Chapter 29

13.3K 756 12
                                    

Dengan tampang kesal Aretha akhirnya duduk di salah satu sofa milik Leo. Ia menyilangkan kakinya dan duduk dengan anggun.

Be melihat Aretha tanpa berkedip.

"Beauty my sweetie angel.. please follow me", Sebastian merangkul Be dan menariknya lembut agar duduk di sofa. Be duduk dihadapan Aretha. Be menoleh pada Leo, Leo hanya melihatnya tajam tanpa mengucapkan apapun.

"Both of you please sit here and don't go anywhere, okay?" Sebastian memberikan perintahnya pada dua gadis dihadapannya.

Be mengangguk pelan dan Aretha hanya menaikkan bahunya dengan malas yang artinya terserah lo aja deh.

Be melihat Sebastian memberi kode untuk dua pemuda itu agar mengikutinya, Leo dan Pedro mengikuti Sebastian dan sekarang mereka berada di balkon. Dari tindak tanduk dan raut wajah mereka bertiga seperti sedang membicarakan hal yang serius.

Be mengalihkan pandangannya kembali ke Aretha. Ia gugup, tapi ia tidak boleh memperlihatkannya. Seperti kata papa, jangan pernah perlihatkan kelemahan mu pada orang lain.

~------------~

Membisu dan duduk mematung. Itulah yang dirasakan Aretha saat ini, tapi tentu saja ia tidak mau menunjukkannya pada gadis manja yang duduk di depannya ini. Sudah berapa tahun ia tidak pernah bertemu muka dengan gadis ini. Semenjak kejadian itu....

Aretha memperhatikan Be dengan seksama. Gadis manja dan egois ini sudah banyak berubah. Penampilannya membuat Aretha sedikit merasa terancam. Gadis kecil yang kurus dan pendek itu berubah menjadi gadis yang... mmm cantik dan sexy. Aretha menelan air liurnya, ia benci perasaan ini dan ia pun benci mengakuinya.

(Ahhh... Peduli setan! My motto is; confidence, smart, sexy and always be a winner. Tunjukkan padanya Aretha bahwa kamu tidak akan pernah kalah).

"Mmm..dulu...itu.." Be membuka pembicaraan, ia terlalu tegang sekarang dan masih ada perasaan bersalah yang ia rasakan dari dulu.

"Be.. eh aku.." Ucap Be lagi.

"Mau minta..." Lanjut Be ragu-ragu.

"MINTA APA?!!" Bentak Aretha, ia kesal gadis manja ini ngomongnya ditahan-tahan.

"Be mau minta maaf sama Aretha", Sahut Be dengan mata sendu dan muka yang tulus.

Aretha sedikit terkejut dengan sikap Be. Gadis manja, angkuh dan egois yang pernah datang menemuinya apa benar yang ini? Tidak mungkin! Apa mungkin dia salah minum obat hari ini?

~------------~

Flashback on

"Are you Aretha?" Tanya gadis kecil berambut panjang dan bermata indah itu dengan nyaring sambil berjalan naik tangga.

"Yes I am little girl, can I help you?" Sahut Aretha tersenyum manis sambil menutup pintu kamarnya.

Baru saja ia keluar kamar dan mendapati seorang gadis kecil memanggilnya, gadis kecil ini pasti salah satu penggemarnya, ia memang sudah biasa menghadapi para penggemar yang datang ke rumahnya.

Tapi sebenarnya hari ini Aretha sedang kesal, jengkel dan sakit hati.. ia mau pergi belanja untuk menghilangkan penat dan stress. Tapi sekarang ada fans-nya datang menemuinya.. mau tidak mau ia tetap harus profesional dan menyambutnya. Lagipula kan ia memang seorang artis jadi melakukan akting adalah salah satu kelebihannya.

Hanya... Aretha heran kenapa pelayan dan security-nya tidak memberitahu karena posisi gadis ini sudah berada di tangga rumahnya. Tapi biarlah, pikir Aretha sambil tersenyum.. toh gadis manis ini tidak mungkin berbuat jahat.

The Beast is Mine! <OPEN PRE ORDER!>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang