03 (Shinsuke x Reader)

1K 77 12
                                    

Orang bilang bahwa pernikahan adalah hal yang membahagiakan.

Banyak yang tertawa, menari, dan bersenang-senang saat pernikahan berlangsung.

Ada pula yang menemukan pasangan hidup saat pernikahan berlangsung.

Tapi, tahukah kau bahwa di sela kebahagiaan pernikahan terdapat pula duka?


"Aaahh~‼"

Dengan sengaja, aku menghempaskan tubuhku ke atas ranjang yang empuknya bagaikan awan khayangan ini. Aku mulai memejamkan mataku dan mengelus-elus bed-cover yang terasa lembut di kulit. Aroma khas, warna wallpaper, lukisan yang di pajang, dan berbagai furnitur yang ada di sini, aku penasaran masih adakah kesempatan untukku menikmati ini lagi? Atau ini adalah kesempatan terakhirku?

Seluruh yang terdapat di dalam ruangan ini adalah milikku. Aku yang memilih seluruhnya. Seluruhnya menuruti perkataanku dan menerimaku sebagai pemiliknya tanpa protes apapun. Kecuali satu, orang yang juga membaringkan tubuhnya di sebelahku. Dia memaksa untuk tidak menuruti perkataanku kali ini dan bahkan ia akan merebut ruangan ini nanti. Seluruh yang ada di dalam ruangan ini.

Aku menggeser tubuhku untuk menghadap ke arah laki-laki yang sudah mengisi hari-hariku selama hampir sepuluh tahun ini. Menatapnya mulai dari ujung rambut hingga ke rahangnya yang tegas, menatapnya seolah ini tidak akan bisa di lakukan lagi. Aku menyentuh dengan lembut garis ketegasan yang dimilikinya, yang dulu berada di bawah kuasaku. Dia menoleh ke arahku.

"Hei, Shinsuke," Aku senyum sejenak sebelum melanjutkan perkataanku, "sudah lama, ya? Tidak berbagi ranjang seperti ini."

"Apa kau tidak bisa memilah dulu kata-katamu? Carilah yang lebih pantas selain 'berbagi ranjang'."

"Lalu apa? Tidur bersama?" Dia hanya mendenguskan pelan nafasnya lalu mulai memalingkan wajahnya dariku, menatap langit-langit kamarnya

Tidak bisakah kau tertawa dengan manis saja seperti dulu, Shinsuke? Atau setidaknya berpura-pura juga tidak apa.

Aku ikut menatap langit-langit yang sepertinya sangat menarik baginya, kemudian mengedarkan kembali pandanganku keseluruh ruangan. Ruangan dengan perpaduan yang benar-benar Shinsuke dan aku. Warna hitam yang ia pilih ketika kutanya, kau ingin kamar berwarna apa. Dan juga warna turquoise yang menunjukkan eksistensiku dalam kehidupannya.

Aku beranjak dari ranjang menuju rak buku yang terdapat di sudut ruangan lalu duduk di hadapan buku yang disusun rapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku beranjak dari ranjang menuju rak buku yang terdapat di sudut ruangan lalu duduk di hadapan buku yang disusun rapi. Jariku menyusuri deretan buku ini satu persatu, susunannya tidak ada yang berubah sama sekali. Urutan susunan buku ini menunjukkan waktu yang sudah kulalui bersama Shinsuke. Aku mengambil beberapa buku tersebut dan membukanya satu per satu.

"Tidak ada yang berubah sama sekali dari ruanganmu ini, Shinsuke. Kau ini sangat menyukai design interior buatanku, ya?" Aku membolak-balik halaman buku yang pertama kuambil. Beberapa lingkaran terdapat pada kata pertama di paragraf di buku itu. Aku selalu melakukannya agar tidak lupa bagian yang sudah kubaca, dan Shinsuke selalu mengomel saat itu. Kan ada pembatas bukunya, katanya.

Gintama Chara x ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang