Chapter 23

15.6K 879 7
                                    

Sebuah pukulan yang sangat cepat mendarat di pipi dan rahang kiri Pedro. Pedro kaget mendapatkan pukulan tiba-tiba seperti itu, ia terhuyung kebelakang, jika tidak ada pintu dibelakangnya ia pasti akan terjatuh terlentang.

"LEOO!!" Teriak Lee pada putranya.

"Apa yang kamu lakukan?" Tanya Lee, ia marah.

Sebastian terkejut melihat hal itu, ia menatap Leo, Pedro dan Lee secara bergantian.

Liana yang berdiri disebelah Sebastian malah lebih kaget, ia menutup mulutnya dengan kedua tangan, seperti ingin meredam jeritannya. Matanya melotot melihat Pedro yang terhempas ke pintu.

Leo nyengir, ia terlihat puas. Leo seperti tidak memperdulikan teriakan Papa-nya.

"Dua-satu", Ucap Leo sambil mengusap kepalan tinjunya dan matanya berbinar senang penuh kemenangan.

Pedro berdiri, mengusap rahangnya, ia merasakan nyeri dan sakit, kepalanya terasa pening, tapi ia berusaha tidak memperlihatkannya. Tidak di depan Leo.

(Jangan sampai Beast ini puas) Ucap Pedro dalam hati. ia tersenyum lirih dan kemudian merapikan pakaiannya.

Liana terlihat sibuk membantu mengambilkan barang-barang Pedro yang terjatuh.

"Kebohongan tadi tidak dihitung", Jawab Pedro, ia berdiri di depan Leo dan menatap matanya. Tangannya mengepal, ia ingin membalasnya tapi tidak sekarang, ia harus profesional.

"What Lie? Tidak ada kebohongan, you can ask her". Ucap Leo dan ia membalas tatapan tajam Pedro.

Lee dan Sebastian saling bertukar pandang. Sepertinya dalam benak mereka memikirkan hal yang sama.

What happened to them?

"Leo! Lucas! Don't be childish. STOP IT!" Tegur Lee, suaranya lebih tenang tapi tersirat perintah disitu.

"Ada hal yang lebih penting dari urusan kalian saat ini. Kita bicara, se-ka-rang!" Perintah Lee.

Mereka berdua tahu, saat Lee memberikan perintahnya hal itu harus dituruti.

Akhirnya Pedro mengalihkan perhatiannya dan berjalan menuju Lee dan Sebastian, dan ia bermaksud mengabaikan Leo. Pedro memilih duduk disamping Lee.

Leo pun menyusul dan duduk disebelah Sebastian.

Wajah mereka berdua masih terlihat tegang.

"Ehmmm..." Sebastian berdeham dan sedikit tersenyum simpul melihat kelakuan mereka berdua. Ia sudah bisa menebaknya.

"Kita bisa bahas masalah itu sekarang Lucas, silahkan". Pinta Lee dan Pedro pun mengangguk.

"Tunggu!" Tahan Leo.

Semuanya langsung melihat kearahnya.

"Liana, kamu keluar. Tidak perlu memesan minuman, saya yang akan menjamu mereka sendiri". Perintah Leo.

"Baik", Sahut Liana dan ia pun keluar ruangan.

Leo mengambil 4 buah gelas wine, membuka kulkas dan mengeluarkan sebotol Brandy yang didinginkan dalam ice basket, dan ia meletakkannya di atas meja.

Sebastian kembali berdeham, Lee melirik ke arah Leo. Pedro menatap Leo dengan raut muka ingin mengatakan, really?

"What?"

"I need this right now". Ucap Leo lagi. Ia menuangnya dan menyeruputnya dengan nikmat.

Akhirnya Pedro memulai pembicaraannya, dan secara garis besar Leo sudah mendengarnya dari Sebastian. Leo hanya mendengar, menyimak dan berfikir. Ia melihat mereka bertiga saling memberikan opini dan pendapat mereka masing-masing.

The Beast is Mine! <OPEN PRE ORDER!>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang