Sekuat tenaga Joy berusaha menahan sesak di dadanya. Bersama rintik gerimis yang turun samar. Untuk ke sekian kalinya Taehyung membuatnya kecewa. Untuk ke sekian kalinya Taehyung ingkar janji. Dan kali ini dia benar-benar lelah. Lelah untuk terus mengalah. Lelah untuk terus mengerti. Lelah untuk terus bertahan.
Taehyung yang selalu dengan alasan yang sama. Lupa, khilaf, juga alasan-alasan tidak masuk akal lainnya. Dan Joy yang selalu luluh begitu Taehyung meminta maaf dengan memasang wajah memelas di depannya.
Tapi kesabaran juga ada batasnya. Dia menunggu di sekolah hingga petang tapi Taehyung tak kunjung datang. Dia yang menjanjikan untuk menonton pertandingan basket bersama dan dia juga yang mengingkarinya. Bukan masalah besar, hanya hal sepele tapi selalu terulang dan terulang lagi.
Tanpa sadar bulir-bulir airmata Joy perlahan jatuh. Sekolah sudah sepi. Bahkan pedagang nasi goreng depan sekolah sudah hampir buka.
Dan dia masih tetap bertahan. Mematung seorang diri di sisi gerbang yang belum sepenuhnya menutup. Masih berharap kalau Taehyung akan datang meski itu mustahil.
"Yang, maaf kemarin gue tanding PS sampai malam."
Dan begitu Taehyung meminta maaf keesokan harinya.
Iya Joy sudah tahu, alasan yang sama seperti biasanya. Game, futsal, motor, teman-temannya. Sebenarnya bagi Taehyung dia ini nomer berapa?
"Kemarin gue nggak dateng, gue pergi sama mama," bohong Joy. Entah kenapa dia melakukannya.
Belakang sekolah yang sepi saat istirahat. Cukup untuk mereka bicara berdua dengan leluasa.
"Bagus lah."
Cuma itu jawaban Taehyung? Joy melirik getir. Sama sekali tidak ada penyesalan di sana.
"Kirain lo nunggu gue sampai malam," desisnya.
Membuat Taehyung langsung mengernyit.
"Kirain lo kemarin nungguin gue sampai malam tapi gue nggak dateng," ulang Joy tercekat.
"Kirain lo bakal terus nunggu kayak orang bodoh padahal yang lo tungguin nggak peduli," sambung Joy bergetar.
Dia harap Taehyung paham dengan sindiran darinya ini. Dia harap Taehyung sadar dengan kesalahan yang sudah diperbuatnya. Dia harap Taehyung tahu kalau kemarin seperti orang bodoh dia terus menunggunya. Bahkan bukan hanya kemarin tapi sebelum-sebelumnya. Dia harap Taehyung mengerti bahwa dia sudah sangat keterlaluan. Tapi nyatanya tidak semudah itu.
"Bisa nggak sih nggak pakai nangis?"
Justru itu yang keluar dari mulut Taehyung begitu melihat airmata Joy mengalir perlahan. Iya, dia memang paling tidak suka melihat Joy menangis. Tapi nyatanya justru Joy sering menangis karena dirinya.
"Gue capek," ucap Joy akhirnya.
"Ke UKS aja."
"Bukan capek yang itu," sentak Joy. Meski dia yakin Taehyung pasti paham dengan maksudnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Skool Luv Affair | VJOY #1✔
FanficDari sinilah semuanya bermula.. Jauh sebelum "Heart" sebelum "Don't Say Goodbye" bahkan sebelum "Move On"