Jam pelajaran keempat sudah berakhir, waktunya istirahat. Rose masih punya hutang penjelasan kepada Lisa soal masalah Vernon yang menyapanya dengan hangat tadi - Padahal kan Vernon terkenal sebagai kutubuku keren dan pendiam -, katanya ia akan menjelaskannya saat ada eonnie Jisoo saja. Mereka berdua segera ke kelas Jisoo dan mengajaknya untuk pergi ke kantin bersama, Jisoo tidak sempat menolak ataupun menerima ajakan Lisa karena tangannya langsung ditarik begitu saja. Untungnya dia sudah memasukkan uang di saku seragamnya, kan kalau dia lupa bisa memalukan -Tidak mungkin pinjam ke Lisa atau Rose, harus jaga image -.
Lisa,Jisoo dan Rose pergi ke kedai mie ayam yang ada di kantin sekolah, masing-masing memesan satu porsi mie ayam pangsit /yaiyalah/ dan es teh manis. Lisa duduk diantara Jisoo yang sedang mengecek uang jajan di sakunya dan Rose yang sedang melihat sekeliling ruang kedai, Rose melihat Jennie - si anak pintar with no friends - yang sedang makan sendirian diujung kedai. Rose kasihan melihatnya .
"Ayo cepat jelaskan kepada kami" Seru Lisa.
"Tunggu, tunggu. Jennie!" Rose langsung berteriak memanggil Jennie, gadis itu lalu menengok.
"Ayo kesini, makan bersama kita" Teriak Rose lagi, sebenarnya ia tidak perlu berteriak karena hari itu kedai sangat kosong. tapi entahlah, Rose memang begitu... Jennie pun langsung tersenyum cerah dan menghampiri 3 sekawan sambil membawa mangkuk dan gelasnya.
"Aku benar boleh duduk disini?" tanya Jennie dengan mata berbinarnya.
"Iya kamu boleh duduk disini kok" Jisoo langsung menggeser pantatnya agar Jennie mendapat tempat yang cukup untuk duduk.
"Kamu sendirian saja?" Tanya Lisa.
"Kalian kan tahu aku tidak punya teman di kelas"
"Kamu tidak pernah mulai berteman sih, terus kamu juga sering menunjukkan sifat yang menyebalkan kepada orang yang nggak kamu kenal" Seru Lisa yang sedang bersusah payah membuka botol saos di hadapannya.
"Aku takut... tapi kalian mau nggak jadi teman pertamaku?" Rose, Lisa dan Jisoo hening seketika. Lalu mereka bertiga mengangguk serempak dan tersenyum kepada Jennie yang sudah keringat dingin karena takut pernyataannya ditolak.
"Iya kita mau kok" Jisoo menatap Jennie dengan pandangan seperti biasanya, datar.
"Ngomong-ngomong, gimana cerita tentang si bule kutubuku itu? cepat beritahu kami" Lisa mengoyang-goyangkan bahu Rose sampai dia hampir tersedak pangsit.
"Maksudnya Vernon ya? " Jennie bertanya.
"Iya, tapi jangan bilang siapa-siapa ya" Lisa meletakan jari telunjuk di bibirnya.
"Oke oke"
"Jadi saat kami masih duduk di bangku sekolah dasar , kami bertetangga di Australia. Dia sering mengajakku main bersama dan membawaku ke tempat-tempat bagus disana menggunakan sepeda. Waktu itu aku suka padanya, dia cinta pertamaku " Rose mengakhiri ceritanya sambil menghembuskan nafas dengan keras.
"Oh,Rose aku mengerti kenapa kamu bilang perempuan juga boleh menyatakan perasaannya. Pasti karena kamu tidak ingin ada perempuan lain yang menyesal karena tidak pernah memberitahu tentang perasaanya sendiri sampai lelaki yang mereka sukai pergi ya?" Lisa langsung memukul mulutnya sendiri karena dia berfikir kalau kata-katanya menyakiti perasaan Rose.
"Ya bisa dibilang begitu, tapi sekarang perasaanku sudah biasa saja kok kalau melihat dia. cuma rindu sebagai teman"
"Tapi Vernon memang tampan dan pintar sih, jelas saja kamu menyukainya" Jennie menggerutu.
"Hey kau kenapa? jangan-jangan kau suka sama Vernon ya?" Jisoo memberikan tatapan menuduh kepada Jennie, sampai wajah Jennie berubah menjadi merah.
"Apaan sih eonnie, tidak kok..." Jisoo, Rose dan Lisa membully Jennie -Dalam artian bercanda-sampai dia kesal dan mulai mengejar Rose yang usil menarik-narik rambutnya sampai berantakan, kalau kalian bertanya kenapa Rose usil sekali karena menurutnya wajah jennie kalau kesal sangat lucu, seperti anak ayam.
mereka berdua mulai kejar-kejaran sampai hampir mencapai pintu keluar kedai, lalu...
BRUKK...
"Kau tidak apa-apa?" tanya seorang lelaki tampan yang tinggi dan berkulit eksotis kepada Rose yang secara tidak sengaja bertubrukan dengan dirinya, Ah! Rose ingat, lelaki ini kan yang tadi pagi mengantarkannya ke kelas. Lalu lelaki itu mendekatkan wajahnya kepada Rose dan tersenyum.
.
.
.
.
.
Vomment Juseyo!
KAMU SEDANG MEMBACA
High School Time || (Blackpink X Hiphop Team Seventeen) ✅
FanfictionBanyak orang berkata kalau masa SMA adalah masa yang paling indah, dimana kita bisa merasakan cinta monyet dan persahabatan yang tulus. * * * Let's start the story! ---------------------- ©kpopersimagine