Night Chages_Empat belas

4.6K 150 0
                                    

Hai hai balik lagi sama inces cantik. Hehehe.

Akhirnya wattpad udah bener lagi. karena kemarin wattpad di hpku dikit eror makannya aku updatenya lama. Dan sekarang udah balik lagi. Tapi, part ini malah jadi ke un update. Huhuhuhu.. *nangis sedih sambil gigit piring plus garuk garuk tembok

Silahkan di baca semoga tidak mengecewakan ya 😄😄.

***

"Kau yakin tidak perlu memberinya obat bius, Julius?" Ucap Arvel, Betanya. Julius mentap Anna yng tengah tertidur di atas ranjang. Hari ini, ia akan membawa Anna menuju packnya.

"Kurasa tidak."

"Tapi, bagaimana kalau dia bangun saat kita masih berjalan di dalam portal?"

"Itu tidak akan terjadi. Anna tidak akan terbangun dari tidurnya saat kita masih berada di dalam portal." Julius sedikit menyeringai. Ia ingat saat ia menyelinap masuk kedalam kamar Anna. Dan melakukan suatu teori yang tidak akan pernah terduga oleh siapapu.

Julius mengangkat tubuh kecil Anna. Membuat Anna bergerak mencari kenyamanan. Dan yang membuat Julius menahan nafasnya adalah Anna kini tengah menyembunyikan wajahnya di lekuk leher Julius. Julius bisa merasakan nafas hangat Anna.

Di luar kamar. Beberapa warior sudah berjaga di sekitar portal. Sebenarnya, portal itu menghubungkan dunia manusia dengan dunia para makhluk immortal namun, pack milik Julius berhasil membuat portal mereka sendiri. Dan portal itu hanya menghubungkan dunia manusia dan Bloody pack.. -pack Julius.

Julius mulai melangkahkan kakinya memasuki portal itu diikuti betanya dab warior yang ada di sana. Dalam sekejap mata. Pandangan di depan mereka berubah menjadi berwarna putih. Hanya butuh beberapa menit untuk mereka sampai di Bloody pack.

Julius melirik Anna yang masih berada di dalam gendongannya. Gadis itu masih tidur walau dalam ruangan dengan intensitas cahaya yang sangat tinggi seperti di dalam portal ini.

Julius mendekap Anna lebih erat ketika mereka sampai pada ujung portal. Cahanya putih perlahan menghilang digantika oleh padang rumput hijau yang sangat luas.

Puluhan warior yang sudah di siapkan kini tengah berjaga di sekitar sana. Mewanti wanti jika ada serangan mendadak dari para rogue. Hampir semua rakyat pack sudah tau kalau Luna mereka akan datang hari ini. Mungkin juga rogue juga sudah tau.

Julius melangkah masuk kedalam mobil. Anna sedikit bergerak gerak mencari kenyamanan. Mobil yang mereka tumpangki mulai berjalan membelah jalan raya yang sangat sepi. Jalan yang akan di lewati mobil Julius sengaja di tutup untuk umun untuk sementara.

Anna mengerang rendah, membuat Julius gelagapan seketika. Bagaimana kalau Anna bertanya macam macam? Bahkan mereka belum sampai di pack house, Anna sudah terbangun.

Julius mengusap punggung Anna berusaha menenangkan. Karena perlakuan itu, Anna kembali menutup kedua matanya. Julius akhirnya bisa bernafas lega. Ia mencium pelan bibir merah mudah Anna.

Perjalanan yang melelahkan akhirnya berakhir.

Saat Julius keluar dari dalam mobil bersama dengan Anna yang masih berada di dalam gendongannya, keduanya langsung di sambut senang oleh ke dua orang tua Julius.

Kedua orang tua Julius sempat menyeritkan dahi mereka ketika melihat Anna. Namun, mereka sedikit menutupinya. Mereka melangkah masuk kedalam pack house. Langsung saja mereka disambut oleh para omega yang telah berdiri berjajar sembari membungkukan tubuh mereka.

Julius membawa Anna kedalam kamarnya. Membaringkan Anna di atas tempat tidur.

Tepukan di pundak Julius membuatnya sedikit tersentak. "Kau mengejutkanku, Dad!" Dadnya hanya terkekeh saja.

"Aku senang kau mau menuruti perintahku, Julius."

"Dan kami harus pulang sekarang. Kami masih ada urusan di rumah." Lanjut Dadnya. Memang Mom dan Dadnya sudah tidak tinggal lagi di pack house. Kini mereka menempati salah satu rumah elite di pusat pack yang tidak jauh dari pack house.

"Secepat itu? Tidak bisakah kalian menginap dahulu di sini?" Pinta Julius. Keduanya menggeleng. Sebenarnya keduanya juga masih ingin di sini. Mereka juga masih ingin mengetahui lebih jau tentang mate putranya itu. Namun, pekerjaan mendesak itu membuat keduanya tidak bisa berkutik.

Keduanya memeluk singkat Julius sebelum melangkah meninggalkannya. Julius duduk di tepian ranjang, di samping Anna. Ia mencium lembut bibir Anna. "Selamat datang di pack ku, Lunaku." Bisiknya.

***

Hai hai. Sorry for the typo and short chapter.

Aku lagi dikit males nulis. Lagi bad mood ditambah lagi pacar lagi ngabek. *Curhat..

Ok. Voye and komen. Nggak ngevote. Aku makin ngambek dan mau mogok nulis.

Night ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang