Panas terik kini telah tergantikan oleh awan yang gelap. Mungkin sebentar lagi hujan akan turun. Walaupun seperti itu, namun tidak akan menyurutkan semangat para siswa yang sedang bersenang-senang. Tentu saja, mereka hanya memikirkan kegembiraan dihari ulang tahun sekolah.
Terdapat banyak stand pameran disini. Semuanya merupakan karya siswa siswi disekolah ini. Mereka tak menyia-nyiakan keterampilan mereka, mereka tak akan menyembunyikannya. Yang mereka pikirkan ketika karya seni mereka dilihat oleh seseorang yang mereka sukai, maka itu akan menjadi kesempatan baik yang harus mereka perjuangkan.
Mereka berlomba-lomba menarik perhatian seseorang yang mereka sukai. Tentu saja menggunakan hal-hal yang positif seperti ini. Namun berbeda dengan Im Yoona yang bahkan tak sedikitpun memikirkan hal itu.
Karena jam sekolah yang dibebaskan, maka tidak ada guru yang tau jika salah satu siswanya ada yang pergi membolos. Dan Yoona berencana untuk melakukan hal itu. Ia kebingungan mencari keberadaan Taeyeon, ia sudah mencarinya diseluruh penjuru sekolah ini. Namun Yoona tak kunjung menemukannya.
"Kenapa tidak diangkat juga?"
Yoona juga telah menghubungi Taeyeon, namun diabaikannya panggilan itu. Beberapa puluh pesan juga sudah Yoona kirimkan, namun tidak ada satupun pesan yang dibalas oleh Taeyeon.
Perasaan putus asa mulai menghinggapi hati Yoona. Mungkin sebentar lagi matanya juga akan berkaca-kaca. Mengingat Im Yoona termasuk gadis yang cengeng. Ia akan memikirkan masalah sekecil apapun menggunakan hatinya yang paling dalam.
Namun sebelum itu terjadi, mata Yoona menemukan seseorang yang ia cari sedari tadi. Perasaan lega pun mulai sedikit ia rasakan.
"Taeyeon ah!" Panggil Im Yoona sambil berlari menghampiri Taeyeon didepan gerbang sekolah. Mungkin Taeyeon sedang menunggu mobil yang akan menjemputnya. Taeyeon terlihat gelisah.
Karena Taeyeon sangat hafal suara itu, maka ia sama sekali tak berniat menoleh bahkan menghiraukan panggilan itu. Dirinya terus menatap jalanan yang ada didepannya.
"Aku mencarimu kemanapun. Kenapa tidak mengangkat teleponku dan membalas satu saja pesanku?"
Dengan nafas yang tidak teratur Yoona segera melontarkan beberapa pertanyaannya untuk Taeyeon.
"Cukup Im Yoona! Aku tidak mau mendengarkan mu lagi!"
Bentak Taeyeon dan itu membuat Yoona sangat terkejut. Bahkan secara otomatis kakinya melangkah kebelakang. Sepertinya Taeyeon benar-benar sakit hati atas apa yang ia lihat tadi. Seseorang yang ia sukai malah menyukai sahabatnya. Padahal sudah jelas ia yang mengejarnya.
"Maafkan aku, aku tidak bermaksud untuk...."
Belum selesai Yoona menyelesaikan ucapannya, mobil yang menjemput Taeyeon sudah datang dan berhenti didepan mereka, cepat-cepat Taeyeon segera masuk kedalam mobil.
"Dugh! Dugh! Dugh!"
Yoona mengetuk kaca mobil Taeyeon agar dibukakan, tetap dengan mengucapkan permintaan maafnya. Namun inilah Taeyeon, dengan segala sifat egois nya. Ia tetap pada pendiriannya yang tetap marah pada Im Yoona. Walaupun mobil telah berjalan dan Yoona juga tetap mengejarnya dengan berlari. Taeyeon sama sekali tak menghiraukannya.
"Taeyeon ah aku mohon bukalah kacanya dan dengarkan aku!"
"Taeyeon ah!"
Air mata mulai membasahi pipi Yoona, kemudian ia mengusapnya kasar. Mobil Taeyeon sudah berjalan jauh dan Yoona hanya bisa mengamatinya sampai mobil itu tak terlihat lagi. Benar-benar menyedihkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wind Blows 🔹 t.o.p • yoona • gd
FanfictionPergi namun tidak untuk kembali. Start : 10. 12. 2016 By : ohnanattty