Night Changes_Sebelas

6K 153 0
                                    

WARNING!!!

[Ngabal tingkat dewa. Kalo udah baca, pengin muntah. Silahkan muntah saja.]

***

"Aku akan melanjutkannya dalam artian orgasmemu selanjutnya."

***

Julius mendorong tubuh Anna agar kembali berbaring di atas tempat tidur. Anna hanya pasrah saja ketika Julius melakukan itu. Lagi pula ia juga menyukainya.

Julius menekan dan melumat bibirnya pada bibir Anna. Membuat suara suara yang membangkitkan gairah siapa saja. Julius melumat bibir Anna seperti orang yang sudah tidak minum selama lebih dari dua hari.

Sungguh, selama Julius berada di london. Julius seringkali berfantasy riang tentang tubuh Anna. Ia selalu membayangkan bagimana keindahan tubuh Anna. Dan ia sangat ingin melihat wajah Anna saat Anna mengalami pelepasannya.

Ia bukan terobsesi dengan tubuh Anna. Namun Nafsu Wolfnya yang membuatnya menjadi seperti itu.

Tangan Julius kembali bergerak melepaskan Dress yang Anna gunakan. Melemparnya kesembarang arah. Beruntung karena ia tidak merobek Dress mahal itu.

Julius bisa melihat jelas bagaimana lekuk tubuh Anna. Matanya berubah menjadi gelap dan penuh dengan gairah. Namun, seketika ia menyadarinya. Julius tidak ingin merusak kepercayaan Matenya sendiri.

Julius kembali meraup bibir Anna. Ia bisa merasakan aroma Vanilla yang sangat pekat dari sana.

Lidahnya mulai masuk kedalam mulut Anna. Membelit lidah Anna. Julius bisa merasakan bagaimana rasa saliva Anna. Rasanya sedikit bercampur rasa Vanilla. Mungkin jika ia bukan Wolf ia tidak mungkin merasakan rasa Vanilla itu.

Lidahnya menyentuh langit langit mulut Anna, membuat sensasi geli.

Anna merasakan di bawah sana terasa sangat dingin. Udara yang dingin akibat AC di ruangan ini, membuat daerah di bawah sana yang tidak tertutup oleh apapun terasa sangat dingin. Hanya bra miliknya yang masih melekat menutupi kedua bukit indah miliknya itu.

Kakinya yang mengangkang di antara kedua kaki Julius. Membuat sedikit gesekan antara selangkangnya dengan selangkang Julius. Anna bisa merasakan tonjolan besar di sana.

Julius menjilati area bagian belakang telinga Anna. Sambil sesekali menggigit daun telinga Anna. Menariknya dengan gigi giginya hingga berwarna merah.

Tangan Juliua tidak tinggal diam. Tangannya mulai menjamah bagian paling favorite dari gadis kecilnya yang mulai basah.

"Mhh..." Anna menghembuskan nafasnya panjang ketika jari jari Julius mulai bergerak di bibir Vaginanya. Mengelusnya perlahan, membuat Anna merinding seketika.

"Arhh.." Anna mendesah kencang ketika Julius menghisap lehernya keras. Menimbulkan bercak merah keunguan di sepenjang leher jenjang Anna.

Julius sama sekali tidak berniat untuk membuka bra Anna. Ia sengaja menyimpan bukit kembar itu untuk ia sentuh disaat yang spesial.

Sembari menghisap leher Anna, Julius mulai memasukan satu jarinya ke dalam Vagina Anna. Rasa hangat, basah dan sempit menyambutnya seketika. Menghantarkan kenikmatan tersendiri baginya.

"Arrhhh..." Anna mendesah ketika jari Juliusa berhasil masuk sepenuhnya kedalam miliknya. Julius tidak bergerak sama sekali, diam sambil membiarkan dinding Vagina sempit Anna beradaptasi dengan jari panjangnya. Namun bibirnya tetap aktif menghisap leher dan dada Anna.

Night ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang