01

6.9K 826 146
                                    

MOS

"Jam 6 pagi harus sampai di sekolah."

"Jangan lupa name tag dibawa."

"Langsung baris sesuai kelasnya masing-masing."

"Ingat jangan sampai terlambat, kalau terlambat kalian akan menyesal."

Ini sebenarnya masa orientasi siswa apa penjajahan Jepang? Kenapa kejamnya mengalahkan romusa.

Sedikit bersyukur Joy karena rumahnya dekat dari sekolah. Hari pertama menginjakkan kakinya di bangku SMA, campur aduk rasanya.

Senang karena kehidupan remajanya yang sesungguhnya akan segera dimulai. Tapi juga khawatir, karena sekolah ini terkenal dengan kakak kelasnya yang galak.

Seperti sekarang, Joy terpaksa harus berdiri bersama yang lainnya di tengah lapangan yang biasanya digunakan untuk upacara. Di pagi yang masih dingin dengan wajah para kakak kelas yang tidak bersahabat.

"Yang namanya Kai itu ganteng tapi galak."

Bisikan gadis di sebelahnya itu sontak membuat Joy menoleh.

Nahyun nama yang tertera di name tagnya. Salah satu yang akan menjadi teman sekelasnya nanti.

Jujur, Joy belum mengenal banyak orang disini. Walaupun ada beberapa teman dari SMP nya yang satu sekolah sekarang. Tapi yang sekelas dengannya cuma Zelo.

"Cewek sebelahnya itu namanya Krystal, ceweknya." bisik Nahyun lagi.

"Iya?" penasaran juga Joy bertanya. Sama berbisiknya, takut kalau ketahuan mengobrol.

"Gue denger sih gitu." angguk Nahyun.

"Oh." Joy manggut-manggut.

Cocok sih dia rasa, ganteng dan cantik.

"Jangan bicara sendiri dek."

Mati! Suara itu.

"Kalian berdua maju ke depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalian berdua maju ke depan."

Ingin sekali Joy merutuki dirinya sendiri, Nahyun apalagi. Kakak kelas yang mereka bicarakan tadi kini menatap tajam ke arah mereka. Seakan ingin menguliti mereka hidup-hidup.

Tak ada pilihan lain, Joy dan Nahyun menurut maju ke depan. Ke arah barisan tersendiri yang isinya orang-orang yang terlambat. Atau yang berbuat salah seperti dirinya dan Nahyun.

Dan disitulah nerakanya. Banyak kakak kelas yang akan mengerjai mereka habis-habisan.

"Lo kenapa?" bisik Zelo. Dia ada di barisan itu karena tadi terlambat.

Dan hanya dijawab gelengan oleh Joy. Takut kena marah lagi.

"Jadi masih mau melanggar aturan? Masih belum kapok?"  gadis cantik yang namanya Krystal tadi yang bicara. Tidak ada yang berani menjawab.

"Kalau ditanya jawab dek." kali ini Jackson. Joy tahu namanya dari Zelo tadi pagi.

"Punya mulut buat apa?" Kai itu memang kalau bicara pedasnya, untung ganteng.

"Buat pajangan kak." yang jawab malah Hoseok. Salah satu kakak kelas juga.

"Disiplin tau disiplin nggak?" lanjut Wendy. Joy kenal karena kakak kelasnya saat SMP dulu tapi mereka tidak akrab.

"Tau kak." jawab serempak. Lemah dengan wajah-wajah lelah disana.

Tidak ada yang bisa dilakukan selain patuh menunduk pasrah.

"Ada yang terlambat lagi nih."

Kalau tidak salah Seulgi namanya, baru datang sambil menyeret dua orang bersamanya.

Yang satu cengengesan. Yang satu seolah tidak peduli. Malah terlihat beberapa kali menguap seperti orang mengantuk.

"Jam berapa sekarang?" tanya Krystal lantang. Ini terlambatnya sudah tidak bisa ditolerir.

"Nggak bawa jam kak."

Ya Tuhan, Joy melongo mendengar jawaban salah satu dari mereka. Itu yang dari tadi cengengesan sendiri. Dimarahin malah ketawa.

"Hari pertama udah terlambat mau jadi apa kalian?" sekarang Kai yang turun tangan.

"Jadi orang kak." jawab yang satunya.

"Diam."

Edan. Berani-beraninya menjawab begitu, cari mati saja. Itu dua orang aneh beneran minta digantung kakak kelas. Kini sebagian besar kakak kelas mengerubungi mereka.

"Name tag nya mana?"

Yang ada mereka justru saling pandang.

"Ketinggalan." jawabnya serempak. Santai tanpa beban.

"Gimana bisa ketinggalan?"

"Lupa kak."

"Iya kak, lupa itu nggak ingat."

Gimana kakak kelas nggak semakin murka coba.

"Gini aja." potong Seulgi.

"Kalian berdua cari kakak kelas yang lagi ultah hari ini terus minta tanda tangannya. Waktunya 10 menit dari sekarang." lanjutnya sambil melirik jam tangannya.

Dua manusia itu hanya mengangguk pasrah tak punya pilihan lain. Dengan langkah malas menuju kumpulan kakak kelas yang jadi panitia ospek.

"Lo telat kenapa?"

"Rumah gue jauh. Lo sendiri kenapa?"

"Bangun kesiangan semalem main game."

Lalu mereka tertawa bersama merasa senasib sepenanggungan.

"Nama lo siapa?"

"Bobby, panggil aja cogan. Kalau lo?"

"Taehyung, panggil aja sayang."

Skool Luv Affair | VJOY #1✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang