Choensa, chona dan chorong berangkat ke sekolah menaiki taksi. Sesampainya di sekolah, mading sangat sesak. Ada apa? Saat mereka menghampiri mading. Ternyata 'persiapan PENSI untuk seminggu lagi dan pelajaran di tiadakan untuk persiapan.
Choensa meminum minumannya. Mereka sedang berada di kantin, tiba-tiba chona dan chorong saling memandang dan tersenyum. "wae?" kata choensa karena melihat tingkah laku sahabatnya yang aneh, tunggu memang mereka sudah aneh dari sananya!
"tak apa. Kau mau ikut kami?" tanya chona, "kemana?" , "ke gedung SM.Entertaiment, aku dengar EXO mau latihan dance. Kau mau ikut melihatnya?" , "ani, aku ingin berkeliling saja. Aku ingin melihat pemandangan kota Seoul saja. Oh ya, tolong beritahu oppa ku!" kata Choensa. Sahabatnya hanya mengangguk dan mereka berdiri untuk pulang.
Sesampainya di dorm mereka berganti pakaian, lalu chona dan chorong berpamitan untuk pergi, namun sebelum itu chorong menawarkan kembali "kau yakin tak ikut kami?" , choensa hanya menggeleng sambil memasang sepatu cats warna hitamnya. Dan selesai. "maafkan kami karena tak bisa menemanimu!" kata chorong dan mereka merasa bersalah pada choensa. "gwenchanha, be strong guys." Kata choensa dengan menyemangati mereka. Lalu mereka pergi menaiki taksi. Choensa pun kembali bercermin, celana hitam dan kaos abu-abu lengan panjang dan rambutnya tak lupa ia ikat. Siap! Akhirnya choensa mengambil ransel kecilnya dan berangkat berpetualang.
Tempat yang ia pertama tuju adalah minimarket untuk membeli minuman dan snack untuknya. Setelah itu ia pergi. Ia pun berjalan menuju taman kota, indah. Tapi choensa tak betah di sana, karena banyak orang yang membawa pasangannya. Sedangkan ia hanya sendiri. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi saat hampir ia keluar dari taman, di jalan ia melihat sepasang kekasih sedang berciuman. Ia pun berhenti dan gelap, ada yang menutup matanya. Lalu choensa merasa tubuhnya di putar balik lalu ia merasa ada seseorang yang memeluknya, tapi siapa? "kau masih tidak boleh melihat adegan seperti itu." Katanya sambil tetap memeluk choensa. Siapa dia? Akhirnya choensa memberanikan diri untuk melihat siapa yang memeluknya. Memakai topi hitam dan masker, choensa langsung menebak 'pasti jungkook atau V' katanya dalam hati. Lalu orang yang bermasker itu menarik tangan choensa ke tempat café terdekat dan memasukinya. Lalu ia memilih tempat duduk paling pojok. Namja itu akhirnya membuka masker dan topinya, "V?"tanya choensa. V hanya mengangguk dan tersenyum.
Ia dan V pun pergi menuju sungai Han. V sudah tidak lagi mengenakan atribut yang, huff.. sepertinya meribetkan. Matahari pun hampir tenggelam. Ia berjalan beriringan dengan V. V berjalan menatap lurus, choensa yang sedari tadi di belakangnya hanya bisa mengikutinya dan menunduk melihat ke bawah. Lalu, tiba-tiba V berhenti mendadak dan choensa menabraknya,
"awww.. apa kau tidak bisa memberi aba-aba! Kau apa-apa selalu mendadak" kata choensa sambil memegang keningnya yang terbentur dengan punggung V. V pun menarik tangan choensa ke tempat duduk terdekat. "apa aku boleh bertanya?" kata V, "bukannya sekarang kau sedang bertanya pabbo," kata choensa. "apa kau benar-benar kekasih jungkook?" , "sudah ku bilang berapa kali, aku bukan kekiasih jungkook, apa aku perlu meminta bantuan oppa ku untuk memanggilkan media untuk di perjelas" , "Ani, siapa oppa mu?" , "kau tak kenal, oppa ku ialah bae.." choensa tidak melanjutkan kata-katanya, ia membekap mulutnya sendiri. "kenapa?" kata V , "gwenchanha" kata choensa. "sekarang, aku yang bertanya! Bolehkan?" choensa, V lalu menghadap ke choensa lalu menatapnya. Choensa terkejut "kenapa kau menatapku?" tanya choensa, "bukannya kau mau bertanya padaku?" V, "tapi tak perlu menatapku" kata choensa, ia pun menghadap ke depan agar tak menatap namja gila di sampingnya ini. "kau artis kan? Mengapa kau selalu jalan-jalan tiap malam?"choensa, "karena aku tidak sibuk, jika aku sibuk aku tidak mungkin keluar malam. Memang kenapa?" V. "agar aku tidak bertemu denganmu jika aku keluar malam." Jawab choensa, " apa aku boleh bertanya lagi?" sambung choensa. "tentu" V, "nama aslimu siapa? Mengapa kau di panggil V?" tanya choensa, "Kim Taehyung, V adalah nama panggungku. Kau boleh memanggilku apa saja, jika kau tak mau memanggilku V" jelas V lalu ia menatap langit. Choensa pun berganti menatap V " aku akan memanggilmu taehyung saja" lalu choensa tersenyum. "kau tidak perlu memandangku sambil senyum-senyum seperti itu" V atau taehyung <taehyung saja ok>. 'Damn' choensa terbelak kaget dan taehyung menatap choensa. Choensa akhirnya menghadap ke depan kembali , "pipimu merah, nona" kata taehyung sambil tertawa meledek. Choensa hanya cemberut menutup pipinya.
Tiba-tiba ada yang menarik tangannya. Choensa kaget ia melihat, namja dengan topi dan masker. Namja itu menarik choensa menjauh dari taehyung. Choensa pun mengikuti langkah namja itu, lalu "siapa kau?" tanya choensa, namja itu berhenti dan membalikkan badannya lalu ia membuka maskernya. Choensa terkejut,
"kai oppa!" choensa terkejut
Kai pun memakai maskernya dan kembali menarik tangan choensa, tapi. Choensa terkejut, seseorang telah mencekal lengannya yang lain. Choensa pun menoleh, "tae!".
Kai berhenti, "maaf, dia harus pulang bersamaku!" kata kai dengan sedikit menekan kata 'bersamaku' tadi.
"memang kau siapa? Punya hak apa kau membawa pulang choensa?" kata taehyung, tak mau kalah.
Choensa yang lengannya di tarik, satu sisi lengannya di tarik oleh kai, sedangkan sisi yang lain taehyung juga mencekalnya hanya bisa pasrah menunggu perdebatan mereka berhenti. Choensa menatap langit, ia lebih tertarik dengan cahaya bintang di langit dari pada melihat kedua namja bodoh ini berdebat.
"baiklah! Kau tanya saja pada choensa. Lagi pula aku di suruh oleh oppa nya!" jawab kai dengan menggerakkan tangan choensa, agar choensa meresponnya.
"apa!? Oppa? Hmm.. tae, mian, sepertinya namja ini di suruh oppa ku. Mian tae" kata choensa, taehyung melepaskan cekalannya, lalu taehyung berjalan mundur dan membalikkan badannya. Lalu ia berjalan, menjauh seperti orang yang di telan bumi. Sudah tak nampak lagi.
ChoensaPOVON
Apakah kai benar-benar suruhan baekhyun oppa? Aku tak tahu. Akhirnya aku memutuskan untuk bersama teman oppa ku ini dari pada dengan alien tae itu. Tapi mengapa setelah tae melepaskan tangannya dari tanganku, dan aku lebih memilih teman oppa ku ini, aku merasa bersalah pada tae? Mungkin, karena aku datang kesini bersamanya dan pulang dengan kai, itu tidak baik mungkin. Mungkin saja.
POVOFF
Akhirnya choensa pulang bersama kai, meskipun canggung. Udara sangat dingin, tapi choensa tetap mengikuti namja yang sedang berjalan di depannya, sangat cepat sampai choensa hampir tidak bisa mengikutinya. Sangat dingin, sampai-sampai kaki choensa keram tidak bisa digerakkan, tapi ia tetap berjalan mengikuti namja itu, kai. Tiba-tiba
"awww" ringis choensa
Ia terjatuh. Kai yang mendengarnya berhenti, lalu ia membalikkan badannya. Kai berdecak pinggang
"kau ini tak bisa berjalan apa? Begitu saja jatuh" kata kai dengan berjalan mendekati choensa, dan berhenti tepat di depannya.
"kau duluan saja, lagipula aku sudah tau jalannya kok. Kau akan lama menungguku, kaki ku keram. Sebentar lagi pasti baikkan." Kata choensa sambil memegang kakinya yang sudah tak bisa di gerakkan, mungkin menggigil tepatnya.
"apa kau pabbo ya? Aku di suruh oppa mu, jika aku pulang tanpamu buat apa oppa mu menyuruhku dan aku capek-capek datang ke sini." Kata kai lalu ia berjongkok membelakangi choensa "naiklah!" kata kai.
Ia menyuruh choensa untuk naik ke punggungnya.
"tak usah. Lagipula kakiku sudah mendingan" kata choensa sambil berusaha berdiri, namun NIHIL. Ia terjatuh.
"tak usah keras kepala, atau ku teleponkan oppa mu?" kata kai.
Choensa pun terdiam dan ia memandang langit, bintang itu, lebih tepatnya sinar bintang itu. Apakah sinar itu yang telah merencanakannya? Sinar itu, starlight.
Choensa pun berdiri perlahan dan melingkarkan tangannya ke leher kai, dan mulai naik ke punggung kai. Kai pun mulai berdiri dan berjalan.
Choensa hanya menatap langit, jantungnya? Jangan di tanya lagi, sudah berdetak lebih kencang. Choensa berharap kai tidak mempedulikannya, bisa-bisa ia mati karena malu. Choensa sekilas melirik kai, untung ia tidak merasakannya. Choensa kembali menatap langit dan tersenyum.
KaiPOVON
Aku merasakan jantung yoeja ini berdetak, lebih kencang tentunya. Aku bersifat stabil saja, karena aku sempat melihat yoeja ini melirikku, setelah itu ia melihat ke atas, mungkin lihat langit. Aku pun tersenyum.
KaiPOVOFF

YOU ARE READING
I Found It
Fanfictionmereka akhirnya mengetahui kebenarannya, yang pahit. tapi karena kebenaran itu mereka mendapatkan cinta mereka, dan karena cinta itu, mereka dapat menerima kebenaran itu. tapi apakah akan berjalan lancar? salah satunya choensa , ia yang tidak pernah...