Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Itu gue beli pakai duit bensin."
Joy langsung mendelik.
"Nggak usah beli kalau nggak ikhlas," sentaknya.
Tapi aslinya dia senang. Jarang-jarang kan Taehyung bersikap manis padanya bahkan sampai memberi bunga. Biasanya juga asal mengambil di halaman rumahnya, di taman sekolah, di pinggir jalan, suka-suka dia.
"Udah setahun."
Taehyung tertawa sendiri.
"Kok lo kuat sama gue?" tanyanya.
Itu pertanyaan yang ditanyakan teman-teman sekelasnya tadi pagi.
"Gue udah kebal sama lo."
Joy lebih memilih memainkan bunga di tangannya. Setahun bersama Taehyung itu rasanya campur aduk. Teringat dulu sebulan pertama dia hampir menyerah karena sifat cuek Taehyung yang dirasa sudah kelewat batas.
Tapi lama-lama Joy terbiasa. Terlebih saat kedua orangtuanya merestui hubungan mereka yang tiga bulan awal terpaksa backstreet. Meski dengan beberapa syarat karena mereka masih anak SMA.
Taehyung itu beda dari cowok kebanyakan. Dia bisa bersikap sangat manis tapi setelah itu bisa bertingkah sangat menyebalkan.
Terlebih tidak pekanya itu.
"Mending lo berguru sama putri malu biar peka."
"Peka terhadap rangsang?"
"HEH"
Untung sayang.
"Kalau sama gue jangan main hape bisa nggak?" protes Joy.
Salah satu kebiasaan buruk Taehyung.
"Nanggung udah mau naik level."
"Pilih gue apa game?"
"Pilih gue main hape ngegame apa main hape chat sama cewek lain?" balas Taehyung.
"Apa sih."
Joy langsung mencubitnya kesal. Taehyung itu memang selalu menduakannya dengan game.
Tapi kali ini Joy tidak mau tinggal diam. Kali ini saja saat memperingati setahun hubungan mereka. Berdua di ruang keluarga rumahnya. Rumah sepi karena semua sedang pergi.
Dengan cepat Joy merebut smartphone di tangan Taehyung. Membuat yang punya langsung merengut.
"Pilih pacaran sama hape apa pacaran sama gue?" tantang Joy. Masih dengan smartphone Taehyung dalam genggamannya.
