Mingyu tahu dia tidak akan pernah melupakan moment langka saat Rose menyentuh tangannya, Mingyu juga sempat berfikir untuk tidak mencuci tangan selamanya agar jejak Rose tidak hilang dari kulitnya, membayangkan kembali hal itu membuat pipinya jadi merona.
Ini memang bukan yang pertama kalinya Mingyu berpegangan tangan, tapi rasanya berbeda sekali, karena biasanya para wanita yang agresif kepadanya. Sekarang Rose, seorang adik kelas cantik dan judes yang kelihatan tidak tertarik dengan seorang flower boy seperti dia malah membuatnya jadi lebih agresif. Cinta itu bisa merubah segalanya!
.
.
.
Sesampainya di kelas, Lisa dan Jennie langsung duduk di kursi masing-masing. Mereka baru sadar kalau Rose belum sampai, padahal tadi mereka lari bersama.
"Eh Rose dimana? bukannya tadi masih ada dibelakang kita?" Tanya Lisa sambil menghampiri Jennie.
"Entah, mungkin Rose masih mengobrol dengan Mingyu oppa?" Jawab Jennie sambil tertawa.
"Ey, mana mungkin. Rose kan baru saja kenal dengan Mingyu oppa tadi pagi"
"Iya aku tahu, aku kan cuma bercanda"
"Jennie"
"Ya?
"you got no jam"
Tiba-tiba Rose datang dengan terburu-buru menuju kursinya lalu menoleh ke arah Lisa dan Jennie dengan pandangan -Apa-yang-sedang-kalian-lakukan?-.
"Rose, darimana saja kamu?" Seru Lisa. Dia dan Jennie langsung menghampiri Rose yang masih terengah-engah sehabis berlari karena mengira guru killer mata pelajaran hari ini sudah memasuki kelas.
"Huft, huft, tadi aku mengantar Mingyu oppa ke kelasnya. Benar deh, aku baru tahu dia kakak kelas" Lisa dan Jennie saling pandang.
"Ciyee... Ada apa ini, kalian pacaran?" Seru Lisa.
"Tuh kan perkataanku benar Lis, dia bersama Mingyu oppa dulu"
"Berarti kata-katamu mujur Jen"
"Iya benar tuh"
"Ini adalah kisah cinta kakel dan degem" Ucap Lisa dengan nada menghayati. Rose langsung menepuk jidat kedua temannya dengan keras sampai mereka mengaduh kesakitan.
"Aduh sakit Rose" Ucap keduanya bersamaan.
"Biar saja, ini untuk kebaikan kalian. Kalau tidak, otak kalian akan semakin error karena memikirkan hal yang aneh-aneh" Bukannya marah ataupun kesal, Jennie dan Lisa malah tertawa cekikikan.
"Kalian ini aneh!"
.
.
.
Sepulang sekolah, hujan turun begitu deras. Jisoo bingung bagaimana caranya pulang kalau dia saja lupa membawa payung. Lisa hari ini ada ekskul, Rose dan Jennie belum terlalu kenal, lalu dia harus pulang dengan siapa?
"Mau pulang denganku? Hari ini aku bawa mobil" Lelaki itu lagi, lelaki yang disukai Jisoo.
"Tidak usah, aku tunggu hujannya reda saja. Kau pulang duluan sana"
"Ayolah, mumpung aku sedang baik nih. aku kesepian kalau menyetir mobil sendirian saat hujan"
Jisoo berfikir tidak baik melewatkan kesempatan emas, tapi nanti pasti suasana di dalam mobil jadi canggung.
"Ayolah, pliiisss. Aku mohon dengan sepenuh hatiku, kan kasihan juga kalau kau pulang kehujanan. Nanti kalau kau sakit aku tidak bisa menyalin PR lagi, aku janji nggak akan berisik di mobil nanti." Wonwoo menatap Jsoo dengan intens.
"yah okelah, tapi kau harus traktir aku makan pokoknya. aku lapar" Seru Jisoo.
Vomment juseyo!
KAMU SEDANG MEMBACA
High School Time || (Blackpink X Hiphop Team Seventeen) ✅
Fiksi PenggemarBanyak orang berkata kalau masa SMA adalah masa yang paling indah, dimana kita bisa merasakan cinta monyet dan persahabatan yang tulus. * * * Let's start the story! ---------------------- ©kpopersimagine