CHAPTER 12

632 72 8
                                    

Hal yang dirinya ingat adalah waktunya bersama Seung-hyun sejak pagi tadi. Seung-hyun telah menandai dirinya, Seung-hyun telah membuat dirinya menjadi milik Seung-hyun seutuhnya. Seung-hyun telah menyentuhnya, memberikan kehangatan yang baru pertama kalinya Yoona rasakan.

Bagaimana perasaan Yoona? Bahkan dirinya sama sekali tidak merasa menyesal. Dirinya telah mempercayai Seung-hyun, bahkan melebihi kepercayaannya pada dirinya sendiri.

Yoona mulai beranjak dari tempat tidur Seung-hyun perlahan, dibawah sana terasa nyeri yang amat menyakitkan. Namun Yoona tetap beranjak dan mulai memakai pakaiannya kembali. Setelah ia rasa cukup rapi kemudian Yoona menatap sekitar kamar Seung-hyun, mencari keberadaanya yang tak ia temukan.

"Seung-hyun!"

Panggil Yoona sambil menuruni tangga dirumah Seung-hyun. Ia masih juga tak menemukan Seung-hyun, dikamar, diruang tamu, didapur dan digarasi.

Sementara kakak Seung-hyun memang sedang pergi. Ia berpamitan tadi saat Yoona datang karena akan ikut touring lagi.

Yoona lalu kembali kekamar Seung-hyun, mengambil tas nya dan merogoh ponselnya yang terbengkalai sejak tadi malam.

Mata Yoona membulat ketika melihat layar ponselnya. 50 panggilan tidak terjawab dari Taeyeon dan Seohyun bergantian. Dan juga beberapa pesan yang tentu saja dari Taeyeon dan Seohyun juga.

"Im Yoona kau ada dimana?" / "Im Yoona cepatlah angkat teleponnya!" / "Im Yoona ada masalah besar!"

Begitulah isi pesan yang dikirimkan oleh Taeyeon dan juga Seohyun secara bergantian. Yoona kemudian menelepon Taeyeon, dan Taeyeon menjelaskan semuanya. Ponsel Yoona sampai terjatuh setelah mendengar penjelasan Taeyeon.

Kemudian ia mematikan panggilannya pada Taeyeon dan segera menghubungi Seung-hyun. Seung-hyun tadak juga mengangkatnya, walaupun Yoona telah menghubunginya beberapa kali. Rasa panik dan gelisah semakin Yoona rasakan saat ini.

"Brugh!"

Terdengar suara pintu yang terbanting dibawah, Yoona kemudian turun dan melihat Seung-hyun yang telah tergelak disana. Darah keluar dari mulut dan hidungnya.

"Apa yang terjadi? Seung-hyun apa yang terjadi?!" Teriak Yoona sambil menggoyangkan tubuh Seung-hyun yang sudah tidak berdaya.

"Ahkk...aku sudah membunuhnya." Ucap Seung-hyun tertatih.

Yoona terlihat menangis, bahkan dia saja tidak tau jelas permasalahannya. Namun Seung-hyun sampai seperti ini membelanya. Seung-hyun lalu menyentuh pipi Yoona, mengusap air matanya yang terus mengalir. Darah Seung-hyun pun menodai pipi Yoona.

Setelah Seung-hyun mendapatkan penjelasan dari Jiyong. Seung-hyun masih tidak terima. Ia kembali mencari Hanbin yang sudah babak belur dan kembali memukulnya sampai ia tak bisa berdiri lagi. Begitupula dengan Bobby, ia yakin sebentar lagi Seung-hyun akan menjadi incaran para mafia. Jika Jiyong dan Seungri tidak segera datang. Dapat dipastikan Seung-hyun telah membunuh mereka berdua.

"Aku akan membawamu kerumah sakit." Yoona lalu membantu Seung-hyun untuk berdiri. Namun Seung-hyun menahan tangan Yoona.

"Aku tidak apa-apa, kita harus mengucapkan terimakasih pada Jiyong besok." Dengan suaranya yang hampir habis, Seung-hyun tetap menjelaskan pada Yoona.

Yoona pun mengangguk, walaupun ia tidak tau apa yang sebenarnya terjadi. Dari cerita Taeyeon, ia hanya mengatakan jika tersebar foto-foto dirinya bersama Bobby di club malam. Bahkan Yoona saja baru tau jika laki-laki tempo hari di club itu bernama Bobby. Taeyeon juga mengatakan jika dalang dibalik semua ini adalah Kim Hanbin kelas 3 yang sudah membenci Seung-hyun semenjak dulu.

The Wind Blows 🔹 t.o.p • yoona • gdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang