8 #Orlita

33 5 2
                                    

"Assalamu'alaikum"

Gue tunggu dua detik tapi nggak ada juga yang menyahut. Ya udah, akhirnya gue nyelonong masuk aja. Lagian juga sudah biasanya seperti ini. Hehehe...Ternyata si tante sedang asik menatap layar televisi.

"Lagi nonton apa sih, tante? Serius banget sampai nggak jawab salam Tata" tanya gue yang lalu duduk di samping tante Sonia, menghadap televisi juga.

"Ini, Ta. Ada berita tentang kamu" jawab tante Sonia dan mulai membesarkan volume suara televisinya.

Gue pun ikut menatap ke layar televisi, mendengarkan setiap kata yang diucapkan oleh dua orang host infotainment. Mereka sedang membahas tentang gue, karir gue di dunia musik, dan...percintaan gue. Mereka memperdebatkan kedekatan gue dengan dua orang pria. Satu, seorang pria bule, pengusaha muda asal Kanada yang kedapatan beberapa kali makan bareng gue. Dan yang kedua, seorang pria tampan, dokter muda, yang kedapatan sering jalan bareng gue juga. You know lah. Hahaha. Eh, kok gue ketawa.

"Menurut kalian, siapa sebenarnya kekasih dari Tata? Kalau menurut gue kayaknya sih bule, deh" ucap host tamu.

"Menurut gue malah si dokter deh kayaknya" ucap host.

"Ih, lebih cocok sama si bule kali, kan pengusaha gitu. Artis-artis sekarang kan pada ngincar pengusaha"ucap host tamu yang membuat gue menatapnya geram. Dikiranya gue sama seperti artis yang mata duitan.

"Tapi, gue denger si dokter ini udah lama loh kenal sama Tata. Tempat tinggal mereka juga dekat" ucap host.

"Lama bukan jadi jaminan, say?" ucap host tamu lagi yang membuat gue manggut-manggut, membenarkan ucapannya yang kali ini benar.

"Kamu pasti bakal setuju dengan ucapan aku tadi kalau sudah lihat video yang ini" ucap host itu. Lalu muncullah sebuah video baru di layar. Sebuah video yang membuat gue tercengang untuk sesaat.

Itu kan waktu gue syuting video klip beberapa hari lalu. Jadi ada yang merekamnya. Mulai gue nyamperin Jio dan mas Yanuar, gue minum segelas berdua Jio, dan...

"Sudah siap, Ta?" tanya Jio lalu berdiri di sebelah gue yang gue angguki.

"Inces ikut ya, ganteng?" pinta Mince yang membuat gue menatap dia tak suka.

"Nggak! Gue mau pacaran dulu masak iya bawa loe" tolak gue di depan muka Mince lalu menarik tangan Jio menuju mobilnya.

Mereka merekam itu semua.

Tiba-tiba tante di sebelah gue tertawa senang lalu memeluk gue.

"Gimana pemirsa, kalian setuju dengan saya? Kita akan kembali dengan berbagai tanggapan masyarakat tentang kedekatan Tata bersama kedua pria tampan ini. Jadi jangan ganti channel kalian" ucap host.

"Itu mereka dapat di mana, Ta? Kok kalian bisa kecolongan gitu sih? Tapi tante sih senang-senang aja" ucap tante Sonia lalu beranjak ke dapur dan tak lama membawa nampan berisi minuman dan cemilan buat kita berdua. "Manajemen kamu gimana, Ta? Apa mereka ada ngelarang kamu gitu untuk pacaran. Klo iya, berarti mereka jahat!" ucap tante Sonia lagi lalu fokus kembali ke layar televisi untuk menyimak setiap penuturan masyarakat tentang gue.

Pendapat yang familiar seperti kebanyakan. Sebagian menanggapinya dengan baik, menyerahkan semua keputusannya sama gue asal gue senang. Sebagian lagi ada yang menganggap gue lebay, matre sampai playgirl. Membuat tante Sonia sampai berucap geram kepada setiap yang berkomentar buruk tentang gue. Tapi, gue santai aja menanggapinya. Gue ingat pesan Jio tempo hari yang bilang gue jangan terlalu mendengarkan setiap ucapan mereka di luaran sana yang sama sekali nggak mengerti gue. Yang terpenting orang disekitar gue tahu benar gue nggak seperti itu.

CEBO 'Can You Feel Me'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang