( Seventeen ; Seisi Hati )Happy reading n met weekend ya 😀
***
Namora menatap ponsel yang dipegangnya daritadi gamang. Ia menimbang-nimbang apakah sebaiknya ia menelepon kekasih hatinya itu ditengah malam buta begini? Tapi ia sungguh tidak bisa tidur sekarang karena memikirkan semua ini. Perjodohannya dan rencana pernikahannya yang akan diadakan dalam waktu dekat ini. Belum lagi perkataan kedua orangtuanya yang mengusik hatinya dan membuatnya mempertanyakan banyak hal. Tapi yang paling mengusik hatinya adalah ucapan ayahnya yang menyebutkan kalau kekasih hatinya itu tidak serius dengannya. Benarkah itu semua? Ia tidak bisa berhenti bertanya-tanya dalam hatinya karena hal itu.
Namora menghela napas panjang. Ia perlu mendengar suara kekasih hatinya itu sekedar meyakinkan hatinya kalau semua akan baik-baik saja nantinya. Ia butuh kekasihnya itu sekarang.
Namora kemudian tersenyum samar mengingat sosok yang dicintainya itu. Faiz..Dia mengenal pemuda itu ketika ia mulai aktif di organisasi perkumpulan mahasiswa asal Sumatera Utara dimana Faiz yang berasal dari Medan itu menjadi ketuanya. Awal mereka kenal dulu,Namora masih mahasiswa baru di fakultas yang sama dengan Faiz. Sementara Faiz saat itu sudah hampir memasuki semester akhirnya di Fakultas Hukum dan sudah mulai sibuk skripsi.
Ya Namora memang memilih jurusan Hukum meskipun kedua orangtuanya menginginkan dia dan abangnya masuk kedokteran. Tapi apa boleh buat,Namora tidak suka berkutat dengan pisau bedah ataupun melihat darah. Ia lebih suka membaca novel-novel John Grisham, Sidney Sheldon atau Mario Puzo yang bercerita tentang hukum dan mafia. Makanya ia memilih kuliah di Hukum. Begitupun dengan abangnya,Mora yang lebih suka berkutat dengan rancang bangunan dan tetek-bengeknya daripada membedah organ tubuh manusia akhirnya memilih kuliah di Teknik Sipil. Meskipun kedua orangtua mereka sedikit kecewa karena mereka tidak ada yang berminat melanjutkan kuliah di kedokteran akhirnya kedua orangtua mereka harus berbesar hati merelakan anak kembar mereka memilih tujuan hidupnya sendiri karena bagaimanapun minat dan kesukaan seseorang tidak akan bisa dipaksakan bukan? Jadi,akhirnya karena itu Namora dan saudara kembarnya memilih kuliah di jurusan yang mereka sukai dan kuliah di kampus yang sama tapi beda jurusan.
Faiz cukup terkenal di kampus mereka waktu itu karena sikapnya yang ramah dan supel serta termasuk salah satu aktivis kampus yang berpengaruh. Apalagi ditunjang dengan wajahnya yang ganteng dengan tubuh tinggi tegap,rambut yang dibiarkannya sedikit panjang hingga lehernya dan mata yang setajam elang serta hidung mancung yang terpahat sempurna di wajahnya di tambah bibir merah yang selalu tersenyum ramah n kiss-able banget bisa dipastikan hampir semua wanita di kampusnya dulu langsung jatuh cinta pada Faiz. Tapi sepertinya Faiz tidak begitu peduli soal itu dan lebih memilih sibuk dengan kuliah dan organisasi kemahasiswaan yang digelutinya hingga kemudian setelah Faiz diterima bekerja di salah satu firma hukum ternama di Jakarta dan mulai mapan Faiz datang padanya dan menyatakan cintanya pada Namora dan memintanya menjadi kekasihnya. Namora hampir pingsan mendengar pernyataan cinta Faiz padanya waktu itu. Rasanya seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Namora sungguh tidak percaya Faiz menyukainya. Dipikirnya selama ini Faiz hanya menganggapnya teman atau adik karena mereka sama-sama berasal dari Sumatera Utara meskipun sebenarnya hanya kedua orangtua Namora lah yang lahir dan besar disana. Sementara Namora lahir di benua Amerika ketika ibunya masih menempuh pendidikan kedokterannya di Yale dan ketika usianya sepuluh tahun baru kemudian mereka sekeluarga kembali ke Indonesia.
Namora memang sangat menyukai Faiz dari awal mereka bertemu. Faiz sangat baik dan perhatian padanya. Dan sangat banyak membantunya. Tapi ia tidak berani berharap lebih karena takut patah hati nantinya kalau sampai pria itu tidak memiliki perasaan yang sama dengannya. Secara yang menyukai Faiz itu banyak dan hampir semuanya high quality. Tapi tak disangka Faiz rupanya justru lebih memilihnya dan menunggu hingga ia mapan dulu baru menyatakan cintanya pada Namora.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rei 💖 Nata (Reinata)
Ficción General(SEBAGIAN BAB SUDAH DI HAPUS) -BUKU 2- Ketika pasanganmu sudah ditakdirkan,terikat oleh benang merah yang tersimpul kuat di jemarimu, bisakah kau tetap berpaling dan berlari menjauh darinya? Ini cerita tentang Namora yang berusaha menolak pasangan t...