Chapter 22

15.9K 823 1
                                    

Dalam waktu 20 menit Leo sudah sampai di kantor, ia berjalan menuju lift dan memencet tombol lantai penthouse. 

Keluar dari lift, Leo berjalan ke arah ruangan pribadinya dan Ia bertemu dengan Liana yang sudah menunggunya.

"Sir Albraham", Sapa Liana sambil tersenyum.

Leo membalasnya hanya dengan anggukan kecil dan ia langsung masuk keruangannya.

Sesampai didalam, Sebastian melihat Leo masuk dan langsung berdiri dari tempat ia duduk. Leo menghampirinya dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. 

"Paman Sebastian, surprise you here". Sambut Leo.

"Leo, sorry I suddenly came without an appointment". Ucap Sebastian. 

Sebastian adalah adik angkat dari mama-nya Be, tante Aysha. Tapi bagi Leo beliau adalah orang yang paling kharismatik dan bijaksana. Dengan umurnya yang masih tergolong muda, 30 tahun. Sebastian adalah pengusaha sukses dan dermawan.

"No worries, you are very welcome here". Ucap Leo sambil tersenyum. 

Silahkan duduk Paman, Leo mempersilahkan Sebastian duduk dan ia pun duduk bersebrangan dengan Sebastian. 

"Thanks", Jawab Sebastian. Ia seperti ragu untuk memulai pembicaraan ini. 

"Leo, saya datang kesini ingin membicarakan soal Beauty". Kata Sebastian, wajahnya terlihat serius.

"Ya, I know uncle. So please", Ucap Leo. Ia penasaran apa yang ingin Sebastian sampaikan.

"Sepertinya, hmm... No I mean, sudah terbukti bahwa peristiwa 5 tahun yang lalu adalah murni dari faktor kesengajaan atau pembunuhan, bukan kecelakaan atau kelalaian". Sebastian menatap Leo dan menunggu reaksinya.

"What?? How come? Jadi bukan karena sopir Om Karel mengantuk?" Leo mendelik tidak percaya mendengar berita ini. 

"Om Karel punya musuh??" Tanya Leo lagi, ia sangat antusias.

"Ya, sepertinya ada yang membencinya. Terbukti dari saksi-saksi yang sudah kami wawancara, dan dari bukti-bukti yang sudah kami kumpulkan selama 5 tahun terakhir". Jelas Sebastian. 

"Aysha adalah korban dari semua itu, sopirnya adalah salah satu alat saat peristiwa itu terjadi, sampai ia ikut terbunuh. Atau mungkin memang mereka berdua termasuk dalam targetnya". Tangan Sebastian mengepal, wajahnya tegang dan emosinya sangat terlihat sewaktu Sebastian menyebut nama Aysha, matanya begitu sedih.

"Boleh saya tahu soal 'kami' itu siapa saja Paman? Apakah itu termasuk Papa-ku?" Tanya Leo.

"Ya, kami itu adalah Lee Papa-mu, Pedro Lucas dan saya sendiri". Jelas Sebastian.

"Pedro?" Leo menaikkan alisnya, ia kesal nama itu disebut-sebut.

"Ya Pedro, karena dari dia-lah yang pertama kali menawarkan penyelidikan tersebut. Ada yang aneh dan tidak masuk akal katanya. Dan kata Pedro untuk sementara ini biarlah publik tau kalau peristiwa itu terjadi karena faktor kecelakaan dan kelalaian, sampai bukti-bukti sudah terkumpul baru kita angkat lagi ke pengadilan". Jelas Sebastian lagi.

Leo mengangguk dan terdiam sesaat, ia sedang berfikir. 

"Lalu, sekarang kedatangan Paman kesini hanya untuk memberitahu hal tersebut atau ada yang lain? Dan soal Be apa ia tau...?? Leo menanyakannya sambil menatap Sebastian dan menunggu jawabannya.

"Beauty tidak tau. Pedro bilang jangan sampai ia tau". Jawab Sebastian.

"Kenapa saya tidak diikutsertakan dari awal?" Tanya Leo, ia marah karena ia baru mengetahuinya sekarang. 

"Lee...", Sebastian terdiam sesaat seperti berfikir mau melanjutkan kata-katanya atau tidak.

"Lee bilang kamu belum cukup mengerti dan masih terlalu muda". Jawaban Sebastian membuat Leo terdiam.

(Sepertinya bukan itu maksud papa, aku tahu!) Pikir Leo kesal, tapi ia tidak bisa membantah karena ia mengakuinya papanya benar. Saat itu dia tidak akan perduli, tapi tetap itu bukan alasan sampai ia tidak diikutsertakan.  

"Mulai sekarang aku ingin tahu semua perkembangan penyelidikannya". Leo tidak seperti meminta tapi hal itu seperti perintah.

"Baiklah", Sahut Sebastian. Ia tersenyum.

"Begini, adalagi..." Lanjut Sebastian.

"Kami fikir semua itu sudah berakhir, kami mengira orang itu sudah mendapatkan apa yang dia mau dengan kematian Karel, tapi ternyata kami salah. Sepertinya sekarang mereka mengincar Beauty". Wajah Sebastian menatap Leo dengan sangat serius, ia memajukan duduknya dan meletakkan kedua tangannya dan bertumpu pada dengkulnya. 

Leo syock, tangannya mengepal, mulutnya membentuk satu garis, wajahnya memucat dan tegang karena emosi. 

"Be diincar??" Leo seperti mengulang kata-kata Sebastian, ia tidak menyangka akan mendengar seperti ini.

"Iya, terbukti setahun yang lalu.. mobil Beauty ada yang sabotase. Untungnya saat itu bukan Beauty yang bawa, pada hari itu Pedro menelpon orang bengkel untuk service mobil Beauty dan dia minta untuk mengambil mobilnya langsung dirumah. Kecelakan itu terjadi, rem-nya blong. Orang yang membawa mobil Beauty untungnya masih bisa selamat". Wajah Sebastian terlihat sangat bersyukur, ia memang tidak mau lagi ada kematian yang seperti ini.

"Jadi dari situlah bukti kami semakin bertambah", Jelas Sebastian lagi. 

"Apakah kalian sudah tau pelakunya?" Tanya Leo, suaranya berat dan sarat emosi.

"Awalnya ada 3 tersangka, tapi yang 1 bersih dan bukti tidak menjurus kepadanya". Terang Sebastian sambil mengambil note book electric dari saku jasnya. 

"Pedro akan menjelaskan langsung kepada kita semua", Ujar Sebastian. 

Tiba-tiba terdengar ketukan.

Tok tok tok

"Ya Silahkan", Sahut Leo

Liana masuk ke dalam ruangan. 

"Maaf mengganggu Sir, Ada PresDir dan Sir Pedro Lucas diluar". Lapor Liana.

"Suruh mereka masuk", Perintah Leo, alisnya naik sebelah sehabis mendengar nama itu disebutkan.

"Baik", Jawab Liana.

Leo berdiri, berjalan menjauhi sofa dan berdiri tidak jauh dan menghadap pintu masuk. Ia bermaksud menyambut seseorang dengan sangat hangat. 

Sebastian pun berdiri di dekat sofa.

Terlihat Papa-nya masuk dan diikuti dengan.. Pedro Lucas.

Lee mengangguk melihat Leo dan Leo pun membalasnya dengan anggukan tanpa mengucapkan apapun. Perhatiannya beralih pada seseorang yang ia tunggu-tunggu.

Pintu di tutup, terdengar Lee dan Sebastian saling menyapa dan Liana mulai menawarkan minuman pada Lee.

Tiba-tiba..

BUGGHH! 

Leo memukul Pedro dengan tinjunya.

The Beast is Mine! <OPEN PRE ORDER!>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang