Ken membawa Key kembali ke apartemennya. Meski awalnya menolak, namun akhirnya ia pasrah dan menerima. Untung saja apartemen Ken memiliki dua kamar. Jadi Key menempati kamar yang memang dibiarkan kosong untuk tamu.
Kamar yang ditempati Key simple. Hanya ada satu tempat tidur queen size dan satu almari kayu yang dilengkapi kaca full body. Walaupun hanya ada dua benda itu, tetapi tidak terlihat kosong. Itu karena dinding kamar ini dilengkapi wall sticker berbagai macam planet. Entahlah, sepertinya Ken sengaja mendesain kamar tersebut.
Key merebahkan dirinya di kasur. Ia menatap langit-langit kamar dengan takjub. Terdapat sistem tata surya di sana, gambar Mataharilah yang paling besar dan orange. Rebahan seperti ini membuat ia mengingat akan rumahnya. Setetes demi setetes air sudah mengalir sehingga membentuk sungai kecil di pipi perempuan berumur sembilan belas tahun itu. Ia merasa bersalah kepada kedua orang tuanya. Meskipun London sangat asyik, namun jauh di lubuk hatinya ia merindukan Jakarta.
Jakarta
Terlihat sepasang suami istri sedang sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Sang suami sibuk mengerjakan beberapa berkas penting sembari sesekali menyesap kopi hangat yang telah disediakan istrinya. Istrinya sendiri tengah membaca majalah fashion terbarunya.
Begitulah keadaan di kediaman keluarga Brahmantya, sepi. Tidak ada suara cempreng dari putri mereka. Karena putri mereka telah melarikan diri dari rumah.
"Pa sepertinya kita harus ngebatalin perjodohan ini. Kasihan si Key" ujar sang istri kepada suaminya yang hanya dibalas dehaman.
"Pa?"
Sang suami akhirnya menghentikan aktifitasnya dan menatap datar ke wajah istrinya yang mulai keriput.
"Nggak bisa. Ini udah keputusan kedua belah pihak Ma. Lagipula Yuta juga sudah setuju"
"Itu Yuta. Tapi tidak dengan anak kita. Lihat! Dia sekarang pergi entah kemana!" Sang istri yang mulai kesal akhirnya kembali ke kamar. Percuma ia membantah, karena keputusan suaminya tidak mungkin bisa dibantah.
London
Key membuka matanya begitu merasakan silau matahari mulai merasuki tubuhnya dan menghangatkan tulang-tulang yang semalaman membeku karena hawa dingin.
Hari pertamanya tidur di apatemen Ken memang hal baru bagi Key. Ia masih merasa asing dengan suasana saat ia membuka mata dan menyadari dirinya berada pada kamar orang lain. Meskipun ini bukan kamar Ken, tapi aroma tubuh lelaki itu menyeruak ke seisi kamar. Dan hal itu dapat dirasakan perempuan yang sedang mengucek matanya kasar.
Dia merasakan adanya kehadiran Ken saat ini. Dan benar saja sinar matahari yang menyilaukan itu menampakkan siluet seorang lelaki. Dan siluet itu makin jelas kala orang itu mendekat. Dan nampaklah pemandangan seorang lelaki jangkung sudah rapi dengan kemeja putih yang dibalut jas merah muda.
"Ohayo pretty" lelaki itu tersenyum ke arah Key.
"Eh ohayo" jawab Key. Diperhatikannya lelaki di hadapannya itu sudah rapi. Berbeda dengannya.
"Aku harus kerja. Kamu di sini saja ya jagain apartemen. Di sini semuanya lengkap kok. Kamu butuh apa saja ada" ucap lelaki itu ketika mereka sama-sama duduk santai di kasur.
"Okelah. Kamu kapan pulangnya?"
"Palingan sore. Nggak sampai malam lah"
Key hanya mengangguk paham. Selanjutnya Ken melesat meninggalkan Key yang tengah memandang punggungnya sampai menghilang.
♥♥♥
Key meneguk air putih yang ada di dapur. Yang ia butuhkan sekarang adalah makanan. Ia lapar. Dicarinya ramen instan di dapur. Saat hendak ke kompor untuk memasak. Ia mencium aroma harum khas roti bakar. Dan benar saja, setumpuk roti bakar hangat telah tersedia di meja makan. Key mengira ini pasti buatan Ken untuknya.
Setelah beberapa jam menunggu kedatangan Ken. Key merasa bosan menonton televisi yang acara itu itu saja. Mau main handphone, ia tidak punya. Akhirnya ia memutuskan untuk shopping. Tapi tak lama kemudian ia batalkan. Mengingat ia sudah tidak punya uang dan atm-nya juga sudah raib.
Dilihatnya suruh sudut apartemen Ken. Dan tertariklah ia pada komputer yang berada di pojok ruangan. Akhirnya Key memutuskan untuk memainkan komputer. Dan betapa bahagianya ia saat menemukan koneksi internet, dan itu artinya apartemen ini telah dilengkapi wifi.
Key tengah menonton streaming acara musik KPOP kesenangannya. Sembari sesekali berteriak saat idolanya menari dengan gaya yang keren. Mereka semua memiliki paket komplit pria idaman. Seringkali Key berangan-angan menjadi milik dari salah satu member boyband idolanya. Ia menjadi tidak bosan ketika berhadapan dengan youtube. Karena menurutnya benar kata Jovi, bahwa youtube itu lebih dari TV. Di youtube kita bisa melihat apa saja sesuai keinginan.
Kira-kira sudah berjam-jam Key melototi benda kotak bergambar itu. Sampai ia tidak menyadari dehaman dari seseorang di belakangnya. Ken tengah berdiri dengan tangan disilangkan di dada.
"Ekhem" sekali lagi ia berdeham, berharap perempuan yang duduk membelakanginya ini menyadari kehadirannya.
"Eh, Ken. Udah dateng? Ini jam berapa?" Tanya Key dengan watados-nya.
"Nggak nyadar ya. Emang keasikan melototin cowok joget sih" Key hanya cengengesan mendengar penuturan lelaki di hadapannya ini.
Ken tersenyum melihat Key cengengesan. Hingga ia menyadari sesuatu. Perempuan di hadapannya ini belum mandi dari tadi pagi. Untung tidak ada bau-bau aneh yang tertangkap indra penciuman Ken.
"Astaga Key. Kamu belum mandi?" Ken memekik setengah berteriak membuat Key reflek menunduk melihat tubuhnya. Dan benar saja, pakaiannya masih sama seperti semalam. Dan ia ingat, kalau dirinya belum mandi. Sialan!
Key nyengir ke arah Ken yang memandangnya terkejut.
"Hehe..lupa Ken"
"Ya udah mandi sana. Bentar lagi kita keluar"
"Ke mana?"
"Udah mandi dulu sana. Bau" ujar Ken dengan menutup hidungnya berlagak mencium bau tidak enak. Key mengerucutkan bibirnya dan melesat menuju kamar mandi yang ada di kamarnya.
Setelah rapi dengan dress biru bermotif bunga, tak lupa serta jaket yang membalut tubuhnya, Key menghampiri Ken yang tengah mengutak atik ponselnya.
Menyadari kehadiran Key. Ken lantas menoleh dan menatap perempuan itu.
"Sudah?" Key mengangguk.
♥♥♥
Key terkejut ketika Ken membawanya ke salah satu kios yang menjual handphone di pusat perbelanjaan. Ken memilih ponsel yang sama persis dengannya dan membelinya.
"Buat apa kamu beli ponsel yang sama?" Tanya Key saat mereka sudah keluar dari kios.
"Karena ini bukan buat aku. Tapi buat kamu" jawabnya sembari menyodorkan kantong plastik berwarna kuning itu.
Key terkejut ketika menerima bungkusan plastik itu. Ia berpikur untuk apa Ken membelikannya yang mahal. Baginya yang biasa saja sudah cukup.
"Makasih Ken"
Mereka menuju restoran cepat saji untuk mengisi perut sejenak, sebelum memulai aksi belanja. Key memesan kentang goreng, sementara Ken memesan kentucky. Dua-duanya adalah paket komplit yang disertai minuman.
Setelah kenyang, Ken membawa Key menuju bioskop.
"Mau nonton apa. Romance or action?" Tanya Ken sebelum mereka membeli tiket.
"Action" jawab Key mantap. Ia memang lebih menyukai action kalau film barat.
"Okelah. Bagaimana kalau Doctor Stanger?" Key mengangguk. Dan mereka berduapun memutuskan untuk menonton Doctor Stranger.
Haihai!! :v si cantik dateng lagi :3 sorry pake ngets nih jadi jarang update :( soalnya sibuk sekolah. Maklum udah kelas sembilan :v jadinya i cuma pegang hape sabtu minggu doang :( jadi updatenya seminggu sekali. Ya kali kalau bisa dua kali. Jangan bosen nunggu ya :* jan lupa vote dan comment :vv salam cantik :**
KAMU SEDANG MEMBACA
With You
RomanceMemang benar kata orang bahwa cinta datang tanpa disangka. Siapa yang menyangka jika sebuah taksi bisa mempertemukan dua anak manusia. Mereka adalah Ken dan Key. Key terpaksa menjalani hari-harinya bersama Ken karena kecerobohannya. Dan karena hal i...