ini kepadanya. Aroma Maskulin khas milik Julius begitu terasa di indera penciumannya. Apa lagi, Julius tengah menyembunyikan wajahnya di lekuk leher Anna.

Night ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang