02 (Sougo x Reader x Toushirou)

1.3K 78 17
                                    

Entah bagaimana awal mulanya double-date yang bukan double-date ini terjadi, tapi yang jelas Sougo sadar benar bahwa ada yang salah saat ini. Ini seharusnya menjadi quality-time miliknya dan (Name), berdua saja, tanpa-

“Hijikata-senpai!”

“Hn~?” Hijikata menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah (Name) sejenak.

“Ayo kita beli permen apel, senpaaaiii~” Ada apa dengan rengekan gadis itu?

Itu bukan sikap yang harusnya ditunjukkannya di hadapan kekasihnya, kan? Cih! Dia pikir dia prioritas untukku? Yang benar saja...

Pada saat Sougo mengajaknya ke festival kembang api, gadis itu menerimanya, dengan sangat mudah dan bitchy. Dan setelah menerima ajakan Sougo dengan bitchynya, gadis itu malah memberikan permintaan yang lebih bitchy lagi. Double-date sialan!

...Tentu saja! (Name) adalah prioritas utamaku!

-

Mau sebanyak apapun aku mencoba untuk menentang keinginan (Name), tetap saja...

“Sougooo~ Bagaimana kalau untuk festival besok kita melakukan double-date?” Sougo merasakan lengan mungil melingkar di pinggangnya.

Double-date? Kau ini banyak tingkah, ya.” Sougo mencoba memelankan langkahnya.

“Huh? Tidak mau, ya?” (Name) menghembuskan nafas pelan diikuti melonggarnya rangkulan pada pinggang Sougo, “tidak apa-apa kalau tidak mau, sih, lebih baik kita ba-”

“Siapa?” Sougo kembali mengeratkan rangkulan (Name)

“Apanya yang siapa?”

“Manusia pengganggu kencan kita, lah.”

“Are? Kukira tadi kau tidak mau, Sougo.” (Name) mengangkat wajahnya untuk menatap Sougo.

“Jawab saja, jadi dengan siapa?”

“Kenalanku.”

“Kenalanmu siapa?”

“Kenalanku ya kenalanku, Sougo. Jangan terlalu banyak bertanya, kau jadi terlihat seperti orang bodoh.”

...Keinginan (Name) itu mutlak bagi seorang Sougo. Aku adalah miliknya, hanya dia yang bisa membuatku takluk.

-

Dia sadar bahwa aku adalah miliknya. Dan tentu saja aku sadar bahwa dia adalah milikku. Maka dari itu...

Melihat (Name) yang memakai yukata memang indah, malaikat memang pantas memakai apa saja. Tapi, masalah yang menghancurkan keindahan (Name) adalah manusia bodoh salah kostum yang berdiri di samping (Name). Pakaian untuk upacara pemakaman mana pantas dipakai untuk festival kembang api.

“Tolong permen apelnya dua, Bu.”

“Kau tidak menawariku dulu sebelum memesan, Hijikata-san?” Sougo muncul entah dari mana di antara Hijikata dan (Name).

“Kau mau juga Okita-kun?”

“Tidak, terima kasih. Kau sudah tertular oleh manusia maniak gula itu, ya, Hijikata-san? Atau sekarang sudah berteman dengan si Gin-san?”

“Hah? Apa katamu?!” Hijikata menggebrak meja jualan sang ibu-ibu dan meletakkan beberapa lembar uang, “Bu! Permen apelnya beli satu saja!” Yah, api gelora asmara Hijikata memang selalu berapi-api saat menyangkut Gintoki.

“Dua Bu permennya.”

“Satu!”

“Dua.”

Gintama Chara x ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang